Ahli Teliti Efek Keseringan Main WhatsApp, Tak Seburuk yang Diperkirakan

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 2 Juli 2019 08:48
Ahli Teliti Efek Keseringan Main WhatsApp, Tak Seburuk yang Diperkirakan
Menjawab perbedaan mengenai dampak buruk media sosial.

Dream - Selama ini masyarakat menganggap keberadaaan sosial media di Indonesia lebih banyak merugikan karena menyebarkan konten berbau hoax. Namun bagaimana dengan platform perpesanan seperti WhatsApp yang mulai dipantau polisi karena mulai dipakai menyebar berita bohong?

Studi baru ternyata menermukan fakta mengejutkan tentang penggunaan WhatsApp.

Mereka yang menghabiskan waktu cukup lama menggunakan Whatsapp ternyata mendapatkan manfaat kesehatan psikologis.

Laporan penelitian itu dikeluarkan di International Journal of Human-Computer Studies. Dalam laporannya, penggunaan WhatsApp setiap hari akan mengurangi rasa kesepian para pengguna. Selain itu, aplikasi yang dibeli Facebook ini dianggap bisa meningkatkan rasa kedekatan dengan teman serta keluarga.

" Ada banyak perdebatan apakah menghabiskan waktu di media sosial itu buruk untuk kesejahteraan kita, namun kita telah menemukan itu tidak seburuk yang kita pikirkan," kata profesor asal Edge Hill University, Linda Kaye.

Dilaporkan The Health Site, kata Linda, semakin erat ikatan pertemanan dan semakin banyak orang berinteraksi dengan grup WhatsApp mereka, akan memunculkan kepercayaan diri dan kompetisi sosial.

1 dari 5 halaman

Merangsang Hubungan dan Komunikasi

Dalam melakukan penelitian tersebut, tim memilih 200 pengguna WhatsApp. Sebanyak, 158 wanita dan 42 pria pengguna WhatsApp dengan usia rata-rata 24 tahun.

Para sampel itu, menggunakan WhatsApp sekitar 55 menit dalam per harinya. Mereka menggunakan WhatsApp karena popularitas dan fungsi obrolan grup.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan, media sosial seperti WhatsApp dapat merangsang hubungan dan peluang komunikasi yang ada. Sehingga, meningkatkan aspek psikologis positif pengguna.

(Sah, Laporan: Vika Noviant Umar)

2 dari 5 halaman

WhatsApp Tak Bisa Dipakai di Windows Phone Mulai 1 Juli

Dream - Pengguna ponsel bersistem operasi Windows Phone perlu waspada. Sejak 1 Juli 2019, WhatsApp tak akan lagi memberikan layanan pembaruan melalui Microsoft Store.

Informasi itu disampaikan WhatsApp di laman resminya. WhatsApp juga menyampaikan, aplikasi perpesanan daring ini juga akan berhenti beroperasi di Windows Phone dan Windows 10 Mobile selepas 31 Desember 2019.

Meski demikian, dilaporkan On Msft, ketentuan yang disampaikan WhatsApp terkesan masih abu-abu.

Tidak jelas, apakah pengguna yang menginstalasi layanan WhatsApp sebelum 1 Juli 2019 masih bisa menggunakan aplikasi ini hingga 31 Desember 2019.

Dalam pernyataan umum mengenai platform yang tidak didukung, perusahaan milik Facebook itu juga mengatakan, " karena kita tidak lagi secara aktif mengembangkan sistem operasi ini, beberapa fitur mungkin berhenti berfungsi kapan saja."  

Selain Windows Phone, WhatsApp juga akan berhenti bekerja setelah 1 Februari 2020 di Android versi 2.3.7. Sementara itu, WhatsApp juga akan berhenti pada iOS 7.

3 dari 5 halaman

Diuji di Luar Angkasa, Jam Ini Cuma Mati 1 Detik per 10 Juta Tahun

Dream - NASA atau National Aeronautics and Space Administration akan mengirim jam atom, Deep Space Atomic Clock, ke luar angkasa. Perangkat berukuran pemanggang roti akan terbang di Orbital Test Bed (OBT) bersama dua lusin satelit militer, pemerintah, dan peneliti pada 24 Juni 2019.

Dilaporkan Engadget, laboratorium NASA, Jet Propulsion Laboratory (JPL) perlu dua dekade mengembangkan teknologi Deep Space Atomic Clock.

Jam atom ini diklaim memiliki akurasi 50 kali lebih tinggi ketimbang waktu dan GPS. NASA menyebut, jam atom itu hanya akan mati 1 detik setiap 10 juta tahun.

Pesawat ruang angkasa bergantung pada sistem relai dua arah yang perlu memantulkan sinyal  yang berbasis di Bumi. Sistem relai itu mencari tahu posisi dan arah pergi pesawat luar angkasa itu.

Dengan jam atom, relai itu dapat `dipangkas`. Temuan itu penting untuk menjaga akurasi waktu dan posisi pesawat ruang angkasa dan astronot.

 

4 dari 5 halaman

Dirancang di Luar Angkasa

Deep Space Atomic Clock dirancang langsung di atas pesawat ruang angkasa dan untuk menghitung lokasi dan rute hanya menggunakan sinyal yang diterimanya dari Bumi. Deep Space Atomic Clock tidak perlu memantulkan kembali sinyal.

Rencananya, jam atom ini akan diuji tetap berada di ruang angkasa selama setahun. Fungsinya untuk membantu NASA mengetahui kemampuan stabilitas jam atom tersebut.

Seandainya berjalan dengan baik, jam atom itu dapat digunakan untuk misi paling cepat 2030-an.

5 dari 5 halaman

Beredar Foto Jamur di Mars, Ini Fakta Sesungguhnya

Dream - Sebuah temuan mengejutkan di planet Mars tertuang dalam makalah baru yang menjadi viral. Berdaasarkan isi makalah itu, diyakini memiliki tumbuhan 'jamur'.

Gambar-gambar itu membuat internet heboh. Tetapi beberapa warganet tetap skeptis. Salah satu yang disorot adalah jurnal yang menerbitkan informasi tersebut: Journal of Astrobiology and Space Science.

Dikutip dari Science Alert, Senin 1 April 2019, pada laman tersebut terdapat banyak jurnal penelitian bertema Menjaga Bumi dari Organisme Mars. Dari judul tersebut dapat tersaji seluruh sudut pandang mengenai kondisi biologi Mars.

Sehubungan dengan jurnal berisi tema jamur misterius berjudul Bukti Kehidupan di Mars?, dewan editorial mengklaim bahwa mereka mengakui " implikasi kontroversial" . Enam ilmuwan independen dan delapan editor senior akan memeriksa artikel tersebut.

Tiga dari pengulas segera menolak makalah itu dan satu editor dengan keras menentang makalah itu. Meski begitu, makalah ini akhirnya diterbitkan.

" Kami akui," kata Regina Dass, seorang ahli mikologi di Pondicherry University di India, " kami tidak memiliki bukti. Tidak ada foto sel atau struktur seluler. Tidak ada."

Alih-alih jamur, NASA menyebutnya 'blueberry'. Tetapi, tidak seperti penulis makalah baru ini, tidak ada seorang pun di badan antariksa yang benar-benar berpikir bola kecil ini adalah tanda kehidupan, apalagi buah atau sayuran yang sedang tumbuh.

Beri Komentar