Ahli: Kadar Sianida di Lambung Tak Bisa Bunuh Mirna

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Rabu, 21 September 2016 16:35
Ahli: Kadar Sianida di Lambung Tak Bisa Bunuh Mirna
Minimal, dibutuhkan dosis 2,9 miligram perliter untuk setiap berat badan manusia agar menimbulkan efek mematikan.

Dream – Ahli toksikologi forensik dari Australia, Michael David Robertson, mengatakan, kadar sianida 0,2 miligram perliter terlalu sedikit untuk membuat seseorang meninggal dunia. Minimal, dibutuhkan dosis 2,9 miligram perliter untuk setiap berat badan manusia agar menimbulkan efek mematikan.

“ Dosis mematikan yang masuk lewat mulut itu 2,9 miligram untuk setiap kilogram bobot manusia,” kata David di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 21 September 2016.

Itu artinya, merujuk pada berat badan Mirna saat itu sekitar 60 kilogram, seharusnya tidak akan meninggal hanya dengan sianida 0,2 miligram perliter –sebagaimana kadar yang ditemukan di dalam lambung.

“ Jadi dengan melihat berat badannya (Mirna) sekitar 60 kilogram, itu sianidanya 180 miligram perliter,” ucap David.

1 dari 2 halaman

Saksi Ahli Jessica Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan

Saksi Ahli Jessica Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan © Dream

Dream – Jaksa Ardito Muwardi menanyakan kasus hukum yang menjerat mantan kekasih ahli toksikologi forensik asal Australia yang diajukan oleh terdakwa Jessica Kumala Wongso ke persidangan, Michael David Robertson. Laman dailymail.co.uk, menulis bekas pacar David terlibat kasus pembunuhan.

Menurut laman Inggris itu, mantan kekasih David yang bernama Christine terjerat kasus pembunuhan di Amerika Serikat.

David diduga terlibat dalam kasus tersebut lantaran mendapat ancaman denda US$100, setara Rp1,3 juta.

" Itu infonya benar apa tidak?" tanya Ardito kepada David dalam persidangan kasus kopi sianida di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 21 September 2016.

Mendapat pertanyaan tersebut, David mengaku tidak tahu menahu soal pemberitaan itu. Dia beralasan mengetahui kasus itu hanya dari pemberitaan media online.

" Saya tidak tahu apakah informasi itu benar, karena itu dari situs internet," jawab David.

Terkait pertanyaan tersebut, Hakim Binsar Gultom mengatakan persoalan itu akan menjadi bagian dari penilaian hakim.

" Baik, biarkan kami dan majelis hakim yang menilai," ucap Binsar.

Binsar kemudian bertanya benarkah identitas yang tertera dalam pemberitaan itu adalah nama lengkap David atau bukan. David membenarkan identitas itu adalah namanya, tetapi dia menyangkal isi pemberitaan itu.

" Itu memang nama saya. Tapi saya tidak yakin itu cerita saya," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Pembelaan Otto

Pembelaan Otto © Dream

Dream – Pengacara Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menyayangkan sikap Jaksa Penuntut Umum yang menyebut ahli toksikologi forensik, Michael David Robertson, terlibat kasus pembunuhan di Amerika Serikat. Sebab, kabar kasus itu didapat dari berita media saja.

“ Jaksa ini saya tidak tahu bagaimana memercayai dokumen yang belum terevaluasi,” kata Otto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 21 September 2016.

Dalam persidangan, jaksa memang menanyakan sebuah artikel yang dimuat situs www.dailymail.co.uk kepada David. Berita itu berisi kasus pembunuhan yang menjerat bekas kekasih David, Kristin Rossum.

Tak hanya bertanya kepada David, jaksa bahkan juga menunjukkan salinan artikel berita online --yang sudah dicetak-- tersebut kepada majelis hakim. [Saksi Ahli Jessica Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan]

Di dalam persidangan, Jaksa Ardito Muwardi bertanya kepada David perihal berita itu. “ Itu infonya benar apa tidak?,” tanya Ardito kepada ahli racun dari Australia ini.

David mengaku tidak tahu dengan berita tersebut. “ Saya tidak tahu informasi itu brnar, karena itu dari situs internet,” jawab David, ahli yang diajukan Jessica ke persidangan kasus kopi bersianida ini.

Terkait pertanyaan tersebut, Hakim Binsar Gultom mengatakan persoalan itu akan menjadi bagian dari penilaian hakim.

" Baik, biarkan kami dan majelis hakim yang menilai," ucap Binsar.

Binsar kemudian bertanya benarkah identitas yang tertera dalam pemberitaan itu adalah nama lengkap David atau bukan.

David membenarkan identitas itu adalah namanya, tetapi dia menyangkal isi pemberitaan itu.

" Itu memang nama saya. Tapi saya tidak yakin itu cerita saya," ujar David.

Beri Komentar