Foto: Le Minerale
Dream – Pengelolaan sampah plastik terus digencarkan seluruh lapisan masyarakat agar bumi tetap bisa ‘bernapas’ dengan lega.
Seperti kita tahu Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2022 mencatat sampah plastik sebanyak 18,7 persen dari timbunan sampah di Indonesia sebanyak 18,30 juta ton per tahun.
Demi menyelamatkan bumi dari timbunan sampah terutama plastik, Le Minerale, di bawah Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) berkomitmen dalam pengelolaan sampah plastik dengan memperpanjang siklus hidup plastik atau yang biasa dikenal sirkular.
Usaha ini dilakukan dari hulu ke hilir untuk mendapatkan dampak yang signifikan, termasuk menggaungkan kampanye #JadiBaruLagi, sebuah langkah nyata yang komprehensif dan tidak berhenti sampai edukasi dan mengumpulkan kemasan plastik sisa konsumsi.
Komitmen Le Minerale dan GESN sejalan dengan misi yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengurangi timbulan sampah sebanyak 30 persen di 2030 mendatang.
Sebab, sepanjang tahun 2022, GESN Le Minerale telah menunjukkan peningkatan performance dalam hal pengumpulan dan penarikan sampah plastik PET (Polyethylene Terephthalate) atau growth collection sebesar 101% jika dibandingkan dari 2021 lalu.
Tak cuma berjalan sendiri, dalam pengelolaan #JadiBaruLagi terdapat beberapa pihak untuk bekerjasama seperti penggunaan rompi yang dikenakan ribuan pedagang asongan.
Tepat pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada Senin, 5 Juni 2023 kemarin, Le Minerale meluncurkan rompi tersebut dan membagikannya secara gratis kepada sejumlah pedagang asongan, salah satunya di area Tomang, Jakarta Barat.
“ Rompi untuk para pedagang asongan Le Minerale ini merupakan langkah nyata, di mana kami menggunakan Recycled PET (RPET) sebagai bahan bakunya,” kata Yuna Eka Kristina selaku Head of Public Relations and Digital Le Minarela.
“ Melalui program ini juga, kami menyampaikan ajakan langsung kepada masyarakat untuk tetap melakukan langkah kecil yaitu memilih dan memilah sampah plastik, agar tidak lagi menjadi sampah, namun bisa didaur ulang dan #JadiBaruLagi,” tegasnya.
Untuk mengelola dan mengolah kembali sisa konsumsi kemasan plastik PET dan menjadikannya bahan dan barang baku baru, Yuna mengatakan pihaknya akan terus bermitra dengan banyak pihak lagi.
Wahyudi, salah satu pedagang asongan yang menerima rompi gratis tersebut merasa bersyukur, lantaran sangat berguna baginya untuk berjualan.
" Alhamdulilah, terima kasih, tidak menyangka kalau rompi ini dibuat dari botol PET yang biasa saya jual sehari- hari. Rasanya jadi tenang, karena tahu kalau botol-botol plastik ini tidak akan menjadi sampah, namun bisa menjadi rompi yang nyaman dan bahkan barang- barang lainnya," ujar Wahyudi.
Senada dengan Wahyudi, Rusli Rukmana yang berjualan minuman merasa senang dengan adanya rompi gratis tersebut. Ia pun tak ragu mengajak seluruh masyarakat untuk mengelola sampahnya dengan baik.
“ Setelah minum, yang paling penting jangan buang botol ini sembarangan, saya pernah lihat ada tempat sampah khusus plastik. Kalau botol ini dibuang kesana, maka bisa didaur ulang dan menjadi barang baru, salah satunya seperti rompi keren yang saya dapat hari ini,” tutupnya.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online