Evakuasi Ekor Pesawat QZ8501 (Antara/Prasetyo)
Dream - Saat ini tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang meneliti catatan pemeliharaan sistem kontrol otomatis AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan pada 28 Desember 2014 lalu.
Mereka juga mempelajari bagaimana pilot mengendalikan situasi jika alat pengontrol bernama Flight Augmentation Computers (FAC) itu gagal bekerja.
Disebutkan bahwa tidak berfungsinya FAC memang tidak bisa secara langsung menjadi penyebab kecelakaan. Namun tanpa sistem tersebut, pilot akan harus bergantung pada kemampuan terbang secara manual yang cukup merepotkan selama terjadi darurat udara tiba-tiba.
" Tampaknya ada beberapa masalah dengan FAC," kata sumber yang ingin dirahasiakan namanya mengingat penyelidikan masih berlangsung. Ia menambahkan bahwa informasi lebih lanjut sedang dicari melalui pembuat pesawat dan maskapai.
Tim SAR Indonesia mengatakan QZ8501 mendaki secara tiba-tiba dari posisi terbangnya dan kemudian stall atau kehilangan daya angkat. Sebelum kehilangan kontrol saat jatuh ke Laut Jawa dan membunuh ke-162 orang di dalamnya.
Satu sumber lainnya mengatakan tim penyelidik juga sedang mempelajari bagaimana pilot menghadapi serangkaian kejadian yang menyebabkan kecelakaan.
Kedua sumber tersebut menolak disebutkan namanya, karena detail penyelidikan masih bersifat rahasia.
Dua pasang komputer mini yang membentuk FAC memiliki fungsi utama untuk mengendalikan gerakan kemudi dan membantu pesawat tetap stabil. Tidak itu saja, FAC juga bisa mendeteksi windshear atau perubahan angin secara cepat dan mendadak.
Dilaporkan ada beberapa masalah perawatan terhadap sistem kemudi otomatis pada QZ8501 beberapa hari atau bulan sebelum pesawat itu hilang dari radar.
Foto dari bangkai pesawat yang diangkat dari Laut Jawa tidak banyak memberikan bukti bahwa kecelakaan disebabkan oleh sistem kemudi.
Tapi, setelah menganalisis sebagian data dari perekam suara dan data penerbangan, tim penyelidik tertarik untuk menyelidiki komputer FAC.
Masalah dengan sistem kemudi mungkin membantu menjelaskan elemen kunci lain kecelakaan seperti mengapa pesawat tidak otomatis memperbaiki posisinya sebelum stall, bahkan jika tidak sengaja oleh pilot.
Pesawat Airbus didesain bisa memberikan perlindungan penerbangan atau flight envelope protection, yang membuatnya sulit untuk keluar dari batas keamanan saat terbang normal.
Tapi ketika komputer tidak dapat melakukan tugas-tugasnya, kontrol otomatis diserahkan kepada pilot yang harus mengemudi pesawat secara manual.
Tak berfungsinya kedua komputer FAC - satu komputer utama, yang lain cadangan - adalah salah satu kondisi langka yang dapat menyebabkan perlindungan pesawat dari stall gagal.
(Sumber: AsiaOne)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR