Foto: Deki Prayoga/Dream
Dream - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus membuat pengakuan mengejutkan dalam kasus yang dialami Medina Zein. Menurut perwira polisi tersebut Medina dinyatakan positif mengkonsumsi amfetamine jenis ekstasi.
Yusri juga menegaskan obat-obatan yang dikonsumsi Medina tersebut bukan digunakan untuk meredakan efek dari penyakit bipolar yang diidapnya.
" Obat bipolarnya tidak mengandung amfetamin tapi benzoid," tegas Yusri saat dihubungi awak media, Jumat, 3 Januari 2020.
Menurut Yusri, Medina memutuskan sendiri untuk mengonsumsi amfetamina. Pengusaha dan influencer itu memperkirakan amfetamine yang dikonsuminya bisa menjadi obat penenang bagi psikologisnya.
" Dia menggunakan itu dengan perkiraan dia pribadi, bahwa dengan menggunakan amfetamin dia bisa lebih tenang gitu loh," katanya.
Yusri menduga Medina tak menyadari jika Amfetamine yang dikonsumsinya sebetulnya masuk dalam kategori Narkotika. Dugaan ini muncul karena saat ditangkap, polisi tidak menemukan barang bukti Narkotika meski hasil tes urine menyatakan positif mengonsumsi Amfetamine.
Penangkapan Medina tanpa barang bukti tersebut membuat polisi memutuskan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dan divonis menjalani rehabilitasi di Lemdikpol Polri.
" Dia harus direhabilitasi berarti dia pengguna," ucap dia.
Lebih lanjtu Yusni menegaskan penangkapan Medina merupakan pengembangan dari kasus kaka iparnya, Ibrahim Azhari yang ditangkap karena Narkoba.
" Itu sendiri (penangkapan Medina) terkait dengan tujuh orang kemaren. Itu kan pengembangan."
Dream - Pernyataan selebgram Medina Zein yang mengaku obat bipolarnya mengandung narkoba jenis amfetamin dan metafetamin dibantah Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Menurut Yusri Yunus, obat bipolar yang dikonsumsi Medina tidak ada kandungan narkobanya.
" Oh nggak bukan obatnya. Obatnya itu menggandung benzoidi untuk bipolar dua, tetapi dia juga menggunakan amfetamin," ujar Yusri Yunus saat dihubungi, Jumat, 3 Januari 2020.
Menurut Yunus, Medina positif mengkonsumsi amfetamin dari narkotika jenis ekstasi. Bukan berasal dari obat bipolarnya. " Di luar (obat bipolar), ekstasi makanya positif pakai," ucap dia.
Medina Zein (Foto: Nur Ulfa/Dream)
Sebelumnya, Medina Zein mengaku mengonsumsi obat yang mengandung amfetamin dan metafetamin untuk penyakit bipolar yang diidapnya. Pengusaha dan influencer itu mengatakan baru menggunakan obat-obatan itu sekitar 4 bulan terakhir.
" Memang ada salah satu obat yang digunakan saya atas izin dokter. Itu memang narkoba golongan apa gitu, saya enggak paham, enggak berani nyebutin," ujar Medina di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Januari 2020.
Dream - Medina Zein mengakui mengonsumsi narkoba jenis amfetami dan metafetamin karena mengidap penyakit bipolar. Pengusaha dan influencer itu mengatakan baru menggunakan obat-obatan tersebut sekitar 4 bulan terakhir.
" Memang ada salah satu obat yang digunakan oleh saya atas izin dokter, itu memang narkoba golongan apa gitu, saya enggak paham, enggak berani nyebutin," ujar Medina di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Januari 2020.
Menurut Medina, obat-obatan yang diketahui termasuk jenis Narkoba tersebut biasa dikonsumsinya karena bisa membuatnya lebih tenang.
" Itu memang obat saya, obat penenang saya," katanya.
Penyakit bipolar yang diidapnya, lanjut Medina, baru diketahuinya sekitar tahun 2016. Dia mengklaim penyakit tersebut berasal dari faktor keturunan ibundanya, Tien Wartini.
" Jadi sebelumnya ibu saya juga terkena bipolar," ungkap dia.
Namun pernyataan Medina tersebut dibantah sendiri oleh ibunya. Tien menegaskan tak pernah pernah mengidap penyakit bipolar.
" Nggak, gak ada karena saya hipotiroid dulu dan dinyatakan sama dokter sembuh waktu Medina usia SMP kelas," ujar Tien di lokasi yang sama.
Dream - Medina Zein mengaku tidak pernah memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya. Dia tidak ingin bayi yang masih berusia enam bulan itu ikut mengasup obat yang dia konsumsi.
" Enggak, dari awal emang aku enggak kasih ASI," ujar Medina Zein di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat 3 Januari 2020.
Menurut Media, dokter menyarankannya tidak memberi ASI kepada anaknya karena sedang mengonsumsi obat untuk mengobati penyakit bipolar.
" Aku kan kena bipolar dan obatnya itu keras. Jadi anak aku dikasih susu formula," ungkap dia.
Kini, Medina Zein sudah dua minggu tak bertemu kedua anaknya. Dia mengaku sangat rindu.
" Kangen banget, aku paling ditangisin setiap hari paling anak," tutur Medina.
Dream - Medina Zein mengakui telah mengkonsumsi narkoba yang mengandung amfetamin dan metafetamin.
Menurut ibunda Medina Zein, Hj. Tien Wartini, anaknya mengkonsumsi narkoba karena kesulitan untuk tidur.
" Sebetulnya karena kurang tidur aja, kurang istirahat," ujar Tien Wartini di Ditresnarkoba, Jakarta Selatan, Jumat 3 Januari 2020.
Foto: Nur Ulfa/Dream
Kata Tien, obat yang dikomsumi Medina berasal dari dokter. Karena Medina mengidap bipolar. Dan obat yang diberikan mengandung amfetamin.
" Itu karena terlalu banyak kegiatan, gak bisa ngatur waktu sehingga gampang sensitif. Sehingga harus minum obat karena capek," ujar dia.
Medina sudah 4 bulan ini mengkonsumsi obat yang mengandung amfetamin. Dan Tien pun sudah mengetahui anaknya mengkonsumsi obat tersebut.
" Tahu dari awal dari 4 bulan, sebelum minum juga izin, difotoin obat-obatannya. Mungkin takut disangka gimana," ujar dia.
Dream - Terbukti mengkonsumi narkoba jenis amfetamin dan metafetamin, Medina Zein akhirnya dirujuk untuk menjalani rehabilitasi mulai hari ini.
" Jadi hari ini langsung dibawa kesana untuk direhab. Dilakukan rawat inap," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta Selatan, Jumat, 3 Januari 2020.
Menurut Yusri, proses rehabilitasi adik ipar Ayu Azhari dan Sarah Azhari itu dilakukan selama tiga bulan. Meski begitu, Medina bisa menjalani kurang dari tiga bulan tergantung kondisi yang bersangkutan.
Menurut Yunus, jenis narkotika amfetamin yang dikonsumsi Medina berasal dari obat yang dikonsumi Medina dengan dalih untuk mengatasi penyakit bipolar.
" Yang bersangkutan memang memiliki penyakit bipolar, tapi yang namanya narkoba, ya tetap narkoba," ujar dia.
Setelah sepekan dilakukan penahanan, polisi akhirnya membebaskan Medina dan selanjutnya menjalani rehabilitasi di Lemdikpol, Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Dari hasil pemeriksaan, urine Medina positif mengandung amfetamin.
Dream - Hampir satu pekan, selebgram yang juga adik ipar Ayu Azhari dan Sarah Azhari, Medina Zein menjalani pemeriksaan dan ditahan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya. Medina menjadi tersangka atas dugaan penyalahgunaan narkotika.
Medina Zein akhirnya keluar dari tahanan dan menjalani rehabilitasi di rumah sakit Lemdikpol kawasan Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
" Jadi untuk Medina Zein diputuskan akan dilaksanakan rehab terhadap yang bersangkutan," kata Humas Polda Metro Jaya, Yusuf Yunus di Ditresnarkoba, Polda Metro Jaya, akhir pekan lalu.
Menurut Yunus, Medina memang terbukti bersalah mengkonsumsi narkotika. Namun akhirnya menjalani rehab, karena Medina setelah dilakulan pengecekan rambut, ia baru menggunakan narkotika jenis amfetamin.
Penampilan Medina Zein Saat Bebas (Foto: Nur Ulfa/Dream)
" Hasilnya dia belum lama mengkonsumsi Amfetamin dan Metapetamine. Untuk MZ tidak bisa terdeteksi karena penggunannya belum lama," ungkap Yunus.
Tak hanya itu saja, saat ditangkap Medina juga tidak membawa obat-ibatan jenis amfetamin. Sehingga ia pun diminta untuk direhab.
" Saat penangkapan kita temukan hanya sebuah ponsel. Kemudian kita lakukan gelar perkara terhadap MZ, hasilnya dia harus di assessment," ungkap dia.
Sedangkan Medina sepanjang jumpa pers digelar, ia terus tersenyum. Terlihat raut wajahnya bahagia, karena bisa keluar dari tahanan. (ism)