Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 5 Maret 2024 18:12
Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter
Aura mewah dan elegan begitu memancar dari busana karya para desainer kebanggaan Indonesia.

1 dari 12 halaman

Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter

Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter © Kebaya janggan rancangan Wilsen Willem Plaza Indonesia

2 dari 12 halaman

© Kebaya janggan rancangan Wilsen Willem Plaza Indonesia

Dream - Dalam hal busana tradisional, Indonesia sangat kaya. Motif, desain dan model busana yang dibuat para perancang Tanah Air seringkali terinspirasi dari keindahan dari kain dan pakaian tradisional.

3 dari 12 halaman

© Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter Plaza Indonesia Fashion Week

Para desainer dengan kepiawaiannya mengemas busana dengan sentuhan etnik Indonesia yang begitu memikat dan memanjakan mata. Seperti dalam gelaran Plaza Indonesia Fashion Week pada 4 Maret 2024 kemarin.

4 dari 12 halaman

Dalam gelaran fashion show tersebut,  terdapat dua koleksi yang nuansa etniknya begitu kuat.

Dikemas dengan lebih modern tapi tanpa kehilangan karakter etnik khas Indonesia, yaitu koleksi dari Parang Kencana dan Wilsen Willem yang berkolaborasi dengan Batik Keris. Mari lihat keindahan desainnya.

5 dari 12 halaman

Sanjita, Perempuan Tangguh dari Parang Kencana

imageSanjita, Perempuan Tangguh dari Parang Kencana" /> © Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter Plaza Indonesia Fashion Week

Koleksi dari Parang Kencana yang dihadirkan pada peragaan busana Plaza Indonesia Fashion Week Day 3 bertemakan Sanjita yang artinya perempuan tangguh.

6 dari 12 halaman

© Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter Plaza Indonesia Fashion Week

7 dari 12 halaman

© Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter Plaza Indonesia Fashion Week

Motifnya sendiri terinspirasi dari Kerajaan Majapahit yang sarat akan budaya dan peninggalannya yang berupa arca. Dari arca-arca itulah Parang Kencana terinspirasi untuk mengaplikasikannya ke dalam motif batik.

8 dari 12 halaman

Ada banyak varian model yang ditampilkan dengan desain modern dan chic. Busana batik yang dibuat Parang Kencana masih menggunakan teknik cap dan diwarnai dengan langkah-proses tradisional.

Saat ini, masih banyak orang yang menganggap batik itu kuno padahal batik itu bisa dipakai sehari-hari. Tentunya kita tetap bisa tampil modis dengan batik. Jika dulu trench coat hanya polos atau printed, maka Parang Kencana mencoba memadukan trench coat tersebut dengan batik untuk tampil keren.

9 dari 12 halaman

Kolaborasi Wilsen Willim dan Batik Keris 

imageKolaborasi Wilsen Willim dan Batik Keris 
" /> © Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter Plaza Indonesia Fashion Week

Kolaborasi antara Wilsen Willim dan Batik Keris pada Plaza Indonesia Fashion Week Day 3 berhasil membuat audiens berdecak kagum. Ia menampilkan koleksi kebaya Janggan dengan desain yang megah.

10 dari 12 halaman

© Kebaya janggan rancangan Wilsen Willem Plaza Indonesia

Kebaya ini tren setelah dikenakan Dian Sastro yang berperan sebagai Jeng Yah di serial Gadis Kretek. Kebaya dan batik yang ditampilkan memiliki aura mewah. Pada koleksi ini material yang digunakan yaitu mix texture corduroy yang dibuat menjadi beskap trendy, dan sutra.

11 dari 12 halaman

© Potret Glamor Busana Etnik Indonesia, Dikemas Lebih Modern dan Berkarakter Plaza Indonesia Fashion Week

“Banyak inspirasi dulu, dikenakan kini, dan semoga di masa depan akan semakin banyak terpakai. Indonesia tidak harus berkiblat pada pakaian western, kita punya signature dan history sendiri. Itu arah koleksinya,” kata Wilsen.

12 dari 12 halaman

Wilsen memang banyak bekerja sama dengan brand lokal lainnya, karena ia percaya jika industri di Indonesia perlu untuk saling support dan membuktikan jika kualitas produk lokal bisa satu level atau bahkan di atas international brand.

Laporan Aykaputri Amalia Rahmani

Beri Komentar