Aktivis Muslimah Asal Australia Yassmin Abdel-Magied (Foto: Twitter)
Dream - Muslimah aktivis asal Australia, Yassmin Abdel-Magied, diundang untuk menyampaikan pidato di di PEN World Voices Festival di New York, Amerika Serikat, pekan depan. Tetapi, baru tiga jam menginjakkan kaki di Negeri Paman Sam itu, Yassmin langsung dideportasi.
Yassmin kemudian menyebarkan kabar buruk yang dia alami lewat Twitter. Dia bercerita mendapatkan penolakan dari imigrasi Minneapolis.
Koresponden New York Times untuk Sidney, Australia, Isabella Kwai mengatakan telah berbincang dengan Yassmin tepat sebelum peristiwa deportasi pada Rabu, 11 April waktu setempat.
Dalam kesempatan itu, Kwai mendapat informasi mengenai petugas imigrasi AS mengklaim visa kunjungan B1/B2 yang digunakan Yassmin adalah merupakan visa yang salah untuk statusnya sebagai pembicara.
Anehnya, Yassmin masuk ke AS belum dalam posisi menjadi pembicara. Diwartakan news.com.au, dalam cuitan yang dibuatnya, Kwai mengatakan perwira imigrasi menyebut " wilayah abu-abu dalam hukum imigrasi" .
They’ve taken my phone, cancelled my visa and are deporting me. Will follow up on messages once I understand what’s going on. https://t.co/uT61v8cZXG
— Yassmin Abdel-Magied (@yassmin_a)April 11, 2018
CEO PEN Amerika, Suzanne Nossel mendesak pihak berwenang untuk mengizinkan Yassmin berpartisipasi dalam acara yang akan membahas kehidupan wanita Muslim itu.
“ Kami kecewa, tamu undangan Festival tahunan Dunia PEN di New York, yang dimulai pada Senin, Yassmin Abdel-Magied, merupakan pendiri sebuah organisasi yang disebut Youth Without Borders, ditolak oleh pejabat Imigrasi AS di Minneapolis, kabarnya ponsel dan paspornya disita, dan dikembalikan ke pesawat ke Amsterdam,” kata Nossel dalam sebuah pernyataan.
" We call on Customs and Border Patrol to admit @yassmin_a to the U.S. so that she can take her rightful place in the urgent international conversation to take place at the @PENworldvoices Festival next week." https://t.co/QjazQRoPPH
— PEN America (@PENamerican)April 12, 2018
“ Abdel-Magied adalah seorang pembela hak-hak wanita Muslim serta pengungsi dan merupakan warga negara Australia, bepergian dengan paspor negara itu," kata Nossel.
(Beq)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR