Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) mengungkap data mengejutkan. Survei itu menunjukkan sekitar 70 persen remaja pria usia antara 15 hingga 19 tahun menjadi peminum alkohol. Sedangkan 58 remaja wanita pada usia tersebut menjadi peminum alkohol.
Data ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Menurutnya, pada usia 20-24, 18 persen pria dan 8 persen wanita telah menjadi peminum alkohol.
Padahal, masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Jika para remaja mengonsumsi alkohol, maka dampak negatif bisa timbul seperti perubahan intelektual, emosi labil, dan perilaku menyimpang.
“ 61,7 persen penduduk dunia berusia lebih dari 15 pernah minum alkohol dalam satu tahun terakhir dan 16 persennya adalah peminum berat menurut WHO 2014,” ujar Rini dikutip dari Liputan6.com, Jumat 12 Maret 2021.
Sedang, menurut Kementerian Kesehatan RI (2007), di Indonesia ada 8,8 persen pria dan 0,7 persen wanita yang minum alkohol. Peminum alkohol pada usia 15 sampai 24 tahun sebanyak 5,5 persen.
Rini juga menyampaikan temuan dari studi tentang remaja yang mengonsumsi alkohol. Studi tersebut menyebutkan bahwa penggunaan alkohol berat dikaitkan dengan fungsi kognitif yang buruk pada berbagai penilaian neuropsikologis.
Penilaian neuropsikologis termasuk kemampuan belajar, memori, fungsi visuospasial (kemampuan mengidentifikasi bentuk), kecepatan psikomotorik, perhatian, fungsi eksekutif, dan impulsif (tindakan tanpa memikirkan akibat).
Penggunaan alkohol untuk remaja sebetulnya sudah dilarang dalam pasal 15 Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 20/2014 yang menyebutkan bahwa minuman beralkohol hanya dapat diberikan kepada konsumen yang berusia 21 tahun ke atas dengan menunjukkan kartu tanda pengenal (KTP) kepada petugas.
Dilansir dari raisingchildern.net.au, ternyata banyak dampak negatif yang terjadi apabila seorang remaja gemar meminum alkohol.
Dampak Buruk Bagi Tubuh
Alkohol memengaruhi tubuh dengan beberapa cara berperilaku anak.
Awalnya alkohol dapat membuat tubuh menjadi rileks. Namun ketika sesorang minum lebih banyak, mereka mungkin menjadi mengantuk, kehilangan keseimbangan, mengomel, berpikir lebih lambat, dan mungkin merasa sakit atau bahkan muntah.
Ketika jumlah alkohol dalam darah meningkat, seseorang tidak dapat berpikir jernih atau mengontrol tubuh mereka. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan, cedera ataupun terlibat dalam kekerasan.
Pada tingkat ekstrem, seorang remaja bisa meninggal karena keracunan alkohol.
Dampak Bagi Perilaku
Salah satu tugas penting seorang remaja yaitu belajar bagaimana membuat keputusan independen dan bertanggung jawab.
Menurut penelitian, remaja yang meminum alkohol dapat membuat kesalahan dan mendapatkan konsekuensi seriu. Hal ini lantaran alkohol dapat memengaruhi kemampuan orang untuk berpikir cepat, membuat penilaian, dan memengaruhi membaca situasi berbahaya.
Secara garis besa, seorang remaja terpengaruh alkohol, dampaknya bisa menjadi seperti:
Sumber: raisingchildern.net.au dan liputan6.com
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK


Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia
