Karung Goni, Senjata Maggie Hutauruk untuk Fashion Berkelas

Reporter : Annisa Mutiara Asharini
Rabu, 19 Februari 2020 09:13
Karung Goni, Senjata Maggie Hutauruk untuk Fashion Berkelas
Maggie tiga kali berturut-turut menjejakkan kaki di ajang New York Fashion Week (NYFW).

Dream - Dunia fashion Tanah Air makin semarak atas upaya desainer berbakat yang meluncurkan karya mereka di kancah internasional. Salah satunya founder sekaligus Creative Director dari label 2Madison Avenue, Maggie Hutauruk-Eddy.

Berbekal pengetahuan mode ketika menimba ilmu di Rhode Island School of Design, Amerika Serikat, Maggie tiga kali berturut-turut menjejakkan kaki di ajang New York Fashion Week (NYFW).

Karya teranyar Maggie baru saja ditampilkan di panggung NYFW Fall/Winter Collections 2020/2021 pada 10 Februari 2020 lalu. Ia membawa koleksi bertajuk 'Liga' yang menampilkan wajah para tokoh ikonik di dunia dalam bentuk lukisan handmade.

2Madison Avenue, Maggie Hutauruk-Edd

Setelah membawa karung beras dan karung tepung 'Segitiga Biru' di koleksi sebelumnya, kali ini Maggie bereksperimen dengan bahan yang tak kalah unik. Maggie memakai karung goni warna cokelat yang lebih tebal.

" Saya ini pemulung bahan. Bahan apa pun yang saya temukan pasti saya pakai. Karung goni ini dipakai pedagang beras sebagai tatakan agar berasnya tidak tumpah. Kelihatannya memang sangat lusuh," kata Maggie di acara trunk show 'Liga', Jakarta, Selasa 18 Februari 2020.

1 dari 2 halaman

Karung Goni, dari Tanzania ke Pasar Minggu

Karung goni yang tidak sengaja ia temukan di Pasar Minggu itu dibersihkan oleh Maggie dan timnya. Karung dicuci terus-menerus sampai bersih dan tidak berbau. Setelah bersih, ternyata Maggie menemukan keistimewaan karung goni tersebut.

" Saya baca tulisannya apa. Ternyata karung itu asalnya dari Tanzania. Wah ini spesial banget, ketemunya di Pasar Minggu. That's why i love my job. Menemukan hal baru. Dari Tanzania, ke Pasar Minggu sampai ke New York," ungkapnya.

2Madison Avenue, Maggie Hutauruk-Edd

Karung-karung tersebut diolah menjadi karya fashion berkelas yang terdiri dari busana pria dan wanita siap pakai.

Karung goni berpadu serasi dengan gaya eklektik khas 2Madison Avenue yang memadukan corak, warna, tekstur dan struktur di setiap koleksinya.

Maggie tak ragu memadukan karung goni yang kerap dianggap sebagai sampah dengan crop top, sweater hingga trench coat yang berkelas.

Salah satu karya karung goni meggambarkan tokoh aktivis 17 tahun, Greta Thunberg yang berasal dari Swedia.

Gadis itu membuka mata Maggie untuk menyisipkan kritik sosial terhadap isu kelestarian lingkungan. Terlihat dari cara Maggie yang selalu memanfaatkan bahan bekas di setiap karya busananya.

2 dari 2 halaman

Baju dari Bahan Bekas

Berkiblat pada prinsip sustainable fashion, Maggie menggunakan bahan old denim, neoprene, dead-stock fabric yang merupakan bahan tekstil bekas.

Desainer berdarah Batak itu juga kerap memakai kain perca brokat, Ulos dan tenun Makassar untuk diaplikasikan pada busana sebagau ornamen etnik.

Maggie tak memungkiri kerap merasa kesulitan menyulap bahan-bahan bekas menjadi produk fashion. Bahan tersebut memerlukan proses pengolahan panjang agar bisa dipakai.

2Madison Avenue, Maggie Hutauruk-Edd

" Bahan daur ulang ini butuh waktu. Perlu disortir, dari yang seharusnya makan waktu cuma 1 hari bisa jadi 5 hari. Awalnya kesulitan meyakinkan tim saya untuk memakai karung. Bahannya gatal dan perlu dicuci berkali-kali," tuturnya.

Namun detelah tiga kali berturut-turut melenggang di NYFW, Maggie dan timnya semakin percaya diri untuk memakai bahan-bahan bekas.

Terutama sejak busana karung tepung 'Segitiga Biru' mendadak viral usai dipamerkan di NYFW 2019.

Maggie juga berencana untuk membuat karya dari bahan ban bekas. " Tadinya pengen coba pakai ban mobil dan sepeda motor, tapi keras banget motongnya. Mungkin nanti lah. We can come up with something amazing buat dunia," kata Maggie.

Beri Komentar