Jual Masker Harga Selangit, Pedagang Dikecam Warganet

Reporter : Idho Rahaldi
Rabu, 12 Februari 2020 16:33
Jual Masker Harga Selangit, Pedagang Dikecam Warganet
Pingin cepat untung...

Dream - Ancaman virus corona kian nyata, hingga kini sudah 29 negara dengan hampir 46 ribu orang terinfeksi.

Salah negara terdampak adalah Singapura. Sebanyak 47 warganya dilaporkan positif corona.

Permerintah setempat pun sampai harus menaikan status waspadanya menjadi oranye.

Jual Masker Ilegal Dengan Harga Selangit, Lelaki Ini Dikecam Warganet

Dampak dari merebaknya virus corona, masker di Negeri Singa itu pun laris manis diborong untuk mengantisipasi penyebaran virus.

Alhasil banyak warga yang kekurangan masker karena stocknya yang selalu kosong.

1 dari 5 halaman

Dijual Mahal

Melansir The Vocket, baru-baru ini pengguna facebook dengan akun Alexie Tan membagikan beberapa foto sesorang pria yang menjual masker secara ilegal.

Dari foto terlihat pria itu menjual masker dari sebuah mobil. Terlihat pula banyaknya tumpukan stock masker di dalam mobil pria tersebut.

Tidak diketahu dari mana ia mendapatkan masker sebanyak itu, namun pria itu menjadi perbincangan lantaran menjual maskernya dengan harga yang cukup menguras kantong.

Diketahui ia menjual masker dengan harga S$ 40 atau sekitar Rp 400 ribu per kotak dan S$ 1 atau sekitar Rp 10 ribu per lembar.

2 dari 5 halaman

Ingin Untung Cepat

Tak ayal pria ini pun menjadi gunjingan warganet. Sebagian besar merasa kesal lantaran pria itu mencari keuntungan ditengah suasana yang tengah genting.

Warganet menuturkan sapatutnya masker bisa dibeli dengan harga yang wajar untuk mereka yang membutuhkan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Singapura sendiri pada telah menaikkan status ancaman virus corona di wilayahnya menjadi oranye.

Ini adalah kedua kalinya Singapura mengaktifkan kode oranye setelah wabah flu babi (H5N1) di tahun 2009.

Kode ini merupakan bagian dari sistem bernama Disease Outbreak Response System Condition (DORSCON).

Sistem dibuat usai wabah severe acute respiratory syndrome (SARS) pada tahun 2003 dan berfungsi untuk membantu langkah penanganan suatu penyakit sesuai dengan tingkat ancamannya.

3 dari 5 halaman

Beredar Video Mengerikan Kantong-kantong Jenazah Diduga Korban Corona

Dream - Video mengenai penanganan pasien dan kondisi rumah sakit di China terus beredar di media sosial. Bahkan sejumlah akun media sosial dari Indonesia turut menyebar video kondisi rumah sakit.

Salah satu akun yang turut menyebar video kondisi rumah sakit, yang diklaim di China, yaitu @makassar_iinfo.

Akun itu menampilkan keterangan, " Suasana mencekam sebuah rumah sakit di wuhan terekam kamera, mayat korban virus Corona tergeletak di lantai rumah sakit."

video

Dalam video tersebut, tampak dua kantong mayat yang tergeletak di lantai rumah sakit. Sementara itu, di sudut ruangan lain, tampak dua mayat yang tergeletak di kursi ruang tunggu.

Bungkusan yang diduga mayat-mayat itu belum dievakuasi ke tempat yang layak.

Berdasarkan unggahan penulis blog, Jennifer Zeng, video itu dibuat direkam secara langsung di sebuah rumah sakit di Wuhan pada 4 Februari 2020.

" Disyuting langsung di sebuah rumah sakit di Wuhan pada 4 Februari 2020," tulis Jennifer di Twitter-nya. Kendati begitu, lanjut Jennifer, video itu masih perlu diklarifikasi detailnya.

4 dari 5 halaman

Video Lain Korban Meninggal Corona

Rekaman mengenai kondisi mayat di rumah sakit memicu reaksi dari otoritas China.

Seorang warganet yang diduga bernama Fang Bin dilaporkan melihat kondisi serupa dalam video rekaman tersebut. Dia juga melihat beberapa jenazah ditumpuk dan dibawa menggunakan mobil.

Bin bahkan merekam kejadian di rumah sakit. Termasuk para penderita virus Corona Wuhan terbaring di bangsal sebuah rumah sakit.

Dilaporkan Mirror, Bin merekam sejumlah petugas pakaian pelindung memasukkan kantong mayat ke dalam bus.

Usai aksinya merekam video, Bing dilaporkan dibawa petugas kembali ke flatnya. Bin kemudian diperiksa karena dikhawatirkan terinfeksi virus Corona.

Dilaporkan, beredarnya video semacam ini menambah beban pemerintah China untuk membuka informasi mengenai kondisi pasien yang terjangkit virus Corona Wuhan.

5 dari 5 halaman
Beri Komentar