Foto: Tangkapan Layar Instagram
Dream - Kasus penipuan jual beli iPhone yang menyeret wanita kembar, Rihana dan Rihani, masih terus ditelusuri. Polisi masih memburu si kembar.
Masyarakat pun penasaran dengan sosok si kembar itu. Warganet menyebut salah satu dari mereka adalah pegawai di Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Kemendag pun membenarkan salah satu terduga pelaku penipuan bernama Rihani merupakan mantan pegawainya. Namun, Rihani telah mengundurkan diri dari Kemendag pada 1 Juli 2022.
" Rihani adalah mantan pegawai honorer Kemendag di Biro Hukum, yang bersangkutan telah mengundurkan diri pertanggal 1-Juli-2022," kata Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto kepada Merdeka.com di Jakarta, Selasa 6 Mei 2023.
Pasca mengundurkan diri, Suhanto mengaku tidak mengetahui aktivitas keseharian Rihani. Bahkan, ia mengaku mendapat informasi keterlibatan Rihani dalam kasus penipuan PO Iphone dari media sosial.
" Kementerian Perdagangan tidak mengetahui aktivitas yang bersangkutan diluar kantor karena jual beli merupakan ranah privat. Kami mengetahui ada masalah yang bersangkutan, justru dari berita di media belakangan ini," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah masyarakat mengaku menjadi korban penipuan Pre-Order (PO) IPhone dilakukan dua saudari kembar Rihana dan Rihani. Bahkan, total kerugian para korban ditaksir mencapai Rp35 miliar.
" Kasus penipuan pre-order iPhone yang dilakukan dua saudari kembar Rihana dan Rihani dengan total kerugian korban mencapai Rp35 miliar. Jumlah kerugian tiap korban bervariasi dari ratusan juta sampai miliar," tulis akun @mazzini_gsp.
Diketahui, si kembar telah melakukan tindakan penipuan ini sejak tahun 2022, namun tak kunjung usai sebab mereka disebut mangkir dari panggilan polisi. Karena itu, jika keberadaan si kembar sudah diketahui, polisi berencana untuk menjemput paksa keduanya.
" Perkaranya dalam proses penyidikan yaitu dalam upaya mencari keberadaan si terlapor," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jaksel Kompol Henrikus Yosi Hendrata saat dikonfirmasi.
" Diterbitkan surat perintah membawa, begitu diketahui keberadaannya maka akan dibawa ke Polres untuk diriksa," tuturnya.
Sementara itu, sempat ditemukan titik terang terkait keberadaan Rihana-Rihani dari hasil analisa Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah menjelaskan terdeteksinya Rihana-Rihani oleh PPATK, didapat melalui transaksi tunai (setor tunai ke bank) uang ratusan juta yang diduga dilakukan mereka.
" Tahulah (lokasi setor tunainya)," ujarnya.
Meski begitu, Natsir tidak bisa memberitahukan informasi lebih rinci soal lokasi PJK Bank yang menjadi tempat setor tunai uang Rinaha-Rihani. Karena hasil analisa nantinya akan diserahkan ke aparat penegak hukum.
" Saya enggak bisa kasih tahu, itu nanti dikasih ke penyidik diserahkan kepada penyidik. Sementara itu saya masih secara global," ucapnya.
sumber: Merdeka.com
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap