Koleksi IKYK/(Foto: Instagram.com/ikyk2011
Dream - Tak ada yang ditakuti sebagian besar para hijaber selain beraktivitas di luar ruangan. Selain sengatan terik matahari, kegiatan outdoor dalam jangka waktu yang lama bisa membuat hijab menjadi bau.
Penyebabnya tentu bisa berbagai macam. Mulai dari debu di luar ruangan hingga air keringat dari rambut yang tak bisa keluar karena terjebak hijab.
Meski menjengkelkan, kamu jangan langsung panik. Kondisi ini banyak dialami para hijaber. Sangat wajar dan tak bisa dihindari.
Keadaan yang sama juga pernah dialami Creative Director IKYK (I Know You Know), Anandia Putri. Sama-sama mengenakan hijau, Ananda merasakan sebalnya mencium hijab yang bau karena kelamaan beraktivitas di luar ruangan.
“ Nggak mau hijab bau kayaknya nggak bisa. Yang pasti sehari aku ganti kerudung. Mungkin solusinya bisa mencari sampo yang bisa mengatasi masalah rambut serta kulit kepala,” tuturnya dalam acara kolaborasi Clear dan IKYK dalam koleksi Hijab on Fire di Jakarta Fashion Week (JFW) 2020, Jakarta Selatan, Kamis, 24 Oktober 2019.
Anandia Putri, Creative Director IKYK di JFW 2020/(Foto: Dream-Cynthia Male)
Selain sampo, ternyata bahan hijab dan dalamannya pun berpengaruh. “ Dalaman yang nggak nyerap atau terlalu nyerap keringat pasti jadi bau,” tambah wanita yang akrab disapa Putri.
Putri menyarankan para hijaber untuk memakai dalaman hijab yang nyaman dipakai dan cepat kering.
“ Pilih dalaman harus yang nyaman dipakai dan bisa cepat kering. Itu nggak bikin pusing juga kalau dipakai sehari-hari,” tutupnya.
Anandia Putri, Creative Director IKYK (kanan) di JFW 2020/(Foto: Dream-Cynthia Male)
Dream - Jenahara Nasution telah mengukir prestasi di bidang fashion muslim. Putri artis senior Ida Royani ini meneruskan bakat sang bunda sebagai desainer andal.
Berangkat dari label Jenahara, wanita 33 tahun itu merancang busana muslim dan hijab yang digemari milenial. Desain simpel dan minimalis menjadi DNA yang mengalir di koleksinya.
Tak puas hanya menjadi desainer, Jenahara juga merambah industri garmen dengan mengeluarkan label fast fashion bernama Suqma.
Hanya dalam waktu dua tahun, hijabers berdarah Batak itu telah membuka lima toko di seluruh Indonesia.
Menjadi desainer dan masuk industri garmen belum membuat Jenahara berpuas diri. Dia mengaku masih punya mimpi besar. Keinginan itu rupanya cukup unik.
" Nantinya pengen bikin vending machine hijab. Teknologi kan sudah menjadi bagian dari hidup kita," ungkap Jenahara dalam wawancara khusus dengan Dream, Kamis 12 September 2019.
Jenahara ingin meletakkan mesin penjual otomatis itu di stasiun MRT. Harapannya, agar hijabers lebih mudah dan punya cara baru dalam mendapatkan busana muslim.
Kendati begitu, Jehan sadar ambisinya masih jauh dari kata matang. Sebagai awalan, Jenahara akan memberi sentuhan teknologi pada bahan busana muslim.
" Vending machine tidak semudah itu eksekusinya. Perlu kolaborasi juga dengan MRT. Paling dekat ya kita pakai bahan berteknologi khusus, misalnya yang adem," ujarnya.(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN