Ternyata, Ban Mobil Bisa Menyumbang Polusi Udara Lebih Tinggi Daripada Asap Knalpot.(Foto: Shutterstock)
Dream - Selama ini kita mungkin harus mengoreksi pernyataan jika knalpot mobil sebagai komponen kendaran terbanyak menyumbang polusi udara. Survei terbaru menunjukan ada bagian dari kendaraan yang justru jadi polutan yang lebih parah daripada knalpot.
Dikutip dari Zing, Minggu 15 Maret 2020, riset yang diterbitkan oleh Emission Analytics di Inggris, menunjukkan polusi yang disebabkan oleh ban ribuan kali lebih tinggi daripada asap dari pipa knalpot.
Hasil penelitian ini tentu mengejutkan banyak orang. Hal ini disebabkan anggapan asap knalpot yang menyumbang polusi tertinggi.
Emission Analytics menguji ban karet standar baru yang dipasang di mobil hatchback. Hasil penelitian ini menunjukkan keausan ban dan rem yang dikombinasikan dengan gesekan di jalan, bisa menghasilkan 5,8 gram partikel berbahaya per km perjalanan.
Angkanya 1.289 kali lebih tinggi daripada emisi knalpot mobil yang sesuai standar emisi Euro 6 saat ini. Partikel berbahaya yang dihasilkan oleh emisi standar terbaru mencapai 0,0045 gram.
Tingkat polusi juga bisa lebih tinggi dalam kondisi berkendara yang kurang ideal. Misalnya, ban kualitas jelek dan kendaraan yang mengangkut muatan berlebih juga bisa menambah polusi.
Partikel mikro yang kurang dari 10 mikron dan dihasilkan dari pergerakan kendaraan, bisa meningkatkan polusi, terutama dari mobil SUV, truk, dan kendaraan listrik.
“ Sudah saatnya tak hanya memperhatikan polusi dari pipa knalpot, tetapi juga dari ban dan rem yang aus,” kata peneliti senior Emission Analytics, Richard Lofthouse.
Richard mengaku prihatin dengan fakta bahwa peraturan emisi belum diperketat. Ditambah lagi dengan polusi yang bisa disebabkan oleh ban
Dream – Salah satu permasalahan yang sering terjadi saat mobil berusia lebih dari lima tahun adalah roda. Ya, roda akan menimbulkan bunyi ketika mobil digunakan.
Dikutip dari Auto2000, Jumat 26 Aprill 2019, penyebab ban mobil berbunyi bermacam-macam. Ada yang disebabkan suspensi sampai as roda yang harus diganti. Bunyinya terdengar ketika mobil sedang melaju di jalan raya atau jalan tol.
Bunyi dengungan itu biasanya terdengar hingga ke kabin. Sehingga mengganggu kinerja mobil hingga kenyamanan penghuni kabin mobil.
Kepala Bengkel Auto2000 di Cibinong, Jawa Barat, Deni Adrian, mengatakan, suara itu biasanya disebabkan oleh suspensi atau kaki-kaki yang bermasalah. Bisa juga disebabkan oleh bagian karet as roda yang sudah bermasalah.
“ Biasanya kalau sudah lama, bisa bocor dan lama-kelamaan bisa menimbulkan bunyi,” kata dia
Menurut Deni, faktor lainnya adalah bearing roda depan bermasalah. Kalau sudah rusak, otomatis akan menimbulkan bunyi di bagian roda depan.
Bunyinya seperti suara dengung ketika mobil melaju dalam kecepatan tetap.
Deni menyarankan pemilik mobil mendngkrak roda depan, kemudian memutar-mutar dan digoyang-goyang ke atas dan ke bawah.
“ Jika terdengar bunyi, benar bearing yang bermasalah dan harus segera diganti,” kata dia.
Dream – Ban mobil punya beragam fungsi. Dari mulai menopang berat mobil, menahan guncangan ketika melintas jalan rusak, sistem pengereman, hingga mengendalikan arah mobil yang diatur dari lingkar kemudi.
Dengan fungsinya itu, ban mobil menjadi komponen yang penting dan memerlukan perhatian khusus dalam merawatnya.
Meski penting, jangan dahulu berpikir perawatan ban mobil sulit dilakukan sendiri di rumah. Tentu saja jika masalah yang dihadapi tak terlalu berat.
Berikut cara merawat ban mobil sendiri, dikutip dari OTO.com, Senin 21 Januari 2019.
Memeriksa Tekanan Angin Ban
Salah satu komponen inti dan sering disebut-sebut sebagai 'nyawa' sebuah ban adalah tekanan angin. Meskipun terdengar tidak terlalu penting, aspek inilah yang dapat mempengaruhi umur dari pemakaian ban mobil.
Kalau tekanannya tidak sesuai dengan standar yang direkomendasikan, kondisi ini bisa mengakibatkan keausan yang tidak merata dan juga terjadi benjolan. Di satu sisi, kalau tekanan angin terlalu tinggi, keausan terjadi di area tengah tapak ban, sedangkan di sisi lain jika kekurangan tekanan membuat sektor samping tapak ban aus terlebih dahulu.
Untuk mengetahui tekanan standar pabrikan, kamu bisa menemukannya di sisi pintu pengemudi. Umumnya menggunakan satuan psi atau bar.
Jangan lupa, ban yang memiliki tekanan pas sesuai ketentuan pembuat mobil. Ini bisa membantu menyumbangkan efisiensi BBM. Perlu ditambahkan juga, interval pemeriksaan angin minimal dilakukan satu bulan sekali dan menggunakan tire gauge, bukan dengan cara menendang dinding ban.
Memeriksa Tampilan Dinding Ban
Mungkin kamu berfikir untuk apa memperhatikan dindingnya, karena ban berjalan di jalanan dengan tapaknya. Area ini bisa lebih manis ketika dipoles dengan semir ban.
Nah, pemikiran tersebut sah-sah saja. Tapi, dinding ban bersentuhan dengan trotoar atau pembatas jalan terlebih dahulu. Maka, ada baiknya kamu merawat si karet bundar.
Kamu cukup memeriksanya dengan pandangan atau sentuhan tangan. Kalau ada goresan yang signifikan, kamu bisa menggantinya dengan ban cadangan atau membeli ban baru.
Memeriksa Kondisi Tapak Ban
Jurus berikut nya ialah mengamati tapak yang dipenuhi dengan alur ban. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui bagian atau area mana yang mengalami keausan tidak merata atau ditempati oleh benda-benda asing seperti paku atau besi tajam yang menyebabkan kebocoran.
Ban bocor juga bisa membocorkan dompetmu. Tentu kamu perlu keluar uang untuk menambalnya atau membeli spoor balancing.
Agar bisa memeriksa tapak ban, kamu bisa menggunakan dongrak dan memutar ban secara perlahan sambil melihat kejanggalan yang ada. Kamu juga bisa mengetahui indikator pemakaian ban/tire wear indication (TWI) dengan petunjuk segitiga di bahu ban.
Batas ideal ditapaknya sebesar 1,6 mm. Jika sudah tidak terlihat, artinya diperlukan penggantian. Alasannya, indikasi ini membuat performa dari ban menurun baik di pengendalian dan deselerasi.
Memeriksa Usia Produksi Ban
Usia yang dimaksud disini bukanlah tempo waktu dari pemakaian ban mobil, tetapi kapan waktu dari produksinya. Beberapa produsen ban ada yang menyatakan bila kompetensi dari ban dapat menurun bila sudah berusia 5 tahun sampai 10 tahun dari produksinya.
Jika diperhatikan di dinding ban, terdapat empat digit angka yang mempresentasikan waktu produksinya, di mana 2 digit awal mewakili minggu dan 2 digit akhir menandakan tahunnya. Sebagai contoh yang ada di gambar tertera kode 2714, artinya diproduksi minggu ke-27 di tahun 2014 atau minggu ketiga di bulan Juni 2014 dan secara matematika bisa dipakai setidaknya sampai 2019.
Mari dicoba langsung dengan ban mobilmu. Kapan ban tersebut diproduksi dan berapa lama lagi usia produktifnya?
Memeriksa Ban Cadangan
Melakukan perawatan ban, tidak hanya berlaku untuk empat buah ban yang digunakan, karena ban ke-5 atau cadangan juga perlu dipastikan prima. Lalu apa saja aspek yang perlu diperhatikan? Usia produksi, kondisi tapak ban, tampilan dinding ban dan tekanan anginnya.
Ya, perlakuannya memang sama. Latar belakangnya, ketika kondisi darurat seperti bocor, kurang angin atau pecah, jalan keluarnya adalah memasang ban cadangan. Kalau 'roda penyelamat' ini dalam keadaan yang kurang perhatian, akan menjadi masalah baru dan membuat jengkel. Sebagai tips tambahan, ada baiknya tekanan angin pada ban serep dimaksimalkan dan agar saat dipakai bisa dikurangi hingga batasan yang direkomendasikan.
Kalau Mobil Ditinggal dalam Jangka Panjang
Sibuknya pekerjaan keluar kota atau luar negeri dan macetnya jalanan perkotaan menyebabkan beberapa pemilik mobil beralih dengan sepeda motor atau berpergian dengan kereta atau pesawat. Alhasil, mobil kesayangan jadi 'terdampar' di garasi atau parkiran dalam waktu yang lama.
Kamu perlu melakukan perawatan ban seperti ini. Isilah tekanan angin secara penuh pada setiap ban agar bagian bawahnya tidak rusak dan mohon dikurangi tekanannya ketika ingin mengendarainya kembali.
Metode lainnya berlaku untuk kamu yang punya lebih banyak waktu bersama yakni menggesernya maju atau mundur dalam kondisi tekanan angin mobil standar. Dengan perawatan seperti itu kondisi ban tetap fit.
Bisa Isi Angin Atau Nitrogen
Bagian terakhir ini memang diluar dari tips perawatan ban, tetapi bahan baku dari perawatan ini dimulai dari angin biasa atau nitrogen. Secara fungsi keduanya bisa digunakan, hanya nitrogen dibekali beberapa keuntungan dibanding angin biasa seperti molekulnya yang lebih padat.
Tekanan ban tidak mudah berkurang dan menjadi lebih stabil ketika suhu panas. Plus, kelenturan ban juga terjaga. Tapi, ini tidak menjadikanmu lengah untuk memeriksa tekanannya, terutama jika jarang menggunakan mobil untuk beraktvitas.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik