Ilustrasi Bahagia (Sumber: Pixabay.com)
Dream- Terkadang banyak orang masih kebingungan mencari makna dalam hidup mereka. Millennial muda saat ini, hanya menjalankan pekerjaan mereka sebagai sebuah rutinitas. Bahkan, ada yang hanya menjalankan rutinitasnya, tanpa merasa bahagia dan nyaman dengan kondisinya.
Jika hal tersebut yang kamu rasakan saat ini, mungkin hal itu terjadi karena kamu belum menemukan makna Ikigai dalam hidupmu.
Dalam Bahasa Jepang, Ikigai berasal dari kata ‘iki’ yang bermakna hidup, dan ‘gai’ yang menggambarkan nilai atau tujuan. Jadi, Ikigai sendiri bisa diartikan sebagai makna untuk menemukan kebahagiaan hidup melalui tujuan.
Dengan kata lain, Ikigai adalah alasan yang membuat seseorang bangun setiap pagi dan membuat seseorang terus maju.
Asal usul kata ikigai berasal dari periode Heian (794 hingga 1185). Istilah Ikigai diperkenalkan lagi oleh seorang psikolog klinis dan pakar evolusi Ikigai, Akihiro Hasegawa dalam penelitiannya pada tahun 2001. Gai diartikan sebagai kunci untuk menemukan tujuan, atau nilai dalam hidup.

Dalam istilah Ikigai, terdapat empat unsur yang saling terkait. Hal itu menjadi tolak ukur kebahagiaan hidup seseorang. Empat unsur tersebut adalah:
Jika keempat unsur ini sudah tercapai, seseorang akan merasa berkomitmen dengan apa yang mereka kerjakan. Namun, untuk mencapainya, memang dibutuhkan usaha yang tidak mudah.
Passion, bermakna kamu sudah mulai menyukai apa yang dikerjakan, dan sudah ahli dalam bidang tersebut. Namun, kamu belum dibayar dengan cukup, dan dunia belum membutuhkan keahlianmu.
Terkadang kita masih di tahap menjalankan mission, dimana kita hanya menyukai apa yang kita kerjakan.
Lalu ada juga kondisi, dimana kita baru memenuhi vocation, yakni dunia membutuhkan kita dalam bidang tersebut, namun kita tidak merasa menyukai bidang itu dan tidak mampu di bidang tersebut.
Profession, bermakna kamu ahli di bidang tersebut, namun belum dibayar cukup.
Ketika kita mempunyai mission, vocation, passion, profession maka itulah yang dinamakan Ikigai. Ikigai bisa menjadi alasan seseorang untuk bahagia dan bermanfaat.

Menemukan Ikigai memang harus dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Menurut Psikolog, Analisa Widyaningrum, seseorang dapat mencoba beberapa langkah untuk menemukan Ikigai, yakni:
Cari Tahu Tujuan
Tanyakan pada dirimu sendiri, apa value dalam hidupmu yang membuatmu termotivasi. Temukan tujuan dan tekuni apa yang kamu sukai. Belajarlah sampai kamu menguasai bidang tersebut. Lalu dunia membutuhkan keahlianmu dan kamu bisa dibayar dengan jumlah yang cukup.
Bedakan Syukur dan Zona Nyaman
Ketika mencari Ikigai, jangan lupa juga untuk bersyukur atas apa yang sudah kamu dapatkan. Bedakan makna bersyukur dengan berada di zona nyaman.
Jika kita bersyukur, kita tidak akan lupa membuat usaha maksimal.
Jika kita terjebak dalam zona nyaman, rasa syukur itu akan menjebak kita dan menjadi alasan untuk tidak mau bangkit ataupun menyelesaikan masalah dalam hidup.
Mulailah Sharing
Jika kamu belum menemukan tujuannya, kamu bisa mulai sharing dengan orang yang memiliki minat yang sama. Belajarlah dari kesalahan mereka. Dan jangan mengulanginya.
Jangan Menyerah
Berhentilah untuk berpikir berlebihan dan khawatir sebelum melakukan.
Kalau kamu menemukan rintangan, anggap itu hal yg biasa. Jangan menyerah. Sampai kamu merasa kamu punya kekuatan, dan kamu tahu kekuatan itu akan membuatmu nyaman menghadapi proses pencarian diri.
Seseorang yang sudah menemukan Ikigai dalam hidupnya akan merasakan banyak manfaat dalam hidupnya. Karakteristiknya antara lain :
Dengan menemukan Ikigai, kita akan dapat menjalani kehidupan dengan lebih bermakna dan memuaskan. Sehingga, hidup akan terasa lebih bahagia.
(Sumber Happiness.com)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
