Mengapa Harus Mengisi Oli Mesin Dengan Takaran Yang Pas? (Foto: Shutterstock)
Dream – Penggantian rutin oli mesin wajib dilakukan setiap pemilik kendaraan. Lalai melakukannya hingga membuta kering, bersiap-siap saja mengeluarkan biaya perbaikan yang sangat mahal.
Selain soal rutinitas, sayangnya masih banyak pemilik kendaraan yang lupa satu aturan penting saat mengganti oli mobil.
Tahukah Sahabat Dream jika pengisian oli mobil juga harus memperhatikan ketepatan takaran.
Pengisian oli, baik kurang maupun berlebih, akan berakibat buruk kepada mesin. Ingat, setiap mesin memiliki kapasitas masing-masing. Bahkan, mesin yang punya kapasitas sama, tapi beda produksi, bisa punya takaran yang berbeda.
Makanya, pemilik kendaraan diminta untuk melihat stik penunjuk yang disediakan pada mesin kendaraan ketika mengisi oli.
Berikut ini adalah tiga efek pengisian oli yang terlalu banyak, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 20 September 2019.
Kualitas Oli Turun
Ketika terlalu banyak, oli mesin akan menggenani poros engkol. Akibatnya, oli tak bisa melunasi komponen mesin dengan baik dan gesekan antar komponen berlangsung secara kasar. Ha ini berpotensi merusak kualitas oli dan keausan komponen menjadi lebih cepat.
Langkah Piston Terhambat
Efek yang satu ini masih ada hubungannya dengan yang pertama. Biasanya, poros engkol tidak terendam oleh oli mesin. Gerakannya terbebas dari hambatan zat cair.
Saat poros engkol terendam oleh cairan oli, pekerjaan piston akan menjadi lebih berat. Jika itu terjadi, ada dua kemungkinan: putaran mesin jadi tidak maksimal atau bensin menjadi lebih boros.
Mengganggu Kopling Basah
Di sepeda motor, transmisi manual (sport/bebek) dilengkapi dengan wet clutch atau kopling basah. Kopling ini bekerja maksimal saat terendam oli mesin. Kalau rendaman ini berlebih, kopling juga berpotensi slip.
Jika benar-benar tergenang, gesekan menjadi semakin besar dan imbasnya tenaga mesin kurang atau bensin juga semakin boros.
(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)
Dream – Baru beberapa hari mengganti oli, tiba-tiba berubah jadi hitam ketika diperiksa. Padahal, kamu membelinya di tempat tepercaya dan dijamin keasliannya.
Jangan buru-buru memvonis oli yang dibeli adalah palsu. Jangan pula cepat membongkar mesin. Yang ada, kamu malah boros.
Dikutip dari Otosia, Minggu 16 Juni 2019, kalau pelumas yang digunakan itu berkualitas baik, bisa jadi penyebab kerusakannya bukan pada sistem pelumasan. Oli punya fungsi membersihkan permukaan dinding silinder terhadap oksida, karbon, dan kerak-kerak yang ditimbulkan akibat proses pembakaran.
Selain melumasi, bantalan-bantalan, minyak pelumas juga bekerja membawa kotoran yang hinggap di dalamnya. Sebab fungsi pelumas untuk membersihkan, karena itu kualitas oli menjadi sangat penting.
Jadi tidak perlu dikhawatirkan kalau pelumas yang baru kamu gunakan cepat kotor. Pelumas mesin dalam kondisi demikian masih bisa dipakai, namun kamu juga harus memperhatikan tingkat kekentalannya.
Jika tidak berubah, tetap bisa digunakan. Jika berubah, sebaiknya diganti.
Bagaimana jika oli mesin baru tersebut dikuras bersamaan dengan butiran-butiran halus yang bersinar atau mengkilap? Kalau di dalam oli, ditemui butiran-butiran halus mengkilap, itu tandanya pelumas harus diganti karena kualitasnya sudah buruk.
Serbuk halus yang keluar saat pelumas dikuras sebagai pertanda juga. Serbuk muncul akibat bantalan-bantalan dinding silinder dan bagian mesin-mesin yang lain telah aus.
Kalau ini muncul, alangkah baiknya kamu menggantinya dengan pelumas yang baru. Jika pelumas dalam kondisi demikian dipertahankan, bisa fatal akibatnya. Bagian-bagian yang terdapat dalam mesin akan mengalami kerusakan.
Bagaimana jika kondisi mesin masih baru? Jika ada beberapa komponen mesin yang diganti, oli dapat pula mengandung serbuk-serbuk logam. Hal itu terjadi lantaran adanya keausan dan penyesuaian bagian-bagian mesin satu sama lain.
Karena itu, umur penggantian oli dalam kondisi mesin atau komponen-komponen mesin yang baru diganti, maka pergantian pelumas bisa dilakukan dalam waktu singkat. Berbeda dengan kondisi mesin/komponen mesin yang sudah lama dipakai, umur pergantian pelumas pun juga bisa lama, sesuai kondisi mesin.
Dream – Kemacetan parah bisa membuat radiator mobil bisa bekerja kurang optimal karena kurang mendapatkan embusan udara dingin. Suhu panas di ruangan mesin juga akan terperangkan sehingga membuat bagian penting mobil ini panas.
Dalam kondisi ekstrem, mesin bisa mengalami overheat dan mati mendadak. Hal ini disebakan oleh oli yang menguap.
Dikutip dari Auto2000, Senin, 12 Agustus 2019, saat suhu kerja mesin normal, sebenarnya oli telah membantu tugas mengurangi panas mesin. Masalahnya, oli mesin tidak memiliki sistem pendingin khusus sehingga menemui kesulitan melepaskan panas yang berlebih saat jalanan macet.
Secara alami oli juga mengalami penguapan saat suhu tinggi. Karena pada batas temperatur tertentu, energi dalam yang mengikat molekul hidrokarbonnya tidak sanggup lagi menahan diri akibat adanya energi panas dari luar.
Asal masih dalam kadar aman, penguapan oli mesin masih wajar saja. Direkomendasikan pemilik mobil mengganti oli setiap 6 bulan sekali atau 10 ribu km.
Kalau kamu sama sekali tidak peduli pada kondisi oli mesin, seperti tidak pernah mengecek volume oli lewat tongkat pemeriksa (dipstick), ini akan bermasalah. Tanpa sadar, oli mesin berkurang atau bahkan mengering.
Volume oli yang tidak sesuai kebutuhan akan membuat tugasnya melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin semakin berat. Jika dibiarkan akan membuat usia pakai komponen mesin turun dan cepat rusak.
Turunnya kondisi komponen membuat mesin kesulitan mengail tenaga sehingga performanya turun. Selain tentunya membuat boros konsumsi bensin karena kamu akan menekan pedal gas lebih dalam untuk mendapatkan tenaga.
Apalagi kalau sampai oli mesin habis total. Komponen mesin yang bergesekan tanpa ada pelumas akan membuat mesin macet dan rusak parah. Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki pun tidak murah.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik