Foto: Ilustrasi/Shutterstock
Dream – Di dunia gamers, tak ada konsol game yang banyak diidamkan saat ini selain Playstation 5 (PS5). Namun PS5 yang dimiliki Youtuber terkenal ZHC ini mungkin menjadi satu-satunya yang terbesar di dunia.
Konsol PS5 ini memiliki tinggi 10 kaki atau sekitar 3 meter, berat 500 pound (227 Kg) dan harus ditebus seharga US$ 70 ribu setara Rp973 juta.
“ Aku membeli PS5 terbesar di dunia dan melukisnya,” ujar ZHC pada tautan Twitter di akun pribadinya.
PS5 ini merupakan konsol modern terbesar yang pernah ada, yang tentunya akan menjadi masalah bagi beberapa pemain PlayStation. Banyak yang berkomentar harga US$ 70 ribu tidak sebanding dengan produknya.
Untuk mendapat konsol dalam prespektif yang segitu besar, setidaknya kamu harus menumpuk sekitar 30 konsol PS5 yang biasa secara horizontal untuk mencapai ketinggian yang sama dengan konsol besar saat berdiri secara vertikal.
Bisa dibilang, konsol sebesar ini juga akan sulit masuk lewat pintu rumah orang biasa.
Sementara itu untuk mendapatkan prespektif berat PS5, seberat 500 pound, setidaknya diperlukan 55 konsol PS5 biasa, dengan berat sekitar 9 pound untuk satu PS5 yang biasa.
Tentu saja, konsol sebesar ini juga dilengkapi dengan pengontrol DualSense yang luar biasa besar, menyesuaikan dengan konsolnya.
“ Bagi kalian yang bertanya, apakah pengontrol raksasa 4 feet (30 cm) benar-benar berfungsi, bagian dalam yang cukup rumit dan memiliki lampu Led ini juga, semua tombol berfungsi normal seperti tombol berukuran biasa,” tambah ZHC.
Kebanyakan orang, mungkin berpikir akan sulit untuk memiliki PS5 raksasa ini, apalagi dengan harga selangit.
Untuk PS5 yang biasa saja, banyak orang yang sulit mendapatkannya karena langka, apalagi PS5 raksasa yang sulit dalam pembuatan serta harga yang sulit dijangkau.
(Laporan: Josephine Widya, Sumber: Comicbook)
Dream – Kemunculan Play Station 5 (PS5) yang sudah dinantikan para gamers diwarnai kabar tak sedap. Sebuah firma hukum di Amerika Serika (AS) tengah menginvestigasi adanya cacat dalam salah satu bagian perangkat keras dari konsol permainan besutan Sony tersebut.
Chimicles Schwartz dan Donaldson-Smith LPP, seorang spesialis dalam perangkat keras konsol meminta mengaku sedang mengumpulkan informasi pengguna Sony PS5 DualSense Controller. Bagian sensor disebutkan bergerak sendirinya tanpa diarahkan.
Situs web perusahaan menyebar survei kepada responden kapan mereka pertama kali mengetahui masalah tersebut. Dalam salah satu pertanyaan dicantumkan juga apakah pengguna mendapat bantuan dari Sony.
Dari respons yang dibuat itu, kedua spesialis tersebut mengklaim ingin mencari petunjuk yang mengarah pada gugatan perangkat keras terhadap konsol pabrikan pembuat PS5, dan kemungkinan perusahaan PlayStation tidak akan melanjutkan kerjasama pembuatan dengan pabrik tersebut.
Awal mula penyelidikan dilakukan ketika seorang pengguna PS5 mengaku pengontrol DualSense mereka bergerak melayang sendiri. Saat hendak memperbaiki, pihak pembuat dituding membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukannya.
Seperti yang dilaporkan Kotakku, pemain yang mengalami ketidaknyamanan pada konsol itu telah mengunggah pengalaman mereka ke media sosial. Beberapa unggahannya, sebagai berikut:
- Pemain Fenyx Rising: Menunjukan kamera mereka berputar perlahan disekitar karakter mereka di tengah layar.
- Pemain Call of Duty: Black Ops Cold War merekam kursor mereka melayang ke kiri selama pertandingan
Kedua pemain sama-sama menjelaskan bahwa mereka sedang tidak menyentuh tongkat analognya, namun kursor bergerak sendiri.
Saat ingin memperbaiki masalah tersebut, pemain mendapatkan masalah baru yang merepotkan.
Situs web PlayStation memiliki portal sendiri untuk menangani perangkat keras DualSense, yang pada akhirnya mengarahkan pemain pada penangguhan layanan pelanggan.
© © Shutterstock
Kabar baiknya perbaikan ini tercakup dalam garansi. Kabar buruknya, PS5 harus dikirimkan kembali ke Sony dan pengirimannya ditanggung konsumen.
Masalah ini tampaknya cukup parah bagi mereka yang menderita, namun masalah seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Rupanya, hal serupa juga pernah terjadi pada nintendo Switch.
Jadi apakah masalah Sony akan menyebar luas? Masih harus dilihat pembaruannya.
(Laporan: Josephine Widya, Sumber: Gamesradar)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib