Ferdike Yunuri Nadya/ Dream.co.id
Dream - Sahabat Dream mungkin sudah tidak asing dengan biskuit Khong Guan. Namun tahukah cara membuat biskuit legendaris ini?
Jika penasaran dengan proses pembuatan biskuit Khong Guan, Sahabat Dream bisa mengunjungi KidZania. Kalian bisa mencoba mengolah biskuit di replika pabrik Khong Guan.
Bukan tanpa maksud, Khong Guan Biscuits House hadir di KidZania Jakarta untuk memberi edukasi kepada anak-anak. Sehingga meningkatkan kemandirian dan ketelitian anak-anak.
“ Kerja sama KidZania Jakarta dengan Khong Guan ini bisa menambah pengalaman baru bagi anak-anak sebagai seorang pembuat biskuit dan juga memperkenalkan nilai tradisi biskuit Khong Guan yang sejak dahulu menjadi sajian di keluarga Indonesia pada hari raya atau acara spesial,” ujar Kataline Darmono, Chief Operation Officer PT. Aryan Indonesia (KidZania Jakarta) pada acara Peluncuran Biscuits House Khong Guan di KidZania, Senin 15 Mei 2023.
Di House Khong Guan KidZania, anak-anak yang berperan sebagai pekerja di rumah produksi biskuit ditugaskan untuk membuat biskuit dan memanggangnya di oven.
Setelahnya, anak-anak diajari mengoleskan krim pada biskuit dan memasukannya ke dalam kemasan.
Nantinya kemasan kecil yang berisikan biskuit-biskuit akan dibagikan ke para peserta yang membuat biskuit.
Dream - Tentu kita sudah mengenal biskuit kaleng lengendaris Khong Guan. Biskuit ini banyak dijumpai di rumah-rumah penduduk Indonesia, terutama saat Hari Raya Idul Fitri.
Meski sangat terkenal di Indonesia, ternyata biskuit Khong Guan bukan berasal dari Indonesia lho, melainkan dari Singapura.
Melansir laman newsbeezer.com, Jumat, 21 Oktober 2022, Khong Guan sendiri sudah ada sejak tahun 1947 dengan pabrik pertama di Jalan 18 Howard, Singapura.
Cikal bakal berdirinya Khong Guan berasal dari Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, dua bersaudara imigran asal Fujian, China yang pindah ke Singapura pada tahun 1935. Mereka berdua kemudian bekerja di pabrik biskuit lokal.
Namun pada tahun 1940 Jepang menyerbu Singapura, sehingga keduanya harus mengungsi ke Perak, Malaysia. Di sana mereka menjual biskuit, gula dan tepung hingga persediaannya habis. Akhirnya mereka beralih menjadi penjual garam dan sabun.
Pada tahun 1945 setelah orang Jepang meninggalkan Singapura, dua saudara laki-laki ini pindah kembali ke Singapura. Berkat dukungan keluarga akhirnya mereka kembali menjual biskuit.
Terobosan besar mereka datang ketika Chew Choo Han menemukan beberapa mesin pembuat kue tua yang rusak akibat perang yang dijual sebagai skrap dari pabrik lama tempat mereka bekerja. Dia membelinya dan segera memperbaikinya.
Dia memasang lini produksi biskuit semi-otomatis yang menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit melalui tungku pembakaran batu bata pada sistem konveyor.
Hingga akhirnya pada tahun 1947 Khongguan Biscuit Factory (Singapore) Pte Ltd resmi berdiri. Pada 1950-an hingga 1960-an, Khong Guan berekspansi ke Malaysia.
Pabrik di Singapura memproduksi 10.000 toples kue setiap hari dan mempekerjakan sekitar 200 orang. Khong Guan di Malaysia kini memproduksi 40 ribu kaleng biskuit setiap harinya dan memiliki 1.000 karyawan.
Sekitar 70 persen produk Khong Guan dijual di Singapura dan Malaysia, sedangkan sisanya dijual ke berbagai negara seperti Indonesia, Hong Kong, Afrika, dan Timur Tengah.
Pada tahun 1970, pabrik Singapura pindah ke lokasi yang lebih besar karena permintaan konsumen yang tinggi. Pabrik dipindahkan ke Jurong, Singapura.
Pada 1980-an, Khong Guan kemudian diekspor ke negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat. Sejak itu, perusahaan telah mengekspor produknya ke lebih dari 40 negara.
Namun di tahun 2001, Chew Choo Keng meninggal pada usia 86 tahun. Pada saat kematiannya, pabrik biskuit yang ia dirikan telah berkembang menjadi multinasional dengan produsen dan perusahaan afiliasi di Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Hong Kong, Cina dan Amerika Serikat.
Pada Januari 2007, Chew Choo Han memutuskan untuk pensiun dan meninggal pada November 2007. Hingga saat ini Khong Guan tetap berkomitmen untuk menyediakan biskuit yang berkualitas.
Advertisement
Penampilan Iriana Jokowi dengan Berlian yang Total Harganya Rp2,7 miliar
Lesti Kejora Cerita Rambutnya Masih Kutuan Sebelum `Dirombak` Ivan Gunawan
Kakak Meninggal, Adik Gantikan Wisuda di ISI Yogya Penuh Air Mata
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York
5 Komunitas Khusus Perempuan di Indonesia, Gabung Yuk!
Kakak Meninggal, Adik Gantikan Wisuda di ISI Yogya Penuh Air Mata
Lesti Kejora Cerita Rambutnya Masih Kutuan Sebelum `Dirombak` Ivan Gunawan
Penampilan Iriana Jokowi dengan Berlian yang Total Harganya Rp2,7 miliar
Kenalan dengan India Club Jakarta, Komunitas Orang-orang India di Indonesia
Penampilan Iriana Jokowi dengan Berlian yang Total Harganya Rp2,7 miliar
Lesti Kejora Cerita Rambutnya Masih Kutuan Sebelum `Dirombak` Ivan Gunawan
Kakak Meninggal, Adik Gantikan Wisuda di ISI Yogya Penuh Air Mata