Fitur di Facebook Ini Diduga Bantu Sebar Radikalisme
Dream - Fitur pada Facebook `Suggest Friend` atau rekomendasi pertemanan diduga turut membantu menyebarkan pemahaman teroris. Dugaan itu muncul dari riset beberapa ilmuwan yang menganalisis aktivitas akun Facebook anggota pendukung ISIS di 96 negara.
Para peneliti yang tergabung dalam Counter Extremism Project mengatakan fitur, rekomendasi pertemanan membantu anggota ISIS berhubungan dengan orang baru.
Salah satu penulis laporan itu, Gregory Waters menjelaskan bagaimana dia dibombardir akun Facebook yang mendukung ISIS usai membuat kontak dengan satu akun Facebook teroris yang aktif.
Sementara itu, peneliti lainnya Robert Postings, mencoba teknik penelitian lain. Dengan mengklik beberapa halaman milik gerakan non-teroris yang menyebar berita Islam di Filipina, dia mendapat selusin rekomendasi pertemanan dengan teroris di negara itu.
"Facebook, dengan hasratnya menghubungkan banyak orang secara tak sengaja menciptakan sistem yang membantu menghubungkan masyarakat dengan ektremis dan teroris," kata Postings kepada The Guardian, Senin, 7 Mei 2018.
Salah satu contoh lain yang dibongkar para peneliti itu berhubungan dengan Indonesia. Seorang simpatisan ISIS asal Indonesia mengirim permintaan pertemanan pada satu teman non-Muslim di New York, Amerika Serikat (AS) pada Maret 2017.
Selama pertukaran awal, pengguna asal AS itu mengatakan dia tak beragama, namun tertarik dengan Islam. Tapi, selama lebih berbulan-bulan, pengguna asal Indonesia itu mengirim pesan radikal dan tautan yang mengarah pada propaganda dukungan ke ISIS.
"Selama enam bulan pengguna asal AS itu berubah dari orang tak beragama jadi Muslim radikal pendukung ISIS," kata Postings.
Facebook telah menonaktifkan lebih dari 500 akun yang terdekteksi mendukung gerakan teror. Tapi, dari hasil penelitian itu terbuktikan Facebook gagal menghalau penyebaran teroris.
Seorang juru bicara Facebook menyangkal keberadaan akun teroris di Facebook.
"Kita bekerja secara agresif untuk memastikan tidak ada teroris atau kelompoknya yang menggunakan halaman ini, dan kami telah menghapus beberapa konten yang mendukung terorisme."
Dalam keterangan yang sama, juru bicara Facebook mengatakan 99 persen sistem bekerja untuk menghilangkan konten yang terkait Alqaeda dan ISIS. "Tapi, tidak mudah melawan terorisme online," kata juru bicara Facebook itu.
"Kami telah dan akan melanjutkan investasi jutaan poundstreling untuk SDM dan teknologi yang mengidentifikasi dan menghapus konten terorisme."
(ism)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Curhat Banyak Akun Asing Serbu Komentar Negatif di Facebooknya: Ini Fenomena Apa?
Ganjar Curhat Banyak Akun Asing Serbu Komentar Negatif di Facebooknya: Ini Fenomena Apa?
Baca SelengkapnyaMark Zuckeberg Kasih Nilai Sempurna Tempat Makan Ini di Jepang, Kritikan Bermunculan
Selama beberapa pekan terakhir, pendiri Facebook ini sedang berlibur di Jepang bersama sang istri, Priscillah Chan.
Baca SelengkapnyaMengenal Secret Code WhatsApp, Disebut Fitur Buat Selingkuh
Fitur baru dari WhatsApp bernama Secret Code ramai diperbicangkan warganet di media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Fitur Chat Aplikasi, Selain Discord, yang Diakali Pengguna untuk Berselingkuh
Tidak hanya Discord, sejumlah aplikasi juga pernah viral karena dipakai untuk tindakan tercela mencurangi pasangan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaWhatsApp Luncurkan Fitur Privasi Baru, Pengguna Tak Bisa Lagi Screenshot Foto Profil
WhatsApp telah melakukan uji coba fitur privasi baru pada versi beta untuk melindungi foto profil pengguna dari tindak kriminal.
Baca SelengkapnyaRiset Ungkap Orang Kaya atau Miskin Dapat Terlihat dari Wajah
CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Amazon Jess Bezos, memiliki beberapa bentuk wajah yang disebutkan dalam penelitian tersebut
Baca SelengkapnyaMantan Karyawan Facebook Ini Tilap Uang Rp62 Miliar Buat Hidup Hedon
Karyawan Facebook ini curi uang untuk biaya hidup mewahnya.
Baca SelengkapnyaBUNGKUS! Tes Kemistri Nama Buah
Seberapa dekat hubungan dengan temanmu, kira-kira mereka bisa jawab nggak nama buah-buahan ini?
Baca Selengkapnya