Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kembali berlanjut. Setelah melarang Huawei, AS kembali membatasi ruang perusahaan superkomputer asal China.
Dilaporkan PC Magazine, AS melarang perusahaan pemasok asal negara menjual komponen ke beberapa pengembang komputer asal China. Alasan Gedung Putih melarang transaksi itu karena tak ingin China membangun superkomputer untuk militer Cina.
Dalam daftarnya, Departemen Perdagangan AS memasukkan perusahaan Sugon, tiga perusahaan yang berafiliasi, dan sebuah lembaga penelitian Cina. Lima lembaga itu dituduh bertindak terhadap keamanan nasional AS dan kepentingan kebijakan luar negeri.
Sugon, yang sumber komponen dari Intel, AMD, dan Nvidia, bertanggung jawab atas puluhan superkomputer yang saat ini peringkat di daftar top500 dunia.
Menurut Departemen Perdagangan, Sugon telah bekerja dengan lembaga penelitian China untuk menciptakan superkomputer `exascale`, yang juga sedang berusaha dibangun oleh AS.
Teknologi baru akan setidaknya lima kali lebih kuat dari superkomputer terkemuka saat ini. Tapi, Departemen Perdagangan khawatir Cina akan menggunakan sistem `exascale` untuk keperluan militer.
" Sugon telah secara terbuka mengakui berbagai penggunaan akhir militer dan pengguna akhir dari komputer berkinerja tinggi," kata departemen itu dalam pemberitahuannya.
Pada 2015, AS juga memasukkan National University of Defence Technology (NUDT), dalam daftar hitam mereka.
AS menyebut, NUDT mereka membeli chip AS untuk membangun superkomputer yang dapat mensimulasikan senjata nuklir dan kegiatan militer lainnya.
Selain Sugon, perusahaan yang dikenai sanksi yaitu, Higon. Perusahaan ini merupakan usaha patungan yang dibangun Sugon dan AMD untuk membangun chip " Hygon" yang dikhususkan untuk pasar server Cina.
Diduga, AMD akan harus mengakhiri kemitraan itu. Penjualan hanya dapat dilanjutkan jika lisensi telah diamankan dari Departemen Perdagangan.
Selain empat perusahaan, Institut Teknologi Komputasi Wuxi Jiangnan juga ditambahkan ke daftar entitas daftar hitam.
Kampus tersebut diklaim telah membantu militer China untuk membangun superkomputer yang sangat besar.
Industri superkomputer Huawei dan Cina telah mengembangkan teknologi buatan sendiri. Bahkan, saat ini, superkomputer tercepat China menempati urutan ketiga di dunia, dan berjalan dengan prosesor yang dirancang Cina.
Dream - Siapa sih yang tak mengenal Apple? Salah satu perusahaan raksasa teknologi yang paling bernilai di dunia.
Meski termasuk barang mewah karena harga jual yang sangat mahal, tetap saja orang berbondong-bondong mengantre untuk membeli produk Apple saat mereka mengeluarkan produk anyarnya.
Dari sekian banyak teknologi yang kini ditawarkan Apple, baru-baru ini sang nenek moyang yakni komputer Apple-1 terjual dengan harga fantastis.
Seperti dilansir dari thevocket.com, rumah lelang Christie, baru-baru ini melelang Apple-1 buatan tahun 1976 di pelelangan di London, Inggris.
Tak disangka, komputer yang masih bisa bekerja itu terjual dengan harga sekitar Rp 6,7 miliar. Nama pembelinya dirahasiakan pihak rumah lelang.
Seperti diketahui, Apple-1 merupakan komputer keluaran pertama yang dirancang dan dibuat sendiri oleh pendiri Apple Steve Wozniak dan Steve Jobs.
Apple-1 yang diluncurkan pada Juli 1976 itu adalah komputer desktop pertama yang dirilis oleh Apple pada tahun yang sama ketika perusahaan itu didirikan di garasi orang tua Steve Jobs.
Wozniak membuat sendiri 200 komputer Apple-1 yang diproduksi perusahaan.
Pada tahun 1977, Apple merilis versi terbaru dari komputer desktopnya, Apple-II, dan menghentikan produksi Apple-1 setelah hanya memproduksi beberapa ratus komputer.
Karena komputer Apple-1 asli tidak dijual dengan kasingnya, maka komputer yang dilelang oleh Christie dikemas dalam tas kulit yang dipasang oleh pemilik sebelumnya, kata rumah lelang itu, mengutip CNBC Make It.
Komputer ini juga dilengkapi dengan keyboard bawaan dan manual pengoperasian asli untuk Apple-1, serta manual pengguna untuk menulis bahasa pemrograman komputer, atau yang disebut BASIC.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh HYPEBEAST (@hypebeast) pada
Karena sedikitnya jumlah Apple-1 yang ada saat ini, komputer itu jarang ditemukan di pasar terbuka, terutama dalam kondisi masih bekerja, dan itu membuatnya cukup berharga bagi siapa pun yang ingin mengetahui sepotong sejarah teknologi.
Saat ini hanya ada 15 Apple-1 dalam koleksi publik, termasuk museum, seperti Museum Seni Smithsonian di Washington, D.C.
(sah, thevocket.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR