Baru 3 Jam Mendarat di AS, Muslimah Australia Dipaksa Pulang

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 13 April 2018 08:01
Baru 3 Jam Mendarat di AS, Muslimah Australia Dipaksa Pulang
Pihak pengundang murka.

Dream - Muslimah aktivis asal Australia, Yassmin Abdel-Magied, diundang untuk menyampaikan pidato di di PEN World Voices Festival di New York, Amerika Serikat, pekan depan. Tetapi, baru tiga jam menginjakkan kaki di Negeri Paman Sam itu, Yassmin langsung dideportasi. 

Yassmin kemudian menyebarkan kabar buruk yang dia alami lewat Twitter. Dia bercerita mendapatkan penolakan dari imigrasi Minneapolis.

Koresponden New York Times untuk Sidney, Australia, Isabella Kwai mengatakan telah berbincang dengan Yassmin tepat sebelum peristiwa deportasi pada Rabu, 11 April waktu setempat.

Dalam kesempatan itu, Kwai mendapat informasi mengenai petugas imigrasi AS mengklaim visa kunjungan B1/B2 yang digunakan Yassmin adalah merupakan visa yang salah untuk statusnya sebagai pembicara.

Anehnya, Yassmin masuk ke AS belum dalam posisi menjadi pembicara. Diwartakan news.com.au, dalam cuitan yang dibuatnya, Kwai mengatakan perwira imigrasi menyebut " wilayah abu-abu dalam hukum imigrasi" .

CEO PEN Amerika, Suzanne Nossel mendesak pihak berwenang untuk mengizinkan Yassmin berpartisipasi dalam acara yang akan membahas kehidupan wanita Muslim itu.

“ Kami kecewa, tamu undangan Festival tahunan Dunia PEN di New York, yang dimulai pada Senin, Yassmin Abdel-Magied, merupakan pendiri sebuah organisasi yang disebut Youth Without Borders, ditolak oleh pejabat Imigrasi AS di Minneapolis, kabarnya ponsel dan paspornya disita, dan dikembalikan ke pesawat ke Amsterdam,” kata Nossel dalam sebuah pernyataan.

“ Abdel-Magied adalah seorang pembela hak-hak wanita Muslim serta pengungsi dan merupakan warga negara Australia, bepergian dengan paspor negara itu," kata Nossel. 

(Beq)

Beri Komentar