Viral Berita Putri Qatar Kehilangan 11 Tas Hermes dalam Semalam di Olimpiade Paris, Ternyata Ini Faktanya

Dream - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan klaim bahwa Putri Qatar, Al Mayassa bint Hamad Al-Thani, kehilangan 11 tas Hermes di Paris.

Kabar tersebut menjadi viral setelah dilaporkan bahwa tas-tas mewah tersebut hilang saat Putri Al Mayassa menghadiri Olimpiade.

Dikatakan bahwa di dalam tas tersebut terdapat perhiasan dan jam tangan mahal. Namun, kebenaran dari berita viral tersebut akhirnya terungkap.

Berita tersebut pertama kali muncul di sebuah portal bernama Luxury Promise. Dalam unggahan di Instagram, portal itu menulis, " Seorang Putri Qatar kehilangan 11 Tas Hermès di Olimpiade!"

Video yang diunggah mengklaim bahwa Putri Al Mayassa menyadari tas-tasnya hilang saat berada di kereta cepat TGV (layanan kereta antar kota berkecepatan tinggi di Prancis).

Dalam video juga menyebutkan bahwa polisi sempat menghentikan dan memeriksa kereta selama 20 menit. Akan tetapi polisi tidak menemukan barang yang hilang maupun pelakunya.

Menanggapi berita ini, Putri Al Mayassa bint Hamad Al-Thani secara langsung mengonfirmasi kebenarannya melalui Instagram Story. Dalam unggahannya, dia membagikan video dari Luxury Promise dan menambahkan tulisan, " Berita palsu, korbannya jelas bukan saya."

© Viral Berita Putri Qatar Kehilangan 11 Tas Hermes dalam Semalam, Ternyata Ini Faktanya 2024 Instagram/@almayassabnthamad

Dengan pernyataan ini, Putri Al Mayassa menegaskan bahwa kabar kehilangan tersebut tidak benar dan bukan dirinya yang menjadi korban pencurian.

Mengenal Sosok Sheikha Al Mayassa

Perlu diketahui, Sheikha Al Mayassa binti Hamad Al Thani adalah anggota keluarga kerajaan Qatar yang dikenal sebagai seorang filantropis dan pemimpin dalam bidang seni dan budaya. Ia merupakan putri dari Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani.

Ia memegang peran penting sebagai Ketua Yayasan Qatar. Bahkan ia merupakan tokoh utama di balik berbagai inisiatif seni dan budaya di Qatar.

Ia juga dikenal karena kontribusinya dalam pengembangan museum dan proyek seni, termasuk Museum Seni Islam di Doha dan Museum Nasional Qatar. Keterlibatannya dalam berbagai proyek filantropi dan seni menjadikannya salah satu tokoh berpengaruh dalam komunitas seni global.