Shafira Aplikasikan Sulam Dan Bordir Menjadi Busana Modern
Dream - Mendengar bordir dan sulam, pasti yang terbayangkan adalah pakaian adat atau busana untuk kondangan. Tapi image bordir dan sulam tak selamanya seperti itu.
Jika kamu melihat koleksi Shafira di panggung Indonesia Fashion Week (IFW) 2017 pekan lalu, pasti beda. Brand busana Muslim premium ini menghadirkan kain etnik khas Tanah Minang sebagai busana yang berkelas.
Kekayaan budaya Bukittinggi dirangkum dalam tema 'Bungo Nagari' yang kemudian diolah menjadi busana ready to wear deluxe.
Tak hanya memakai bordir dan dan sulam, Shafira berhasil merangkai kemewahan swarovski menjadi motif songket pucuk rebung. Sehingga menambah kesan mewah pada beberapa look dari 45 busana yang ditampilkan.
" Pada tahun 2017 ini, kami juga tampil lebih young karena ingin membidik mahmud (mamah muda)," ungkap pendiri dan pemilik Shafira, Feny Mustafa, di Jakarta Convension Center, beberapa saat lalu.
Sedangkan untuk cutting, tetap mempertahankan gaya berbusana yang ringan dalam potongan longgar dan klasik tanpa meninggalkan kesan feminin yang modern. Seperti misalnya potongan baju kurung yang dimodifikasi menjadi blus dengan detail lengan yang lebih menarik.
Serta bordir-bordir yang biasanya diaplikasikan untuk mukena diaplikasikan dalam bentuk rok bergaya aristrokasi dalam siluet A-line yang menawan. Atau palazzo yang terlihat sangat elegan dengan taburan aplikasi bordir bungo nagari.
" Sedangkan untuk motifnya kami pilih sulam bayang dan sulam suji yang memang belum populer selama ini," imbuhnya.
Pengaplikasian bordir, swarovski, dan tabrak warna-warna mencolok seperti pink, mustard, dan coral, menjadi perpaduan yang apik. Serta menjadi sebuah pilihan baru bagi mereka yang ingin mengekplorasi berbagai pilihan gaya yang elegan.
Tak hanya itu saja, warsa nusantara diolah secara kreatif membentuk ragam busana pria yang menarik. Dalam 15 article yang ditampilkan terdapat kemeja, baju koko dan jaket, yang diberi aksen kain trdisional. Namun tetap terlihat muda dan modern dengan perpaduan celana kotak-kotak yang unik.
Kali ini Shafira dinilai berhasil membawa keunikan kain-kain tradisonal menjadi busana berkelas internasional. Tanpa meninggalkan filosofi, ciri khas dan pakem busana Muslim itu sendiri. Sehingga menjadi penutup yang manis di panggung IFW 2017 hari ketiga dan mendapat standing ovation dari beberapa penonton yang hadir.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`