Dukung Inklusivitas Sejak 1886, Johnson & Johnson Indonesia Perkenalkan Bahasa Isyarat sebagai Sumber Belajar Pegawai

Reporter : Nabila Hanum
Jumat, 16 Desember 2022 15:12
Dukung Inklusivitas Sejak 1886, Johnson & Johnson Indonesia Perkenalkan Bahasa Isyarat sebagai Sumber Belajar Pegawai
Melalui acara tersebut, media juga diajak untuk belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) yang digunakan para teman tuli.

Dream - Dalam rangka memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Johnson & Johnson Indonesia mengenalkan bahasa isyarat yang umum digunakan oleh kelompok penyandang tuna rung berupa Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO).

Dalam acara media gathering bertajuk 'Day of Mindfulness and Inclusivity’ di Jakarta, Kamis 15 Desember 2022, Johnson & Johnson menggandeng Precious One dan Parakerja untuk mengenalkan bahasa tersebut.

Precious One merupakan Social Impact Entrepreneur yang selama ini berdedikasi penuh memberikan pekerjaan bagi penyandang disabilitas.

1 dari 2 halaman

Seperti diketahui, sulit bagi para penyandang disabilitas untuk dapat kesempatan bekerja. Precision One hadir untuk memberikan lapangan kerja bagi para penyandang disabilitas.

Johnson & Johnson Indonesia Perkenalkan Bahasa Isyarat sebagai Sumber Belajar

Mereka diajarkan untuk menghasilkan produk handmade yang tidak kalah saing dengan produk serupa, seperti baju, rok, tas, finger puppet, hingga ke produk lainnya seperti kopi dan sabun.

Melalui acara tersebut, media juga diajak untuk belajar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) yang digunakan para teman tuli.

Sesi ini dibawakan oleh Parakerja, sebagai platform pendidikan untuk penyandang disabilitas dan non disabilitas agar memiliki kesetaraan dalam aspek pendidikan, aksesibilitas dan pekerjaan.

 

2 dari 2 halaman

Country Leader of Communications & Public Affairs for Johnson & Johnson Pharmaceutical Indonesia & Malaysia, Devy Yheanne yang turut hadir dalam acara tersebut menceritakan perusahaan sudah sejak lama mendukung inklusivitas ketika berdiri di tahun 1886.

Saat itu, delapan dari 14 karyawan pertamanya adalah perempuan. Bahkan perusahaan telah mempekerjakan ilmuwan wanita pertama pada tahun 1908 dan delapan dari 36 pengawas departemen adalah perempuan.

" Inklusi adalah tentang menciptakan rasa memiliki yang mendalam. Ini tentang budaya di mana Anda dihargai, ide Anda didengar dan Anda memajukan budaya ini untuk semua orang," ucap Devy di Jakarta pada Kamis, 15 Desember 2022.

Selain itu, lanjut Devy, sebanyak 12 Grup Sumber Daya Karyawan atau Employee Resource Groups (ERG) di Johnson & Johnson yang melibatkan karyawan di seluruh perusahaan untuk memberikan wawasan dan mendorong dampak keragaman, kesetaraan, dan inklusi.

Johnson & Johnson Indonesia sendiri saat ini mengelola 4 dari total 12 fokus ERG, yakni GenNOW (Generation NOW), WLI (Women Leadership and Inclusion), WISTEM2D (Women in Science, Technology, Engineering, Math, Manufacturing and Design), dan ADA (Alliance for Diverse Ability).

“ Misi kami adalah menjadikan keberagaman, kesetaraan & inklusi sebagai cara kami berbisnis. Kami akan memajukan budaya kebersamaan kami di mana hati dan pikiran yang terbuka bergabung untuk melepaskan potensi dari gabungan orang-orang yang brilian, di seluruh bagian perusahaan Johnson & Johnson," tutup Devy.

Laporan : Erdyandra Tri Sandiva

Beri Komentar