Foto: Pixabay.com
Dream - Persaingan Facebook dan TikTok dalam memanjakan penggunanya semakin memanas. Di tengah upaya Facebook merangkul pengguna dengan beragam fiur baru, TikTok menegaskan perusahaan milik Mark Zuckerberg itu takkan bisa menyaingi mereka.
Facebook diketahui semakin gencar mengembangkan fitur video pendek lewat layanan Reels di Instagram yang mirip dengan TikTok.
President of Global Business Solution TikTok, Blake Chandlee menegaskan Facebook akan kesulitan untuk menyaingi perusahaan yang telah lebih dahulu mengembangkan video pendek itu
Blake Chandlee yang sesumbar dengan pernyataannya tersebut karena dia pernah bekerja di Facebook selama 12 tahun. Menurut Blake, Facebook dan TikTok adalah dua platform yang sangat berbeda.
" Perbedaannya signifikan. Ini adalah perbedaan besar,” tutur Blake Chandlee dikutip dari CNBC, Senin, 20 Juni 2022.
Facebook, lanjut Blake, adalah platform sosial yang telah sejak lama membangun semua algoritme bisnisnya berdasarkan grafik sosial. " Itu adalah inti kompetensi mereka," seraya menegaskan TikTok dibuat sebagai platform hiburan yang berbeda dengan Facebook.
Lebih jauh Blake bahkan mengingatkan Facebook untuk tidak meniru layanan yang mereka sediakan karena hanya akan membuat bisnis mereka berantakan.
Layanan Reels instagram, platform yang juga dimiliki Facebook, meluncurkan fitur ini ada tahun 2020. Kepala aplikasi Facebook, Tom Alison kepada The Verge mengatakan bahwa dia melihat TikTok semakin mencuri pangsa dari jejaring sosial terbesar di dunia.
Facebook pun berencana untuk mengubah tampilan utamanya agar lebih mirip TikTok dengan merekomendasikan lebih banyak konten.
Awal tahun ini, CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengakui terjadinya peningkatan tekanan yang kompetitif dari TikTok.
“ Inilah mengapa fokus kami pada Reels sangat penting dalam jangka panjang," ujar Zuckerberg.
Sebelumnya Mark Zuckerberg dan eksekutif Meta juga memutuskan untuk merombak tampilan Facebook agar bersaing dengan TikTok. Salah satu yang sedang dilakukan Meta adalah mendesain ulang feed utama Facebook.
Dengan wujud tampilan yang nantinya menekankan konten yang direkomendasikan dari halaman, pembuat, dan orang yang belum kamu ikuti, menurut memo dari eksekutif Facebook yang diterbitkan oleh The Verge.
Memo tersebut, dari Tom Alison yang mengepalai aplikasi Facebook di Meta, menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengubah Facebook menjadi 'Discovery Engine', yang akan mempunyai rekomendasi mirip seperti 'FYP/For You Page' TikTok.
Rekomendasi utama akan datang dari konten yang tidak terhubung, termasuk Reel, dan pengguna akan melihat lebih sedikit postingan dari teman dan keluarga di feed mereka.
Rencana perubahan tampilan Facebook ini juga akan membawa kotak masuk Messenger kembali ke aplikasi Facebook. Dalam upaya mendorong pengguna untuk berbagi lebih banyak konten dari 'Discovery Engine'.
Belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan Meta untuk menerapkan perubahan ini, namun di Instagram beberapa di antaranya sudah mencerminkan perubahan itu.
Tapi ini bukan pertama kalinya para eksekutif Meta mengisyaratkan perubahan besar yang akan datang di aplikasi Facebook.
Mark Zuckerberg pernah mengatakan pada bulan April bahwa perusahaan berada di tengah-tengah 'pergeseran besar' yang akan mengubah dinamika feed untuk menekankan rekomendasi berbasis AI di atas grafik sosial pengguna.
Namun, memo dari Alison memperjelas betapa pentingnya prioritas baru bagi perusahaan, yang berusaha mati-matian untuk mengejar TikTok.
Sumber: Engadget.com
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan