Sumber Foto: AsiaOne
Dream - Sudah menjadi kebiasaan bagi pengantin di Bangladesh untuk mengenakan gaun mewah dan perhiasan gemerlap saat duduk di pelaminan. Namun kebiasaan itu tak berlaku untuk Tasnim Jara.
Dia tak mau mengenakan busana dan perhiasan mewah, atau juga riasan yang tebal seperti pengantin wanita pada umumnya. Tasnim hanya mengenakan baju sari peninggalan neneknya, tanpa riasan tebal dan perhiasan mahal.
Jelas saja pernikahan ini tak biasa di mata warga sekitarnya. Mereka terbiasa melihat pelaminan megah. Lengkap dengan mempelai berbusana mahal dan indah. Dan, foto-foto pernikahan sederhana yang diunggah Tasnim di media sosial menjadi viral.
Wanita yang menjadi aktivis bantuan kesehatan untuk warga miskin ini mengaku ingin menantang stigma bahwa pesta pernikahan harus diadakan secara besar-besaran dan mahal.
" Secara pribadi, aku ingin kita semua mengubah pola pikir tersebut," tulisnya di Facebook.
Postingan Tasnim di Facebook itu telah menjadi viral setelah disukai lebih dari 91.000 orang dan dibagikan hampir 24.000 kali.
" Seorang wanita tak perlu memakai lotion pemutih kulit, kalung emas atau baju sari mahal agar bisa disebut pengantin dan menjadi percaya diri," tambahnya.
Keputusan Tasnim menggelar pernikahan yang sederhana dan murah ini malah mendapat tentangan dari orang-orang di sekitarnya, termasuk dari para kerabatnya sendiri.
Mereka bahkan tidak mau berfoto bersama dengan Tasnim dan suaminya.
" Aku merasa terganggu dengan citra seorang pengantin di masyarakat kita --dengan riasan tebal, pakaian mahal dan perhiasan segunung yang melebih berat tubuhnya," kata Tasnim.
" Jangan tertipu. Foto pengantin wanita yang mewah tidak mewakili keadaan finansial atau kesejahteraan keluarganya," tulisnya.
Postingan Tasnim sontak menimbulkan perdebatan sengit di kalangan warganet di negara mayoritas Muslim itu.
Warga Bangladesh punya tradisi menggelar pesta pernikahan besar-besaran dan mahal hingga mereka terpaksa berhutang.
Meski menuai kritik, namun tak sedikit yang mendukung postingan Tasnim itu. Sebagian besar dari 1.400 komentar di akun Facebook Tasnim memberi dukungan.
" Itu langkah yang mengagumkan. Saya juga membenci budaya itu," tulis seorang warganet.
Sumber: AsiaOne
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi