Perancis Mengembangkan Taksi Terbang Untuk Olimpiade 2024. (Foto: Carscoops)
Dream – Perancis baal menjadi tuan rumah untuk gelaran olahraga terbesar dunia, Olimpiade 2024. Walaupun masih lama, negara ini mulai bersiap untuk menyambut para atlet terbaik dari masing-masing peserta.
Selain gelanggang dan sarana pendukung cabang olahraga yang dipertandingkan, penyelenggara Olimpiade 2024 juga telah mempersiapkan modal transporasi masa depan. Perancis akan menyiapkan taksi terbang.
Dikutip dari Carscoops, Kamis 27 Juni 2019, taksi terbang ini akan diperkenalkan sebelum kota Paris menjadi tuan rumah Olimpiade 2024. Kendaraan ini dikembangkan oleh produsen pesawat, Airbus, bersama operator transportasi Perancis, RATP Group.

Dua pihak ini dikabarkan tengah mengkaji taksi terbang setelah Uber mengumumkan akan memperkenalkan layanan taksi terbang untuk kota-kota yang terpilih di Amerika Serikat dan Australia.
Kajian yang dilakukan oleh pemerintah Perancis adalah riset tentang manajemen trafik, integrasi wilayah urban, pengembangan, serta produksi dan desain. Airbus akan memperkenalkan kendaraan vertical take off-landing (VTOL) untuk membayar pelanggan di Bandara International Charles de Gaulle, Perancis, yang tinggal di pinggiran kota.
Saat ini, mereka harus naik taksi, kereta, atau bus untuk sampai ke kota.

Berdasarkan Groupe ADP yang mengoperasikan 26 bandara internasional, pihaknya berencana untuk membangun vertiport di sekitar Paris untuk kendaraan VTOL dalam 18 bulan.
Pembangunan infrastruktur ini memerlukan investasi sekitar US$11,4 juta (Rp161,52 miliar).
Airbus telah melihat pratinjau masa depan taksi terbang melalui beberapa prototipe yang dibuat oleh produsen otomotif, yaitu Audi dan Italdesign. Perusahaan berbasis Perancis ini juga sedang menguji Alpha Two, kendaraan VTOL yang otonom dan bertenaga listrik.

Selain Airbus, saingannya, Boeing juga mengembangkan taksi terbang. Untuk mengembangkan kendaraan ini, produsen pesawat itu menggandeng Rolls Royce. Aston Martin juga telah merilis rendering purwarupa taksi terbang.
Dream - Malaysia baru saja merilis prototipe mobil terbang kebanggaan mereka. Tapi sayang, rancangan tersebut justru ditertawakan warganet di negeri jiran tersebut.
Prototipe mobil terbang masa depan Malaysia tersebut sebelumnya diperlihatkan pada pameran Langkawi International Maritime and Aerospace 2019 (LIMA'19).

Foto: Twitter Datuk Jahat Hensem
Kehadiran prototipe mobil terbang tersebut menarik perhatian semua orang. Kendaraan yang dikenal sebagai Vector itu dirancang untuk menjadi sistem transportasi udara.
Menurut kabar yang beredar, prototipe mobil terbang Vector akan selesai dibuat paling cepat awal bulan Juni tahun ini.
Perusahaan yang merancang prototipe mobil terbang tersebut mengatakan Vector adalah kendaraan dengan konsep drone.
Kendaraan masa depan itu dirancang agar bisa mengangkut penumpang, mengirim barang, dan bahkan digunakan untuk tujuan pengamatan.
Namun, alih-alih membuat kagum netizen Malaysia, prototipe mobil terbang itu justru membuat mereka tertawa.
Sebagian besar komentar netizen menyoroti baling-baling mobil terbang pada prototipe tersebut yang mirip kipas elektrik mini.
Netizen pun ramai-ramai membuat meme prototipe mobil terbang Malaysia yang mengundang tawa.
Ada yang membandingkannya dengan konsep mobil terbang negara-negara lainnya.

Twitter Amy S @79Amyshahuddin
Sementara yang lainnya menyamakannya dengan membuat 'kapal selam' terbang dari mainan dan kipas elektrik mini.

Facebook Mujahidin Zulkiffli
Menurut laporan, prototipe mobil terbang Vector akan menelan biaya 1 juta ringgit. Namun, belum dipastikan bagaimana bentuk akhirnya.
Sumber: World of Buzz
Dream – Negara tetangga kita, Malaysia, tak lama lagi akan memamerkan mobil terbang. Uniknya, mobil terbang itu dikembangkan oleh perusahaan lokal.
Purwarupa mobil terbang akan “ menyapa” masyarakat negeri jiran itu pada tahun ini.
“ Kami akan menggunakan kemampuan lokal untuk membangun mobil terbang,” kata Menteri Pengembangan Wirausaha, Mohd Redzuan Md Yusof, dikutip dari New Straits Times, Rabu 27 Februari 2019.
Redzuan mengatakan komponen impor hanya digunakan sebagai fitur keamanan mobil. Dia mengatakan purwarupanya sudah siang dan bisa digunakan oleh sektor swasta.
Dikabarkan bahwa mobil terbang merupakan insiatif pemerintah untuk mempromosikan teknologi tinggi kepada swasta untuk meningkatkan produktivitas. Mobil terbang bisa digunakan di banyak sektor, seperti pertanian dan kedirgantaraan.
Sekadar informasi, proyek ini menelan dana kurang lebih 1 juta ringgit (Rp3,44 miliar).
Wah, Malaysia sudah maju di bidang teknologi ya. Bagaimana dengan Indonesia?
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
