Tukang Cukur Ini Bikin Heboh, Perhatikan Baik-baik...

Reporter : Ratih Wulan
Minggu, 15 Januari 2017 16:02
Tukang Cukur Ini Bikin Heboh, Perhatikan Baik-baik...
Baru dibuka, tapi salin di Thailand ini mendadak diserbu pengunjung, ada apa?

Dream - Baru beberapa hari dibuka, salon yang dikelola gadis cantik dari Thailand ini terlihat selalu penuh dengan pelanggan yang ingin memotong rambutnya.

Nitchamon Jirapatchanon, sang pemilik salon sebenarnya hanya seorang tukang potong rambut biasa di Klaeng, Thailand. Tapi wajah dan penampilannya yang persis seorang model membuat salon miliknya menjadi viral.

Semuanya diawali dari serangkaian foto saat dia sedang memotong rambut pelanggan yang dibagikan di Facebook. Foto tersebar dengan cepat dan saat berita ini ditulis, fotonya sudah dibagikan hingga 50 ribu kali.

Kisah Nitchamon menjadi perbincangan di negara asalnya, karena profesi sebagai tukang potong rambut jarang diminati oleh kaum hawa. Apalagi dia adalah wanita dengan wajah yang cantik.

Tak pelak, Nitchamon membuat heboh Thailand dan sempat masuk koran nasional negara tersebut.

Nitchamon juga diundang ke sebuah acara talk show. Sambil berbincang mengenai kesehariannya, di acara tersebut Nitchamon sempat mendemonstrasikan keterampilannya memotong rambut.

(Ism, Sumber: ohbulan)

1 dari 2 halaman

Masih Ingat si Cantik 'Barbie' Bekasi? Astaga Kini Nasibnya...

Masih Ingat si Cantik 'Barbie' Bekasi? Astaga Kini Nasibnya... © Dream

Dream - Sabila Indahya Fitri, gadis asal Cikarang ini mendadak terkenal bak selebritis. Wajah gadis cantik ini menjadi viral, banyak netizen menyebutnya memiliki paras seperti boneka Barbie.

Menjadi viral seperti sekarang, rupanya membawa rezeki tersendiri bagi anak pertama dari tiga bersaudara ini. Gadis 17 tahun ini tak menyangka jika impiannya untuk menjadi artis akhirnya terwujud berkat foto-fotonya yang tersebar di sosial media.

Gadis yang biasa disapa Bila itu bahkan bercerita, saat ini sudah banyak mendapatkan tawaran pekerjaan di dunia hiburan. Nasibnya benar-benar mujur.

"  Alhamdulillah sudah banyak yang datang kaya endorse ada tawaran jadi presenter dan akting juga, jadi alhamdulillah lah. Tapi jujur sampai saat ini enggak percaya dan shock bisa se-booming ini," tutur dia.

2 dari 2 halaman

Wanita Cantik Penjinak Bom dengan Dua Gelar Master

Wanita Cantik Penjinak Bom dengan Dua Gelar Master © Dream

Dream - Apa yang ada dalam pikiran Anda, terutama kaum wanita, jika punya gelar Master? Pekerjaan yang nyaman bergaji tinggi mungkin salah satunya.

Tapi, bayangan itu tampaknya tidak ada dalam pikiran Rafia Qaseem Baig. Wanita 29 tahun bergelar Master di bidang Ilmu Hubungan Internasional dan Ilmu Ekonomi ini malah memilih pekerjaan yang berbahaya, menjadi penjinak bom.

Ya, Rafia adalah seorang anggota kepolisian Pakistan. Dia bergabung tujuh tahun lalu dan merupakan wanita pertama yang menjadi anggota tim penjinak bom.

Saat ini, Rafia tengah menyelesaikan pelatihan dasar penanganan bom selama 15 hari bersama 31 anggota polisi pria lainnya di Nowshera's School of Explosive Handling. Dia akan bertugas di Bomb Disposal Unit (BDU) Kepolisian Pakistan.

Selama pelatihan, Rafia akan belajar jenis-jenis bom, mengidentifikasinya, dan cara menjinakkan bom-bom itu.

Rafia yang berasal dari keluarga dengan latar belakang berpendidikan tinggi, punya sejarah kelam yang memutuskan dia memilih jadi penjinak bom. Tujuh tahun lalu, nyawanya hampir hilang akibat ledakan tidak jauh dari posisinya berdiri.

Saat itu, dia bekerja sebagai relawan di Komite Internasional Penyelamatan. Aktivitas itu dia jalani sembari kuliah.

Karena kualifikasi akademik yang dia miliki, Rafia mendapat tawaran pekerjaan dari sejumlah perusahaan dan organisasi non-pemerintah. Tetapi dia malah memilih bergabung menjadi anggota polisi di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di saat kelompok ekstrimis menargetkan serangan ke petugas keamanan.

Setelah diangkat sebagai polisi, dia diharuskan menjalani pelatihan di tiga area yaitu Adezai, Michni dan Salman Khel di Peshawar, Ibukota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Tiga area ini merupakan zona merah saat itu.

Rafia menghabiskan waktu 10 hari berpatroli di tiga area itu bersama sejumlah polisi pria.

Rafia juga satu-satunya wanita yang tergabung dalam tim investigasi yang menyelamatkan dokter Intikhab Alam dari Lady Reading Hospital dari penculikan selama 48 jam.

" Polisi bukan sekadar profesi. Ini adalah semangat dan inspirasi bagi mereka yang punya semangat membela negara," kata Rafia.

Lebih dari 600 wanita bekerja di Departemen Kepolisian Khyber Pakhtunkhwa dengan pelbagai kapasitas yang mereka miliki. Mulai dari petugas junior hingga deputi pengawasan.

Sumber: indiatimes.com

Beri Komentar