Seorang Wanita Memakai Kacamata Hitam. (Foto: Shutterstock)
Dream - Kacamata hitam memang bisa melindungi pengendara mobil dari sinar mentari yang terik. Namun, siapa sangka kacamata bisa membuat pemakainya kena tilang polisi.
Dikutip dari Otosia yang melansir The Sun, Senin 9 Maret 2020, ada empat kategori kacamata hitam. Rata-rata yang dipakai adalah level 2. Kacamata ini akan mengurangi cahaya terang yang masuk ke mata 18-43 persen. Jenis kacamata ini direkomendasikan saat berkendara.
Sayangnya banyak pengendara yang tak tahu mengenai ketentuan batas level kegelapan kacamata yang diizinkan saat mengemudi. Para pengendara di Inggris banyak memakai kacamata hitam di atas level 2.
Di Inggris, penggunaan kacamata yang terlalu gelap dianggap melanggar lalu lintas, bahkan dalam kondisi benar-benar terik. Penggunaan kacamata hitam yang terlalu gelap dikhawatirkan akan membahayakan pengguna jalan lain atau pejalan kaki.
Dalam Highway Code, pengemudi yang memiliki visibilitas buruk atau berkendara saat malam hari tak boleh menggunakan kacamata berwarna. Termasuk juga kacamata yang hanya untuk bergaya, dianggap akan bisa menimbulkan masalah bagi pengemudi.
Kalau tetap nekat memakainya, dendanya bisa mencapai 100 poundsterling (Rp1,85 juta) dan mendapatkan 3 poin pinalti untuk penindakan di tempat.
Kalau dibawa sampai meja pengadilan, dendanya bisa 5 ribu poundsterling (Rp92,37 juta). Yang paling parah, kamu bisa dilarang berkendara.(Sah)
Dream - Bila menyebut buah favorit di Indonesia, sebagian besar orang Indonesia mungkin akan menyebutkan nama durian. Saking populernya, buah musiman ini mendapat julukan “ Si Raja Buah”.
Durian memiliki kulit yang tebal nan berduri. Untuk mengupas buah ini, kamu harus berhati-hati agar tak tertusuk durinya yang sangat tajam.
Tapi tahukah kamu bahwa kulit durian ini mempunyai manfaat yang tersembunyi?
Mengutip laman Ubergizmo, Minggu 8 Maret 2020, para ilmuwan menemukan sebuah potensi tersembunyi dari kulit durian yang tak banyak diketahui masyarakat. Kulit durian kabarnya bisa menjadi sumber energi listrik untuk perangkat elektronik, bahkan mobil listrik.
Sampah kulit durian bisa menjadi super kapasitor yang bisa menyimpan sejumlah besar energi.
Tentu saja untuk mendapatkan manfaat dari kulit durian ini dilakukan tidak dengan trik sederhana. Perlu proses dan rumit untuk mendapat pasokan listrik dari durian.
“ Ketepatan struktural biomassa alami dikembangkan selama jutaan tahun evolusi biologis memberikan sumber daya luar biasa sebagai tempat untuk sintesis bahan berbasis karbon. Sifat-sifatnya yang terintegrasi dari area permukaan tinggi dan situs aktif antarmuka dapat memfasilitasi reaksi elektrokimia," kata peneliti.
Mereka berpendapat alam merancang buah-buahan berduri seperti nangka dan durian bisa menjadi superkapasitor.
Tak hanya durian, ada eksperimen sains yang menunjukkan kentang juga bisa disulap menjadi baterai.
Dream - Hal paling menyebalkan saat masyarakat dilanda kepanikan virus corona adalah oknum yang berusaha memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Tindakan inilah yang dilakukan sebuah diler mobil bekas di Selandia Baru.
Di saat masyarakat khawatir dengan penyebaran virus Covid-19, diler ini malah membuat promosi yang secara tak langsung menyinggung soal virus corona.
Mengutip laman oto.com, Rabu, 4 Maret 2020, Jenama 2 Cheap Cars, jejaring penjualan kendaraan bekas di Selandia baru mempublikasikan iklan agar masyarakat membeli mobilnya.
![]()
Iklan yang dipasang berbayar di Reddit itu, seperti dilaporkan Stuff NZ, perusahaan memasang gambar yang menunjukan seorang pria menggunakan masker dalam kereta. Pria ini tampak menutup mulutnya.
Gambar tersebut memang bisa multitafsir. Namun keterangan dalam fotonya dianggap provokatif.
" Khawatir gunakan transportasi umum? Kami punya banyak mobil di bawah Rp 40 jutaan dengan cicilan mulai Rp 200 ribuan perminggu."
Tindakan perusahaan itu dianggap tak pantas karena saat ini ada 73 negara termasuk Selandia Baru yang sudah mengkonfirmasi kasus virus corona.
Beragam respons dari netizen langsung memenuhi iklan perusahaan tersebut. Ada yang berusaha menanggapinya dengan santai dengan mengatakan, " Tak masalah dengan iklan ini. Tim marketing yang cerdas."
Namuna banyak pula netizen yang berang dengan keputusan promosi tersebut. " Ini adalah cara paling culas yang pernah mereka pakai untuk menjual mobil bekasnya."
Pemilik diler mobil bekas tersebut ternyata sangat santai menanggapi polemik dengan iklan itu. " Ya, promosi yang baik, kan!" jawabnya saat dikonfrmasi jurnlis Stuff akan langkah publikasinya.
Ia kemudian menambahkan responnya dengan kalimat yang tak kalah jahat promosinya.
''Kalau Anda terkena virus Corona dan mau beli mobil dari sekarang, selama seminggu ini kami akan berikan Anda diskon Rp 4 jutaan. Tapi Anda harus kasih tahu sebelum datang, supaya kami bisa pakai masker," jelas CEO 2 Cheap Cars, Daniel Buckley.

(Foto: Instagram @2_cheap_cars)
2 Cheap Cars memang bukan merek yang asing dengan promosi kontroversial. Stuff mencatat ada tiga kasus yang tak kalah parah terkait kegiatan pedagang mobil bekas ini. Kebudayaan Maori pernah disalahgunakan olehnya untuk mempromosikan produk.
Isu rasis juga berkumandang saat mereka sebutkan mobil bekas merek Jepang dengan istilah 'Jap.' Terakhir, upaya penyogokkan pada konsumen pembelinya agar meninggalkan review dengan reputasi sempurna di Google.
Dream - Sistem komputer menjadi hal yang luar biasa dan telah mengubah pengalaman manusia, terutama di bidang otomotif. Kemajuan teknologi membuat sistem komputer dimasukkan ke dalam mobil dan mempermudah manusia untuk berkendara.
Salah satu kecanggihan teknologi itu diterapkan mobil bertenaga listrik, Tesla. Mereka mobil ini bahkan disebut-sebut sebagai standar untuk mobil masa depan.
Namun secanggih-canggihnya teknologi yang dipakai, kekuatan otak manusia ternyata masih lebih hebat.
Dikutip dari Jalopnik, Sabtu, 22 Februari 2020, peneliti McAfee baru-baru ini coba mengetes kecanggihan terutama kecerdasan sistem komputer yang ada di Tesla Model X dan S selama 18 bulan.Tujuannya untuk membuktikan bahwa mobil cerdas punya masalah keamanan.
Uji coba ini menggunakan fitur speed assist dan cruise control. Dua fitur ini menggunakan kamera untuk “ membaca” batas kecepatan dan menyesuaikannya dengan kendaraan.

Salah satu tes yang dilakukan adalah menambahkan pita hitam sepanjang dua inci ke tanda batas 35 mil per jam secara horizontal.
Hasilnya mengejutkan. Kamera mobil ternyata salah membaca angka tersebut. Alih-alih 35, mobil Tesla itu malah membaca batas kecepatan itu sebagai 85 mil per jam.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
