Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Sejak pertama kali virus covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, anjuran untuk menjaga kebersihan diri semakin digalakkan. Rajin mencuci tangan, menjaga jarak aman, hingga menggunakan masker adalah nasihat yang selalu diberikan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Anjuran itu membuat banyak orang beburu masker kesehatan yang dikatakan ampuh menangkal penyebaran virus tersebut. Bahkan tak sedikit juga yang menggunakan masker N-95 yang diyakini lebih andal karena memiliki tingkat perlindungan paling besar.
Namun, seiring waktu penggunaan masker kesehatan hanya diprioritaskan bagi tenaga medis. Masyarakat diimbau menggunakan masker kain sebagai alternatifnya.
Di sisi lain, para pakar kesehatan semakin mengetahui tentang cara penyebaran virus covid-19. Pencarian vaksin yang diharapkan jadi obat mujarab menghilangkan pandemik Covid-19 ini juga gencar dilakukan.
Penggunaan masker masih terus dianjurkan hingga saat ini. Penyebaran virus melalui droplet menjadi alasan utamanya. Masker N-95 pun seringkali menjadi pilihan utama.
Masker N-95 yang dianggap ampuh ini memiliki sejumlah ciri khas salah satunga adalah adanya sebuah katup yang terpasang didalam masker. Katup inilah yang berfungsi untuk menyaring udara yang dihirup. Sehingga pemakainya dapat bernapas dengan nyaman dan aman.
Masker N-95 memiliki gasket plastik yang dijahit dalam katupnya. Yang fungsi utamanya adalah untuk menyaring udara. Namun, ketika seseorang sedang bernapas, udara didalam masker tidak disaring lagi.
Saat seseorang yang menjadi pembawa virus asimptomatik menggunakan masker N-95, risikonya untuk menginfeksi orang lain menjadi semakin besar. Dengan melepaskan udara yang dihembuskan dari masker, tidak ada filter yang akan mencegahnya terlepas ke udara.
Hal ini dikarenakan katup pada masker N-95 tidak dapat menyaring udara yang dihembuskan. Karena katupnya merupakan katup satu arah.
Penggunaan masker N-95 yang salah, justru memiliki risiko yang lebih tinggi dalam penyebaran virus covid-19. Karena saat udara dihembuskan, tidak ada filter yang menyaringnya.
Dokter Rajiv Garg, Direktur Jenderal Layanan Kesehatan membahas masalah penting ini. Ia menulis surat kepada semua negara bagian untuk mendorong penggunaan masker buatan sendiri.
Dan pesan penting yang perlu diperhatikan adalah jangan berbagi penggunaan masker dengan orang lain. Meskipun dengan anggota keluarga sendiri.
Selain itu, masker juga harus dicuci dengan baik. Dan gunakan masker sesuai dengan kondisi wajah. Jangan terlalu ketat dan jangan terlalu longgar, agar tidak ada celah bagi virus untuk masuk.
(Sumber: timesofindia.indiatimes.com)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal