Muna Abu Sulayman. (foto: Instagram.com/muna_abusulayman)
Dream - Sosok perempuan muslim dan aktivis sosial, Muna Abu Sulayman menjadi perempuan Saudi pertama yang ditunjuk menjadi duta badan khusus PBB untuk program pembangunan atau United Nations Development Program (UNDP).
Sejak 2009, nama Muna memang sering disebutkan berbagai organisasi. Dia juga masuk sebagai salah satu perempuan Arab paling berpengaruh karena pengalamannya di berbagai bidang.
Muna masuk dalam daftar perempuan Arab paling berpengaruh beberapa kali antara 2009 dan 2016.
Sebuah majalah kosmopolitan tentang gaya hidup Muslim menggambarkan Muna sebagai 'contoh sukses seorang perempuan yang memiliki hati yang besar dan haus pengetahuan'.
Sosok yang ahli di berbagai bidang seperti pendidikan, pembangunan berkelanjutan, komunikasi, urusan Timur Tengah dan pemberdayaan perempuan. Muna juga telah memegang beberapa posisi berpengaruh di Arab Saudi dan luar negeri.(Sah)
Banyak keahlian dan profesi yang membanggakan dari Muna.
Dia adalah sekretaris jenderal pertama Alwaleed Bin Talal Foundation, yang merupakan badan amal Kingdom Holding Company milik Pangeran Alwaleed Bin Talal.
Muna juga menjadi salah satu pembawa acara program sosial yang paling populer di MBC TV, Kalam Nawaem. Pada 2013, ia menjadi duta global Silatech, inisiatif sosial yang berbasis di Doha. Silatech didirikan oleh Sheikha Mozah Bint Nasser, istri dari mantan Emir Qatar.
Pada tahun 2009, ia terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh di Timur Tengah dan Afrika Utara karena kepemimpinan, pekerjaan kemanusiaan dan program TV yang dibawakannya. Dia juga membantu beberapa bisnis dan perusahaan untuk berkembang dan menjadi sukses.
Muna lahir pada 16 Mei 1973 di Philadelphia, Amerika Serikat. Dia adalah putri Dr Abdul Hamid AbuSulayman, seorang pemikir Islam terkenal yang telah menyelesaikan program PhD hubungan internasional di University of Pennsylvania. Dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, Muna hidup berpindah-pindah antara Arab Saudi, Malaysia dan AS.
" Kehidupan dua tahun di Kuala Lumpur benar-benar menjadi tahun yang paling indah dalam hidup saya. Saya menghargai budaya yang kaya di mana India, China dan Malaysia semua hidup damai. Tinggal di luar negeri dan mengalami budaya yang berbeda membantu saya memiliki perspektif yang berbeda," kata Muna dalam sebuah wawancara dengan sebuah koran lokal.
Muna kuliah di King Abdulaziz University di Jeddah dan International Islamic University di Malaysia. Dia lulus pada tahun 1993 dari George Mason University di Virginia, AS, dan memegang gelar BA dan MA Sastra Inggris.
Muna percaya prestasi yang paling penting yang pernah dibuat adalah mendirikan pusat-pusat studi Islam di lima universitas besar di Barat seperti Harvard dan Cambridge. Saat itu, dia bekerja untuk Alwaleed Bin Talal Foundation.
Pusat-pusat studi Islam inilah yang akan terus melayani umat Islam selama ribuan tahun dan memperbaiki citra Islam yang tercoreng di hadapan sebagian masyarakat Barat.
" Kami juga telah menerapkan program bantuan di Pakistan dan Indonesia, serta mendukung penelitian inovatif yang menyerukan pembangunan rumah murah tahan banjir. Yayasan ini telah membangun unit rumah bagi banyak keluarga yang membutuhkan baik di dalam dan luar Kerajaan Arab Saudi," katanya.
Energi Muna seakan tidak pernah habis demi memajukan umat Islam, khususnya Muslimah. Dia tidak akan tinggal diam selama lebih dari lima tahun dan suka berganti pekerjaan untuk belajar hal-hal baru.
" Selama 20 tahun terakhir, saya telah bekerja sebagai guru, direktur yayasan, presenter TV dan konsultan. Saya selalu bergairah tentang petualangan ke hal-hal baru. Saya tinggal di AS, Malaysia dan negara-negara lain ketika saya masih kecil dan belajar bagaimana beradaptasi dengan lingkungan baru. Itu semua berkat ayah saya," katanya.
Sebagai seorang perempuan, Muna selalu merasa bahwa dia perlu untuk membuktikan bakat dan kemampuannya untuk orang lain.
Dia sangat percaya bahwa seorang perempuan punya kemampuan setara seperti pria sehingga bisa bekerja dalam bidang yang sama.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat
Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini