Kala Finalis World Muslimah Membatik

Reporter : Eko Huda S
Selasa, 18 November 2014 06:45
Kala Finalis World Muslimah Membatik
Para finalis pun terlihat sangat antusias, "Aku sangat bahagia dan ini pertama kalinya mencoba membatik. Cantik dan indah. I'm so excited," ujar Nazrien, finalis dari India.

Dream - Para finalis World Muslimah Award 2014 belajar membatik di Butik Roro Jonggrang. Butik di kawasan Tirtodipuran, Yogyakarta, itu telah menyiapkan perlengkapan membatik, seperti canting, kain bersketsa Candi Prambanan dan Borobudur, serta lilin khusus untuk membatik.

“ Kami sangat senang kedatangan para finalis WMA. Di sini kami mengajar mereka membatik, batik tulis dengan corak Candi Prambanan atau Borobudur,” ujar karyawan Butik Roro Jonggrang, Ciskha, Senin 17 November 2014.

Menurut Chiska, para finalis World Muslimah akan belajar membatik selama 45 menit. Mereka akan dibimbing langsung oleh pembatik-pembatik profesional di Yogyakarta.

“ Nanti hasil tangan mereka beserta cantingnya bisa dibawa pulang. Ini mengajarkan mereka kreatifitas, tak mudah untuk membatik tetapi terlihat semua finalis begitu menikmati,” ujar Ciskha.

Sementara, salah satu pembatik, Legi, mengatakan, teknik membatik bisa dipelajari oleh siapapun. Tak perlu bakat khusus untuk menjadi ahli batik. Keahlian itu bisa diasah ketika seseorang mau belajar.

“ Para finalis sepertinya sudah piawai menggunakan canting dan mereka rapi menggoreskan lilin khusus mengikuti sketsa yang ada di kain. Tidak mudah, tapi kalau mau belajar 2 minggu juga sudah jago,” kata Legi.

Para finalis pun terlihat sangat antusias, " Aku sangat bahagia dan ini pertama kalinya mencoba membatik. Cantik dan indah. I'm so excited," ujar Nazrien, finalis dari India.

Tak hanya Nazrien, finalis lainnya pun menikmati pelajaran ini. Keseruan terjadi ketika masing-masing finalis menunjukan hasil karyanya.

“ Moli, hasil karyamu bagus, dan yang lain juga tangannya begitu piawai. Wah keren," ujar salah satu finalis yang terdengar dari kerumunan.

Selesai menggoreskan lilin pada kain sketsa, proses membatik pun dilanjutkan dengan mewarnai dan merebusnya. “ Jadi direbus agar warnanya menyatu dengan kain. Kemudian didinginkan dan nunggu kering,” ujar Legi.

Kegembiraan pun terpancar dari wajah mereka ketika batik karya mereka telah selesai dan siap dibawa pulang sebagai buah tangan.

“ Yeay, jadi juga hasil karya kami. Dan siap jadi kenang-kenangan,” ujar Samana, finalis dari Bangladesh. (Ism)

Beri Komentar