Dream - Untuk sebagian orang, menghilangkan trauma bukan perkara mudah.
Butuh proses, waktu, serta masa pengobatan yang harus dilakukan agar trauma membaik.
Baru-baru ini, Prince Harry membagikan kisah stres pasca trauma (Post-traumatic stress disorder atau PTSD) yang dialami setelah kepergian mendiang Princess Diana, ibunya.
Prince Harry membagikan tips metode trauma healing yang sang Pangeran gunakan untuk menangani traumanya.
Terapi yang dilakukan oleh Prince Harry dinamakan eye movement desensitization and reprocessing (EMDR). Pangeran Inggris ini melakukan terapi EMDR untuk melawan efek anxiety atau gangguan kecemasan yang ia rasakan.
Di dalam sebuah video yang beredar di dunia maya, tampak Prince Harry yang sedang menjalani terapi EMDR. Ia menunjukkan gerakan menepuk pundak dengan kedua tangan dan menggerakkan mata dengan cepat. Sebenarnya, EMDR sendiri merupakan jenis terapi baru yang digunakan untuk pengobatan PTSD.
Prince Harry secara terbuka bercerita bahwa dirinya mencoba EMDR untuk melawan anxiety attack yang ia alami loh, Sahabat Dream.
Pangeran Harry mengaku bahwa metode EMDR selalu membuatnya merasa lebih baik setiap pulang ke rumah. Sebelumnya, Prince Harry merasa takut dan tak berdaya sebelum melakukan terapi tersebut.
Pengakuan sang Pangeran mengenai kisah trauma dan metode terapinya tentu saja membuat masyarakat jadi lebih aware dengan kesehatan mental.
Melalui kisahnya, Prince Harry memberikan pemahaman bahwa mencari bantuan dan mencoba terapi dapat membantu seseorang mengelola kondisi kesehatan mentalnya.
Dalam terapi EMDR, pasien diajak untuk mengingat kenangan buruk sambil menggerakkan mata atau menepuk bagian tubuh. Terapi ini didasarkan pada teori Adaptive Information Processing (AIP), yang menyatakan bahwa trauma tetap ada jika tidak diolah dengan baik.
EMDR memiliki beberapa manfaat, seperti mengurangi ketergantungan pada ingatan traumatis tanpa harus mengisahkannya secara mendetail.
Terapi ini juga tidak membutuhkan hal rumit di rumah dan tidak mengubah keyakinan atau pemikiran pasien.
Ada kekurangan dari metode ini, seperti kurang efektif untuk kondisi selain PTSD dan bisa membuat pasien merasa lebih buruk pada awal terapi.
Terapi EMDR biasanya melalui delapan fase, dari pengambilan riwayat hingga evaluasi ulang. Berikut fasenya.