Mitsubishi Fuso
Dream - Perjalanan sebuah produk melewati setengah abad bukan perkara gampang. Pasang dan surut silih berganti. Salah satunya Mitsubishi Fuso. Kendaraan komersial berlogo tiga berlian itu tetap eksis, meski sudah melewati sejumlah generasi.
Mencapai usia emas, 50 tahun di Indonesia, kiprah Mitsubishi Fuso diawali dari sebuah kendaraan komersial ringan pikap, yang namanya bekennya Colt Bagong. Mulai diniagakan medio Desember 1970.
Orang Indonesia menyebutnya Colt Bagong karena punya tongkrongan lampu depannya berbentuk bulat dan body berdimensi gambot. Nama aslinya Colt Diesel T100. Di negara asalnya, Jepang, disebut Delica. Nama yang terdengar manis di telinga itu singkatan dari Delivery Car.
Mobil yang iklannya dibintangi Benyamin Sueb dengan slogan 'eng ing eng' mampu membuat para juragan kesengsem. Khususnya soal performanya. Sangat mumpuni melibas berbagai medan dengan maksimal beban 600 kilogram.
Si Bagong dibekali mesin diesel seri KE44, kapasitas 1.100 cc dan mampu menghasilkan daya hingga 61 daya kuda. Pada zaman itu, tenaga ini bisa membawa mobil melesat 115 km/jam.
Namanya yang mudah disebutkan oleh orang Indonesia juga turut berpengaruh pada penjualannya kala itu. Populasinya makin besar. Melintasi zaman, Colt tetap menjadi primadona bagi para pemilik usaha di pedesaan maupun perkotaan.
Coba saja lihat di pelosok pedesaan, hingga kini Colt T Series masih perkasa diminta membawa pasir atau membawa kayu gelondongan bermuatan penuh. Demikian halnya di kawasan perkotaan, masih tetap pede melenggang di antara banyak kendaraan angkutan masa kini yang lebih modern.
Mitsubishi Fuso terus menunjukkan tajinya. Mereka kemudian menghadirkan kendaraan komersial ringan yang lebih besar lagi, yakni FE101 dan FE111 di tahun 1979.
Kehadiran dua model itu sukses menyita perhatian pasar. Sohor karena menggunakan kelir warna kuning, hingga punya julukan 'si kepala kuning' hingga sekarang.
Sejak itu hingga sekarang, sudah banyak model-model yang sudah dipasarkan di Indonesia. Mulai dari truk berukuran kecil, ringan dan besar sampai bus disediakan Mitsubishi Fuso untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan menjawab tuntutan zaman.
Saat kendaraan listrik mulai digaungkan di Tanah Air. Fuso paling siap dan terdepan. Mengusung teknologi listrik pada kendaraan komersil besutannya.
" Tahun 2020 menjadi momentum KTB menunjukkan inovasi terbaik dari Mitsubishi Fuso. Untuk pertama kalinya akan memperkenalkan truk listrik eCanter di Indonesia," kata Duljatmono, Direktur Sales dan Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, distributor resmi kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso Truck and Bus (MFTBC), beberapa waktu lalu.
Truk listrik eCanter sekaligus menjadi bukti Mitsubishi Fuso siap menyambut era kendaraan listrik.
" Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa dalam hal teknologi kami adalah terdepan, khususnya di pengembangan (truk) full electric vehicle," ujar pria yang akrab disapa Momon.
Fuso eCanter merupakan truk listrik pertama dari Daimler Trucks--afiliasi Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC). eCanter diluncurkan pada 2017 untuk pasar global dan mulai diproduksi awal di pabrik Fuso di Tramagal (Portugal) dan Kawasaki (Jepang).
Selain ramah lingkungan, eCanter diklaim hemat biaya dan ekonomis bagi penggunanya.
Truk yang memiliki kapasitas muatan hingga 3,5 ton mengusung sistem penggerak listrik menggabungkan enam baterai lithium-ion bertegangan tinggi, masing-masing menyimpan 13,8 kilowatt per jam pada 420 volt.
Top speed eCanter bisa mencapai 80 km/jam. Dengan baterai berbobot sekitar 600 kilogram, memungkinkan jarak mengemudi lebih dari 100 km.
Sayangnya hingga saat ini Fuso belum memutuskan kapan akan mulai menjual eCanter di Indonesia.
Memasuki usia ke-50 tahun jelas bukan perkara mudah untuk pabrikan yang berkantor di Pulomas Jakarta Timur ini. Pesaingan di pasar kendaraan komersil makin sengit dan ketat. Ditambah lagi mengalami masa sulit di tahun ini akibat pandemi Covid-19
Secara keseluruhan pasar otomotif, khususnya kendaraan komersial, merasakan imbasnya. Permintaan pasar kendaraan niaga Januari-Oktober 2020 mencapai 39.062 unit, angka ini mengalami penurunan 49,7 persen jika dibandingkan Januari-Oktober 2019 yang mencapai 77.662 unit.
Sedangkan penjualan Mitsubishi Fuso Januari-Oktober 2020 mencapai 19.007 unit dengan market share 48,7 persen, jika dibandingkan periode serupa pada tahun lalu mencapai 33.802 unit, hanya meraih market share 43,5 persen.
Mengacu pada data itu, penjualan Fuso memang turun karena di periode yang sama sudah berhasil menjual 33.802 unit. Namun kala itu posisi penguasaan pasar mereka cuma 43,5 persen, sedangkan di tahun ini mencapai 48,7 persen. Hal ini mencerminkan bahwa penurunan penjualan mereka tidak sedalam penurunan total pasar yang mencapai 49,7 persen.
Pencapaian itu tidak terlepas dari sejumlah strategi jitu yang dihadirkan selama Pandemi. Mulai dari memperkuat layanan purna jual dengan menyiagakan layanan mobil service, memaksimalkan saluran digital, hingga berbagai program pemasaran yang menarik.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya