Ditodong Pistol, Remaja Dipaksa Nikahi Sepupu Lalu Diperkosa

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 18 Agustus 2016 08:01
Ditodong Pistol, Remaja Dipaksa Nikahi Sepupu Lalu Diperkosa
Dia dipaksa untuk menikahi sepupunya yang berusia enam tahun lebih tua di bawah todongan senjata. Lalu yang terjadi...

Dream - Seorang gadis remaja Inggris menceritakan kisah pilu yang dialaminya ketika berkunjung ke tanah leluhurnya, Pakistan. Di sini, dia dipaksa menikah dengan sepupunya di bawah todongan senjata sebelum diperkosa setiap hari selama tiga tahun.

Tabassan Khan, bukan nama sebenarnya, baru berusia 15 tahun dan tinggal bersama bibinya di Doncaster ketika diberitahu akan diajak berlibur musim panas ke Pakistan.

Ayah Tabassan dipenjara karena membunuh ibunya ketika dia baru berusia 12 tahun. Tabassan pun dititipkan di rumah bibinya dengan tiga saudara laki-lakinya.

Namun, saat di Pakistan, dia dipaksa untuk menikahi sepupunya yang berusia enam tahun lebih tua di bawah todongan senjata.

Bukannya kebahagiaan, yang dia dapat malah...

 

1 dari 2 halaman

Bukannya Kebahagiaan, yang Dia Dapat Malah...

Bukannya Kebahagiaan, yang Dia Dapat Malah... © Dream

Bukannya kebahagiaan yang dia dapat. Tabassan diperkosa setiap hari selama tiga tahun.

Tabassan kemudian menyadari bahwa pernikahannya itu telah diatur agar sepupunya bisa mengklaim visa untuk pergi ke Inggris.

Dia kemudian berjuang menuntut cerai melalui pengadilan Pakistan dan pada tahun 2008 dia kembali ke Inggris.

Sekarang Tabassan telah berusia 26 tahun. Dia bekerja dengan sekolah-sekolah di Inggris untuk mengatasi masalah kawin paksa bersama organisasi It’s My Right: No Forced Marriages.

Kepada Sunday Express, Tabassan mengisahkan bagaimana dia begitu bersemangat bisa berlibur ke Pakistan. Namun setelah dua bulan berlalu dan sudah waktunya untuk kembali ke sekolah, keluarganya menahannya.

" Saya mengatakan kepada paman saya jika saya harus kembali. Namun dia selalu berkata 'tinggallah beberapa minggu lagi'. Setelah empat bulan, dia datang ke kamar saya dengan pistol dan bilang saya harus menikah sepupu saya.

" Aku terus menolak, tapi dia mengatakan kepada saya bahwa jika saya tidak melakukannya ia akan membunuh saudara-saudara saya. Saya sangat ketakutan tapi merasa tidak punya pilihan," kata Tabassan mengisahkan awal penderitaannya.

Pada malam pernikahan, sepupunya memperkosa Tabassan. " Saya pikir sepupu adalah keluarga saya. Itu adalah hal yang sangat tidak benar. Dia memperkosa saya setiap malam selama tiga tahun. Saya merasa seperti seorang pekerja seks, terjebak di ruangan itu. Saya merasa malu," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Inggris Sampai Turun Tangan

Inggris Sampai Turun Tangan © Dream

Kini Tabassan meminta pemerintah Inggris untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi gadis-gadis yang dikirim ke luar negeri untuk dipaksa menikah.

" Dalam budaya Pakistan, seorang gadis harus melakukan apa yang dikatakan kepadanya. Orang-orang di desa-desa di Pakistan berpikir mereka bisa melakukan apa yang mereka inginkan terhadap kami. Hidup kami tidak berarti apa-apa. Kami hanya media untuk mendapatkan visa. Mereka akan melakukan apa saja untuk mengirim seseorang ke sini. Jika sudah punya keluarga di luar negeri, mereka mendapatkan rasa hormat." jelas Tabassan.


Sekarang sebuah operasi gabungan yang disebut Forced Marriage Unit telah dibentuk oleh Kementerian Luar Negeri dan Dalam Negeri Inggris.

Tahun lalu saja FMU memberi saran atau bantuan di 1.220 kasus kawin paksa. Angka menunjukkan bahwa 44 persen dari kasus kawin paksa yang ditangani FMU pada tahun lalu terkait dengan Pakistan.

" Saran dan bantuan soal pernikahan paksa disediakan oleh badan amal dan organisasi non-pemerintah serta FMU. Sejak didirikan pada tahun 2005, FMU telah bekerja dengan berbagai organisasi dan profesional untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mendukung para korban dan calon korban," kata FMU dalam sebuah pernyataan.

Menurut FMU, turunnya panggilan bantuan kepada FMU dalam beberapa tahun terakhir mungkin mencerminkan semakin tingginya pemahaman mengenai kawin paksa.

(Sumber: dailymail.co.uk)

Beri Komentar