Wakai Plush (Istimewa)
Dream - Jika image wanita identik dengan rumah tangga, kini perannya telah berkembang. Perempuan lebih aktif dengan beragam aktivitas dan pekerjaan.
Walaupun aktif, seorang perempuan dituntut untuk tetap stylish from head to toe. Namun seringkali mereka mengabaikan model alas kaki karena merasa sulit mencari yang stylish dan tetap nyaman.

" Banyak perempuan dengan mobilitas tinggi, mencari sepatu yang simple dan nyaman untuk berkegiatan dimanapun dan kapanpun," ujar Assed Lussak, Head of Marketing Metroxgroup dalam peluncuran Wakai Plush, Jumat 13 April 2018.
Sepatu dengan hak atau sol misalnya, enggan dipakai wanita karena cenderung membuat pegal dan terkesan berat. Karena itulah Wakai menghadirkan sepatu berhak ringan yang dinamai Wakai Plush

" Material outsolenya menggunakan foam yang ringan, kuat dan gampang dibersihkan. Sedangkan untuk insole, kami menggunakan EFA (Ethylene-vinyl Acetate) yang breathable," jelas Assed.
Bicara tentang gaya, tidak terlepas dari motif dan warna. Melirik tren 2018, warna-warna terang seperti merah, kuning serta monokrom kembali ramai di pasaran.

" Kami menyediakan 12 warna yang tersedia di store Jakarta, Jogja, Solo dan kota besar lainnya. Tersedia dari size 36-40 dengan harga Rp429 ribu," tutup Nanang Supriatna, Division Head Franchise and Wholesale Metroxgroup.
© Dream
Dream - Anggapan yang menyebut beauty is pain, terasa pas bagi wanita yang terbiasa menggunakan sepatu berhak tinggi atau high heels dalam kesehariannya. Meskipun terasa sakit dan menyiksa, namun dengan alasan cantik dan modis mereka pun kerap melupakan 'siksaan' akibat rasa sakit di kaki.
Meskipun dapat memberikan kesan anggun, namun sebuah studi yang dilakukan di Australia seperti dilansir CNN, menunjukkan bahaya yang disebabkan karena menggunakan high heels dalam waktu lama. Penelitian yang dilakukan selama 2 tahun ini melibatkan dua kelompok perempuan yang menggunakan high heels dan tidak.
Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan otot pada bagian betis untuk pemakai high heels.Hal ini dikarenakan otot betis berkontraksi dan menyesuaikan dengan sudut high heels. Akibatnya, otot menjadi tegang dan lebih pendek.
Sebagai konsekuensi jika terjadi peregangan berlebih pada betis, maka akan terjadi pemendekan otot di bagian betis. Seorang biomechanicts menyebut perempuan yang kerap menggunakan high heels lebih mungkin terserang kejang otot dan cedera karena posisitubuh yang tidak seimbang.
Pemakaian dalam jangka waktu panjang dapat mengikatkan risiko radang pada ibu jari, kerusakan tulang telapak kaki, dan meningkatkan risiko jari kaki melengkung. Selain itu hak yang terlalu tinggi juga dapat membuat kaki melengkung ke bagian depan sepatu karena beban tubuh hanya tertumpu pada jari-jari.
Untuk model sepatu berhak yang tertutup, kemungkinan jari sakit semakin besar karena terkena dinding sepatu. Selain rasa sakit pada bagian betis dan lutut, penggunaan rasa sakit akibat penggunaan sepatu berhak juga dapat mengubah postur tubuh hingga berujung pada tumor di bagian kaki.
Advertisement
Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

3 Rekomendasi Salt Bread Enak di Jakarta, Sudah Coba?


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Kondisi Kulit Wajah Viral, Wulan Guritno: Bersyukur Jejak Digital Itu Ada

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya