Yoga Penuh Gaya Pakai Scarf Hermes, Mau?

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 16 November 2021 10:12
Yoga Penuh Gaya Pakai Scarf Hermes, Mau?
Kamu bisa olahrga dengan penuh gaya.

Dream - Hermes merupkan brand fashion mewah asal Prancis yang identik dengan item mahal. Produknya yang sangat terkenal adalah tas berdesain khas, seri Birkin dan Kelly.

Hermes juga memiliki koleksi jepitan, scarf, sepatu, outer, hingga perabot rumah. Pernahkah membayangkan kalau brand fashion ini membuka pusat kebugaran? Hermes pada awal November lalu baru saja membuka Hermes Fit.

Merupakan sebuah pusat kebugaran berbentuk pop-up di kawasan Williamsburg di Brooklyn, Amerika Serikat. Diperuntukkan bagi mereka yang suka berolahrga dengan penuh gaya. Ada apa saja di dalamnya?

Menggabungkan antara art, fashion dan sport, Hermes Fit berisi produk Hermes yang bisa digunakan untuk olahraga. Terdapat ring tinju, gelang beban dan alat olahraga dengan sentuhan Hermes berwarna oranye.

Hermes Fit© FRANK OUDEMAN

Foto: Frank Oudeman

Banyak juga pilihan kelas kebugaran yang bisa dipilih sesuai keinginan. Para instruktur menggunakan outfit serba oranye yang merupakan warna khas Hermes. Untuk bisa ikut kelas harus mendaftar dulu di situs Hermes dan sayangnya untuk kelas hanya berlangsung hingga 7 November lalu.

Tenang, masih ada ruangan untuk berbelanja berbagai koleksi Hermes di pusat kebugaran ini. Untuk menghilangkan lelah, produk Hermes tampaknya jadi obat mujarab.

Laporan : Siti Sarah Al Hafizd/ Sumber: Vogue/ Harpers Bazaar

 

1 dari 4 halaman

Brand Hermes Disebut Melakukan Kemunduran di Industri Fashion, Ini Alasannya

Dream - Label fesyen asal Prancis, Hermes, berencana membangun pertenakan buaya terbesar di Australia. Rencananya, Hermes akan bekerjasama dengan Mick Burns dan telah membeli bekas lahan pertaian hortikultura dekat wilayah Darwin, Australia.

Dikutip dari ABC Australia, buaya-buaya hasil ternak itu nantinya akan diambil kulitnya sebagai bahan baku utama pembuatan tas serta aksesoris lainnya.

© Dream

PRI Farming, perusahaan di bawah naungan Hermes pun telah membeli lahan pertenakan itu seharga Rp74,9 miliar.

 

2 dari 4 halaman

Dikecam Banyak Pihak

Lebih lanjut, menurut informasi lahan tersebut dapat menampung sekitar 50 ribu buaya. Selain dikuliti dan dijadikan produk fashion, daging buaya juga dijual sebagai bahan pangan.

Ilustrasi Tas Hermes© Shutterstock

Rencana Hermes membangun peternakan buaya terbesar di Australia mendapat protes keras dari para pencinta dan aktivis hewan.

Banyak pihak menyebut, Hermes dan IPR Farming melakukan tindaakan yang menjijikan dan tidak penting.

3 dari 4 halaman

Kemunduran di Industri Fashion

Tak sampai situ, banyak kritikus fesyen yang menilai langkah yang diambil Hermes dianggap sebagai keunduran dalam industri fashion.

Mengingat banyak brand fashion ternama, justru berlomba-lomba meminimalisi atau bahkan menghentikan pemakaian kulit dan bulu hewan sebagai bahan asli dalam produk fashion mereka.

Ilustrasi Tas Hermes© Shutterstock

Pembuatan pertenakan buaya ini kemungkinan didukung atas dasar larisnya produk tas andalan Hermes, seri Birkin, yang berbahan dasar kulit buaya.

4 dari 4 halaman

Alasan Pembuatan Perternakan?

Seperti yang diketahui, sebagain besar brand fesyen ternama seperti Hermes dan Louis Vuitton memilih kulit buaya air asin di Australia sebagai bahan baku produk mereka karena karakteristik kulitnya.

Menurut pakar peternak buaya Geoff McClure, ternak buaya air asin memiliki kepadatan sisik lebih banyak per unit di bagian perutnya. Seperti diketahui, kulit di perut buaya lah yang banyak diambil untuk diolah sebagai produk fashion.

Hingga tulisan ini dibuat, pihak Hermes atau IPR Farming belum mengeluarkan pernyataan terkait protes yang dilayangkan netizen dan aktivis.

Sumber: ABC Australia

Beri Komentar