Dream - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menghapus utang Indonesia senilai U$35 juta atau sekitar Rp568,6 miliar selama sembilan tahun ke depan. Namun penghapusan utang tersebut tidak sepenuhnya `gratis`.
Menteri Keuangan AS menyampaikan utang Indonesia dapat dihapis dengan catatan harus memulihkan dan melestarikan terumbu karang, yang menurut perkiraan para ahli, merupakan petak laut dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia.
Perjanjian tersebut merupakan pertukaran “utang untuk alam” yang keempat yang dilakukan kedua negara sejak 2009 dan diperkirakan akan mendanai setidaknya 15 tahun kegiatan konservasi di dua wilayah utama dari apa yang dikenal sebagai “Segitiga Terumbu Karang”.
Melansir VOA, terumbu karang berada di bawah ancaman yang semakin meningkat di seluruh dunia. Sebagian besar pemicu kerusakan disebabkan oleh perubahan iklim yang pada akhirnya meningkatkan suhu air laut.
Data per Mei menunjukkan, selama setahun terakhir, hampir dua pertiga terumbu karang telah mengalami stress akibat panas yang cukup buruk untuk memicu “pemutihan”, yang bisa menghancurkannya.
kata Alexandre Portnoi, penasihat hukum dari Conservation International yang membantu pencapaian kesepakatan ini.
Indonesia memiliki 5,1 juta hektar terumbu karang, yang merupakan 18 persen dari luas terumbu karang dunia, menurut kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif. Tetapi persoalan pemutihan karang tahun ini, telah menimbulkan dampak yang buruk.
Indonesia memperoleh keuntungan dari penghapusan utang sebelumnya dengan AS pada 2009, 2011 dan 2014, yang secara kolektif dari waktu ke waktu berjumlah hampir US$70 juta.
Penghapusan utang kali ini merupakan yang pertama, yang berfokus pada terumbu karang, dibanding pada hutan hujan Indonesia yang dilakukan sebelumnya, yang terancam oleh perluasan perkebunan sawit.
Kesepakatan ini akan menghapuskan utang Indonesia sebesar US$26 juta, di bawah UU Konservasi Hutan Tropis dan Terumbu Karang AS.
Conservation International akan berkontribusi sebesar US$3 juta dan US$1,5 juta yang lain akan disumbangkan oleh The Nature Conservancy, kelompok lain yang terlibat erat dalam pertukaran utang ini.
Pemerintah Indonesia akan berkomitmen untuk pemulihan terumbu karang sementara LSM lokal akan menggunakan dana konservasi untuk mendukung proyek-proyek yang secara langsung bermanfaat bagi ekosistem terumbu karang.
Begitu juga mata pencaharian berkelanjutan bagi mereka yang bergantung pada terumbu karang.
“Ini cukup sederhana,” kata Portnoi, dan menjelaskan bahwa utang yang dihapuskan untuk kepentingan alam ini didesain secara khusus untuk “memutus siklus” utang yang berkontribusi terhadap degradasi lingkungan.
Advertisement