Seni Henna Bantu Pasien Kanker

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 3 Juni 2014 16:12
Seni Henna Bantu Pasien Kanker
Biasanya diaplikasikan pada kaki dan tangan seorang pengantin perempuan Arab atau India.

Dream - Di Toronto, Kanada terbentuk sebuah gerakan kemanusiaan yang diberi nama Henna Heals. Gerakan ini memberdayakan perempuan yang mengalami kebotakan akibat menjalani kemoterapi. Seni henna yang biasanya diaplikasikan pada kaki dan tangan pengantin perempuan Arab atau India, diterapkan oleh gerakan ini. 

Menurut situs resminya, Henna Heals pada awalnya dikelola lima relawan perempuan yang berkomitmen memberikan kepercayaan diri kepada penderita kanker yang kehilangan rambut akibat kemoterapi. Kini gerakan melukis henna ini telah berkembang menjadi sebuah komunitas yang beranggotakan hampir 150 seniman di seluruh dunia.

Para relawan akan menggambar henna berbentuk mahkota di atas kepala seorang penderita kanker yang kehilangan rambutnya.

Kim, seorang pasien kanker di Kanada, kehilangan rambutnya sebagai dari kemoterapi. Kondisi ini menambah rasa keputusasaannya sebagai penderita kanker. Namun, ia mengatakan gerakan Henna Heals telah memberikannya harapan.

Francis Darwin, kepala kelompok relawan Henna Heals, mengatakan penggunaan henna sangat membantu pasien mengatasi rasa sakit akibat pengobatan kanker.

Disebutkan Darwin, henna yang terbuat dari bahan alami mampu mengatasi rasa sakit akibat proses pengobatan yang menggunakan kemoterapi. Dia sangat berterimakasih kepada relawan yang mau menggambar mahkota henna yang mungkin bisa menjadi pelipur hati pasien yang kehilangan rambut mereka. 

Darwin maupun anggota relawan lainnya tidak menyangka gerakan Henna Heals ini bisa menjadi seperti sekarang. Komunitas Henna Heals terus mencari pasien sebanyak mungkin melalui kontak di situs jejaring sosial mereka.

Henna Heals tidak terbatas pada pasien kanker, karena mereka yang menderita HIV seperti Ashley mengunjungi kantor pusat Henna Heals bersama ibunya untuk mendapatkan mahkota henna.

Komunitas henna ini juga membantu pasien kanker yang melakukan kunjungan ke kantor pusat mereka dan mencoba memotivasi mereka agar percaya bahwa penyembuhan ini bisa saja terjadi.

(Ism, Sumber: Alarabiya)

Beri Komentar