Source: Shutterstock.com
Dream - Kepadatan tulang merupkan indikator kesehatan tulangmu. Semakin padat tulang, semakin sehat pula kondisinya. Jika tulang keropos, kamu bisa mengalami osteoporosis.
Untuk mengetahui seberapa kepadatan tulang, kamu bisa melakukannya dengan menjalani ronsen atau pemindaian menggunakan sinar X.
Namun kamu tidak perlu repot melakukan ronsen jika ingin mengeceknya secara rutin. Cukup dengan melihat kondisi kukumu.
Dilansir dari Sehatq.com, kuku berperan seperti perpanjangan tulang ruas pada jari. Maka dari itu, kesehatan tulang mempengaruhi kandungan mineral kuku. Berikut alasan lainnya mengapa kamu bisa melihat kondisi tulang pada kuku.
Mungkin, kamu telah mengetahui bahwa keratin merupakan protein utama bagi kuku. Protein pada kuku terbagi menjadi 3 lapis, yaitu alfa keratin, mikrofibril keratin serta protein terkait keratin.
Sedangkan, protein utama bagi tulang adalah kolagen. Kolagen dan keratin dideteksi dengan teknik serupa.
Maka dari itu, perubahan kondisi kuku bisa menjadi acuan terhadap kolagen tulang. Kandungan mineral dan protein pada kuku juga bisa menandakan kesehatan tulang.
Kedua zat tersebut sangat berpengaruh bagi kesehatan maupun kepadatan tulang dan kuku. Metode pemeriksaan kuku untuk mengecek kesehatan tulang juga dilakukan pasien osteoporosis karena biayanya lebih murah.
Pasien juga hanya perlu menyerahkan potongan kukunya untuk diuji sampel di laboratorium. Bahkan, perkembangan kesehatan tulang bisa dipantau dengan pertumbuhan kuku. Sehingga, cara ini cukup efektif dilakukan.
Berhati-hatilah jika kuku mudah patah. Hal ini hisa jadi pertanda bahwa kepadatan tulangmu menurun. Meski begitu, hal ini bisa disebabkan oleh kegiatan yang mudah merusak kuku seperti berkebun atau berenang.
(Sumber: Sehatq.com)
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal