Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Tidur menjadi kebutuhan yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Namun beberapa kondisi seringkali muncul ketika tidur salah satunya adalah mendengkur.
Mendengkur adalah salah satu jenis gangguan tidur yang cukup sering dialami banyak orang. Terlebih bila suara dengkuran terdengar sangat keras, hal ini dapat mengganggu orang di sekitarnya.
Kondisi ini seringkali menjadi pertanda tidur nyenyak yang dialami seseorang. Suara dengkuran ini sebenarnya terjadi akibat getaran otot dan jaringan lunak di sekitar tenggorokan saat udara melintasinya.
Meski mendengkur kerap disebut sebagai tidur yang nyenyak dan berkualitas namun kondisi ini bisa disebabkan oleh beragam faktor tertentu. Adapun penyebab ngorok atau mendengkur ketika tidur sebagian besar tak disadari banyak orang.
Selain mengganggu kenyamanan tidur dan mengusik orang di sekitarnya, mendengkur sebenarnya dapat mengundang masalah kesehatan yang lebih besar. Salah satu yang dapat terjadi adalah obstructive sleep apnea (OSA).
OSA menyebabkan penderitanya mengalami henti napas selama beberapa detik dan kemudian bernapas kembali atau terbangun karena gangguan ini.
Umumnya, mendengkur dikeluhkan sendiri oleh penderita yang bersangkutan atau orang di sekitarnya. Bila penderita tersebut mengalami OSAmaka gejala yang akan muncul adalah sebagai berikut:
Posisi tidur dapat menjadi penyebab seseorang mendengkur saat tidur. Posisi tidur telentang berpotensi menyebabkan seseorang mungkin mengalami dengkuran daripada mereka yang tidur dengan posisi menyamping atau miring.
Namun kondisi ini bisa diatasi dengan mengganti posisi tidur untuk mencegah suara mendengkur. Sejumlah latihan juga dapat membantu untuk memperbaiki pola dan posisi tidur sehingga tak lagi mendengkur.
Usia yang lebih tua berpotensi menyebabkan seseorang mendengkur. Sebab saat memasuki masa usia lebih tua beberapa perubahan mungkin terjadi termasuk pola tidur mereka.
Usia tua bisa berdampak pada kondisi mendengkur karena otot tenggorokan dan lidah cenderung mengendur hingga timbulkan suara ngorok.
Obesitas atau berat badan berlebih juga dapat menjadi penyebab mendengkur. Seperti diketahui berat badan berlebih dapat terjadi akibat beberapa faktor seperti asupan makanan ataupun kurang olahraga. Obesitas dapat menyebabkan beragam dampak buruk bagi kesehatan meliputi, gangguan pernapasan, penyakit jantung, bahkan kualitas tidur yang terganggu.
Obesitas memiliki kaitan karena kondisi ini bisa mengganggu sistem kerja otot termasuk jaringan di sekitar leher serta tenggorokan sehingga menimbulkan suara dengkuran.
Ada beragam dampak buruk karena konsumsi alkohol berlebihan mulai dari penyakit hati, berat badan berlebih, ataupun mengganggu kualitas tidur. Dalam hal ini alkohol diketahui bisa mengendurkan otot terutama pada area tenggorokan dan saluran pernapasan.
Sehingga saat tengah tidur, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi ini bisa menyebabkan suara mendengkur.
Kurang tidur dikaitkan dengan kondisi ngorok karena otot tenggorokan yang mungkin terlalu rileks atau kendur. Akibatnya ngorok atau mendengkur bisa timbul akibat gangguan pada otot tersebut.
Hidung yang tersumbat karena infeksi virus atau bakteri seperti flu juga bisa menyebabkan seseorang mengalami dengkuran ketika tidur. Sebab kondisi ini bisa menyebabkan aliran udara jadi tersumbat atau terhalang, akibatnya mendengkur bisa terjadi.
Penyebab mendengkur juga bisa dipicu oleh efek samping dari obat tertentu. Sejenis obat seeprti lorazepam dan diazepam diketahui bisa membuat otot jadi lebih rileks hingga melemahkan otot tenggorokan. Hal inilah yang menyebabkan seseorang dapat mengalami mendengkur ketika tidur.
Pengobatan mendengkur dapat bervariasi, tergantung dari tingkat keparahan dengkuran yang terjadi. Pengobatan tersebut meliputi:
(Diambil dari berbagai sumber)