Memakai Tabir Surya. (Source: Shutterstock)
Dream - Paparan sinar matahari bukan satu-satunya sumber cahaya yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Cahaya dari laptop dan berbagai jenis gawai lainnya juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Paparan sinar dari gawai yang biasa disebut blue light atau sinar biru mampu menembus kulit hingga ke lapisan dermis. Dokter Kulit Listya Paramita dalam salah satu unggahan media sosialnya menjelaskan cahaya yang juga disebut high energy visible light itu memiliki panjang gelombang 400-500 nanometer.
Dengan karakteristik itu, cahaya tersebut mampu melewati lapisan dermis dibandingkan UVA maupun UVB yang hanya mencapai epidermis atau nyaris mengenai dermis.

Foto: Shutterstock
Meski sering ditemukan pada gawai, namun cahaya biru juga bisa ditemukan pada matahari, lampu, dan lain-lain. Selain bisa menembus lapisan dermis, cahaya biru juga mampu meningkatkan ROS (Reactive Oxygen Species) intra seluler.
Akibatnya, sel kulit pun rusak, regenerasi selnya terhambat, terjadinya pigmentasi, serta penuaan dini. Maka dari itu, disarankan untuk tetap menggunakan tabir surya broad spectrum yang mampu melindungi kulit dari UVA, UVB, serta cahaya biru di dalam maupun luar ruangan.
Lihat postingan ini di Instagram
Advertisement

Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6



Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

Kabar Gembira! Kemhub Gelar Mudik Gratis untuk Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia