Detik-detik Pelaku Habisi Nyawa Eka Maya Sari

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 21 Mei 2015 15:40
Detik-detik Pelaku Habisi Nyawa Eka Maya Sari
Pelaku memukul tengkuk korban dengan palu yang biasa digunakan memecah es batu. Ketika sudah tak sadar, Maya digeret pelaku ke kamar.

Dream - Pelaku RMZ (20) tega menghabisi Eka Maya Sari (27) hanya karena tak dipinjami uang Rp 10 ribu. Kepada polisi, pelaku menceritakan bagaimana ia membunuh pedagang angkringan (warung makanan) itu.

RMZ yang berprofesi sebagai pengamen datang ke angkringan (warung makanan) korban di kawasan Janti, Bantul, DIY, Sabtu 2 Mei 2015.

Kedatangan pelaku rupanya untuk meminta pinjaman uang Rp 10 ribu ke korban dengan alasan buat makan. Tapi Maya menolak memberikan, karena uang yang dimilikinya hanya ada untuk modal jualan besok.

" Ketika pinjaman itu ditolak, pelaku tidak marah. Ia justru berpura-pura membantu korban memecahkan batu es. Saat itulah pelaku langsung memukul tengkuk korban dengan palu yang biasa digunakan memecah es batu. Kemudian menghajar wajah korban beberapa kali dengan tangan," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, AKBP Djuhandhani Rahardjo saat dihubungi Dream.co.id, Kmais 21 Mei 2015.

Saat korban dalam kondisi setengah sadar, RMZ menggeret korban ke kamar. Ia kemudian memperkosa Maya. Setelah itu uang dan tas korban diambil dan pelaku kabur.

" Pelaku awalnya tidak berniat sampai membunuh korban. Ia cuma ingin memperkosa dan mengambil uang saja. Karena saat pelaku pergi korban masih dalam kondisi hidup. Tapi ternyata nyawa Maya tak tertolong," kata Djuhandhani.

RMZ kelahiran Aceh, 19 Spetember 1995, berhasil ditangkap polisi di tempat orangtuanya, Kutoarjo, Purworejo kemarin sekitar pukul 18.00 WIB.

Adapun barang bukti yang diamankan dari pelaku, 1 setel pakaian pelaku, 1 palu yang digunakan untuk memukul korban, serta uang Rp 50 ribu.

" Dalam kasus ini pelaku tunggal dan motif pembunuh adalah faktor Ekonomi, karena tidak diberikan pinjaman uang."

Alumni D3 Sastra Inggris UGM ini ditemukan tewas di kamar kosnya, Jalan Janti nomor 65 RT 01 RW 19 Karangjambe, Banguntapan, Bantul, Sabtu 2 Mei 2015.

Saat ditemukan, tubuh Maya ditutupi selimut dalam kondisi setengah telanjang dan wajah tertutup sajadah. Ada luka lebam di wajah serta bekas darah di paha hingga kaki korban.

Dia dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Bahkan komunitas Mualaf Jogja menyebutnya 'Srikandi Masjid'. Karena Eka kerap mengikut berbagai aktivitas di Masjid An-Nur. Juga sebagai tenaga pengajar mengaji. (Ism) 

1 dari 4 halaman

Pembunuh Eka Maya Sari Dibekuk

Pembunuh Eka Maya Sari Dibekuk © Dream

Pembunuh Eka Maya Sari Dibekuk

Dream - Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan Eka Maya Sari (2‎7) di tempat persembunyiannya, Kutoarjo, Purworejo, pada Rabu kemarin sekitar pukul 18.00 WIB.

" Pelaku sudah kita tangkap inisialnya RMZ," kata Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti saat dihubungi Dream, Kamis 21 Mei 2015.

Pelaku yang berumur 20 tahun sehari-harinya adalah seorang pengamen di Yogyakarta. Ia tercatat sudah 3 kali datang ke tempat angkringan korban di kawasan Janti, Bantul, DIY.

" Motifnya karena pelaku kesal korban menolak kasih pinjaman uang Rp 10 ribu untuk makan. Pelaku kemudian membunuh," kata Anny.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan uang Rp 50 ribu. Adapun uang Rp 757 ribu yang didapatkan pelaku dari korban sudah habis dipakai untuk kehidupan sehari-hari.

2 dari 4 halaman

Eka Mayasari, Mualaf `Srikandi` Masjid Korban Pembunuhan

Eka Mayasari, Mualaf `Srikandi` Masjid Korban Pembunuhan © Dream

Eka Mayasari, Mualaf `Srikandi` Masjid Korban Pembunuhan

Dream - Eka Mayasari menjadi korban pembunuhan sadis. Ia ditemukan tergeletak tanpa nyawa di kamar kostnya yang berada di Jalan Janti 62 Karang Jambe, Banguntapan, Bantul, DIY pada Sabtu, 2 Mei 2015.

Saat ditemukan, kondisi jasadnya begitu parah. Beberapa luka tampak pada wajah dan bagian tubuh lainnya.

Gadis berusia 27 tahun ini merupakan lulusan D3 Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada. Ia merupakan seorang mualaf berasal dari Riau.

Kisahnya begitu mengharukan. Eka memutuskan menjadi mualaf setelah berkegiatan bersama komunitas Hamka Darwis. 

Eka kemudian tinggal di Kampung Pedak. Ia kemudian berusaha memenuhi kebutuhannya secara mandiri, meski harus berjualan angkringan.

Selain itu, Eka aktif berkegiatan bersama jamaah Masjid An Nur. Ia pun tercatat sebagai salah satu pengajar Taman Pendidikan Alquran Masjid An Nur.

Untuk mengetahui sosok Eka lebih dalam, selengkapnya di sini. (Ism)

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Ayo berbagi traffic di sini! 

3 dari 4 halaman

Kasus Pembunuhan Eka `Mualaf Srikandi Masjid`, Belum Terungkap

Kasus Pembunuhan Eka `Mualaf Srikandi Masjid`, Belum Terungkap © Dream

Kasus Pembunuhan Eka `Mualaf Srikandi Masjid`, Belum Terungkap

Dream - ‎Misteri kematian Eka Mayasari (27) wanita yang ditemukan terbunuh di kamar kontrakannya belum terpecahkan.

Kapolsek Banguntapan, Komisaris Polisi Tri Wahyuni menyatakan dari hasil identifikasi dipastikan Eka Maya Sari tewas karena dibunuh.

Sedangkan mengenai kabar Maya juga merupakan korban perkosaan, Kapolsek belum bisa memastikan. Saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut. " Masih diselidiki," ujar Tri dikutip Dream dari situs Humas Polri, Selasa 5 Mei 2015.

Maya merupakan gadis pekerja keras. Ia berusaha mandiri dengan membuka warung makan yang menjadi satu dengan tempat tinggalnya tepat di sebelah barat jembatan Janti, Karangjambe RT 01, Banguntapan, Bantul.

Menurut Andriyanto, pemilik kos tempat tinggal Maya sekaligus tetangganya, Maya biasa membuka warungnya ketika sore hingga larut malam.

" Buka bisa sampai malam banget, terus biasanya tidur sampai agak siang," kata Andriyanto dikutip Dream dari situs Humas Polri, Selasa 5 Mei 2015.

Ia menjelaskan, Maya yang merupakan seorang mualaf, baru mengontrak rumah sekaligus kios miliknya sekitar tujuh bulan lalu. 

" Tujuannya Mbak Maya menyewa tempat itu memang untuk buka warung, sebelumnya katanya pernah buka warung di Timoho Tapi tutup saat mendapat kecelakaan," ujarnya.

Alumni D3 Sastra Inggris UGM ini ditemukan tewas di kamar kosnya, Jalan Janti nomor 65 RT 01 RW 19 Karangjambe, Banguntapan, Bantul, Sabtu kemarin 2 Mei 2015. Saat ditemukan, tubuh Maya ditutupi selimut dalam kondisi setengah telanjang dan wajah tertutup sajadah. Ada luka lebam di wajah serta bekas darah di paha hingga kaki korban.

Dia dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Bahkan komunitas Mualaf Jogja menyebutnya 'Srikandi Masjid'. Karena Eka kerap mengikut berbagai aktivitas di Masjid An-Nur. Juga sebagai tenaga pengajar mengaji.  (Ism) 

4 dari 4 halaman

Eka Mayasari, Mualaf Korban Pembunuhan yang Pernah Lumpuh

Eka Mayasari, Mualaf Korban Pembunuhan yang Pernah Lumpuh © Dream

Eka Mayasari, Mualaf Korban Pembunuhan yang Pernah Lumpuh

 

Dream - Eka Mayasari, mualaf asal Riau ditemukan tewas mengenaskan di kamar kost yang berlokasi di Jalan Janti 62 Karang Jambe, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu, 2 Mei 2015 lalu. Dia menjadi korban pembunuhan oleh pelaku yang hingga saat ini masih belum diketahui identitasnya.

Eka dikenal sebagai sosok yang tidak kenal kata menyerah. Kisahnya mengharukan. Dia berusaha untuk bisa mandiri dengan berdagang di angkringan.

Eka pun pernah mengalami kondisi yang sangat kritis ketika ia terkena virus yang menyerang tulang belakangnya. Hal itu membuatnya lumpuh total lebih dari setahun.

Untuk bisa sembuh, dua ruas tulangnya harus dibuang melalui operasi. Dokter pun sangsi kondisi Eka bisa pulih seperti sebelumnya.

Tetapi, Allah berkehendak lain. Eka kembali bisa berjalan meski struktur tulang belakangnya sudah hilang dua ruas.

Untuk mengetahui kisah Eka lebih dalam, selengkapnya di sini. (Ism) 

Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Ayo berbagi traffic di sini! 

Beri Komentar