Kisah Menyentuh 3 Hijaber di Hijab Sketch Competition 2018 Palembang

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 17 Desember 2018 18:05
Kisah Menyentuh 3 Hijaber di Hijab Sketch Competition 2018 Palembang
Beragam cerita seru disampaikan oleh tiga hijaber inspiratif. Siapa saja?

Dream – Setelah beberapa kota besar di Indonesia, Kota Palembang mendapat giliran roadshow Cofeetone X You Hijab Sketch Competition 2018. Di event rutin tahunan ini, Kopi ABC menghadirkan sosok wanita inspiratif yang dikemas dalam talk show.

Hijaber yang merupakan seorang penari, Siti Hajar Riska, dokter muda, Nadya Alaydrus, dan pembalap motor berhijab, Shilva Depple saling berbagi pengalaman yang menjadi bahan inspiratif bagi pecinta hijab di Kota Pempek itu.

Siti Hajar Riska, biasa disapa Riska, menceritakan keputusan berhijab telah menjadi pilihan hidupnya beberapa tahun terakhir. Berprofesi sebagai penari, menjadi seorang hijaber tak membatasi langkah Riska untuk berkarya.

" Dancer itu keren, tapi lebih keren jika tetap memakai hijab, menjadi penari tak mesti membuka aurat," kata Riska di Palembang, Senin 17 Desember 2018.

Dia menggeluti dance jenis hip hop. Menjadi seorang hijaber merupakan keunikan tersendiri. Sebab, jarang sekali ada penari yang menutup aurat ketika manggung.

“ Awal-awal jadi dancer saya tidak memakai hijab, tetapi ketika berhijab sama sekali tidak punya niat memutuskan karir saya, saya tetap bisa berkarya, apalagi orangtua selalu support,” kata Riska.

Pengalaman menginspirasi juga disampaikan dr Nadia Alaydrus. Baginya, hijab adalah anugerah yang membuat perempuan menjadi lebih anggun dan cantik luar dalam.

" Hijab sebuah kewajiban bagi setiap muslimah, dengan berhijab insyaallah hidup kita tenang, orang tak akan merendahkan kita," kata dia.

Pemegang gelar Putri Muslimah Indonesia 2014 itu juga mengajak perempuan untuk cerdas mengatur waktu. Tak lupa dia mengingatkan para wanita untuk tetap menjaga penampilan sesibuk apapun aktivitasnya.

1 dari 1 halaman

Pakai Hijab karena Dorongan Orang Tua

Sementara Shilva Depple mengaku memakai hijab atas dorongan orangtua dan anjuran agama. Pertama kali hijab dia kenakan pada pertengahan 2017 dengan kesadaran sendiri.

" Sebagai muslimah, saya sangat senang mengenakan hijab, menutup aurat. Saya berpakaian selalu sederhana, cuek, tapi tidak meninggalkan hijab," kata dia.

Shilva mengatakan, hijab dia pakai setiap hari dan setiap saat, termasuk sedang balapan. Hijab tidak membatasi aktivitasnya sehari-hari.

" Saya suka hal-hal yang menantang, hal yang baru, awalnya keluarga tidak mendukung menjadi pebalap, tapi begitu saya buktikan dengan banyak piala, mereka jadi support, terlebih pada akhirnya saya memakai hijab," kata dia. 

Coffeetone X You Hijab Sketch Competition 2018 sendiri merupakan ajang untuk mencari bibit-bibit muda desainer busana muslim. Gelaran yang diiniasi Kopi ABC dengan menggandeng desainer fashion hijab kenamaan Dian Pelangi diharapkan dapat melahirkan desainer muda hijab.

Ada tiga kategori lomba yang dipertandingan di Coffeetone X You Hijab Sketch Competition 2018. Tiga kategori itu adalah sporty, professional dan casual.

(Sah/Laporan: Irwanto Djasman)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More