Jasa Mudik Travel Gelap Memberikan Tarif Yang Berlipat-lipat. (Foto: Korlantas Polri)
Dream – Imbauan agar menjaga wabah virus Corona tak sampai ke kampung halaman sepertinya tak dihiraukan sebagai masyarakat di kawasan zona merah. Meski berpeluang membawa penyakit Covid-19 ke rumah orang tua, masih banyak warga yang nekat mudik menggunakan jasa travel bodong.
Para warga ini berusaha mencari celah agar bisa lolos dari pengawasan petugas. Salah satu yang sedang jadi sorotan adalah penyewaan travel “ gelap” untuk pulang ke kampung halaman.
Dikutip dari Korlantas Polri, Selasa 12 Mei 2020, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengamankan sebanyak 202 kendaraan travel gelap yang mengangkut pemudik dari Jakarta ke beberapa kota di Jawa. Travel gelap tersebut mempromosikan jasa mereka melalui media sosial Facebook dengan tarif 4 kali lipat lebih mahal dari tarif normal.
" Modusnya sebagian menawarkan melalui media sosial, ada yang (promosi) di Facebook, Instagram dan sebagainya dan sebagian dari mulut ke mulut," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Total ada 202 kendaraan travel gelap yang diamankan karena mengangkut pemudik. Sebagian besar diamankan di jalur perbatasan menuju ke daerah-daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
" Ada beberapa yang sudah bisa sekali-dua kali antar ke Jawa, balik ke Jakarta, antar lagi tapi bisa kita amankan," kata dia.
Tujuan para pemudik hampir ke seluruh kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, seperti ke Cirebon, Pekalongan, Brebes, Tuban, Gresik, Madiun, Yogya, Pemalang, dan Malang. Travel gelap ini memanfaatkan momen pandemi Corona dengan menjual tiket yang sangat mahal.
“ Harga tiket cukup mahal bisa 3-4 kali di atas harga normal. Contoh ke Brebes Rp500 ribu, ke Cirebon 300 ribu, ada yang sampai Rp750 ribu dan sebagainya,” kata Sambodo.
Ke-202 kendaraan tersebut diamankan di jalan tol, jalur arteri, hingga di jalur tikus di perbatasan-perbatasan Jabodetabek ke wilayah Sumatera dan Jawa. Polda Metro Jaya terus melaksanakan Operasi Ketupat 2020 hingga H+7 Lebaran untuk menghalau pemudik demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona (COVID-19).
Dream – Jokowi terus meminta para perantau untuk tidak mudik ke kampung halaman untuk mencegah penyebaran virus corona. Menurut dia, tidak mudik menjadi pilihan tepat untuk melindungi keluarga di kampung agar tidak tertular Covid-19.
" Tidak mudik adalah cara paling bijaksana untuk melindungi keluarga di kampung," tulis Jokowi di Instagram, @jokowi, Sabtu 9 Mei 2020.
Jokowi menambahkan, tahun-tahun sebelumnya, masa mudik Lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat. Banyak orang memendam rindu dan ingin bertemu dengan orang tua, kerabat, serta handai taulan.
" Tapi dunia tengah dicengkeram pandemi Covid-19," tulis Jokowi.
Menurut presiden bernama lengkap Joko Widodo itu, dengan bersabar menahan rindu di perantauan, kita telah mengambil peran dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
" Kita tidak mudik karena kita sayang kepada keluarga," tambah dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN