Format GIF (Foto: Shutterstock)
Dream - Pengguna ponsel di Indonesia saat ini sedang ramai membahas konten pornografi berformat Graphic Interchange Format (GIF) di aplikasi perpesanan WhatsApp. Tapi, tahukah kamu sejarah gambar bergerak ini?
Dilaporkan Mashable, GIF merupakan format gambar berusia 30 tahun. Format ini diperkenalkan pertama kali oleh Steve Wilhite dari pengembang piranti lunak CompuServe pada Juni 1987.
Kala itu, Steve menggunakan Graphic Control Extension (GCE) untuk mendapatkan gerakan gambar dengan kapasitas warna maksimal dan ukuran yang kecil.
Tetapi, format GIF sempat menjadi perselisihan. Sebab, tanpa sepengetahuan CompuSerce, teknik kompresi yang digunakan untuk membuat GIF telah dipatenkan perusahaan Unisys pada 1985.
Kedua perusahaan tersebut terlibat dalam perselisihan hak cipta dan membawa perseteruan ke pengadilan pada 1994. Dalam keputusan itu Unisys akhirnya mengizinkan penggunaan GIF, namun dengan syarat mengenakan biaya.
Sebagai tanggapan atas ketidaksepakatan tersebut, banyak pengembang berjanji untuk memboikot GIF. Para pengembang aplikasi kemudian memilih format Portable Network Graphics (PNG) pada 1996, sebuah gambar tunggal yang bebas paten sebagai alternatif dari GIF.
Meski telah dipatenkan, penggunaan GIF semakin tak terbendung semenjak kemunculan laman online, atau World Wide Web. Para desainer laman online mengadopsi GIF untuk merancang laman mereka.
GIF juga dipasang sebagai ornamen yang menghidupkan suasana laman online. Ada bentuk dinosaurus, nyala api, hingga topi berputar.
Respon warganet pada format GIF mulai nampak pada 2006 hingga 2008. Generasi milenial mendorong penggunaan GIF secara massif di dunia maya.
Tim bisnis dan pasangan nyata Pamela Reed dan Matthew Rader bahkan rela `berhenti` membuat gambar stagnan dan beralih ke GIF karena dorongan itu. Kebangkitan GIF, kata Matthew, muncul karena adanya platform yang diciptakan oleh generasi milenial semisal Tumblr.
Sementara itu seniman grafis dan fotografer Kevin Burg dan Jamie Beck percaya, penggunaan GIF semata-mata untuk menampilkan kecepatan dan efisiensi di laman online.
" Kami suka dengan cepat," tulis mereka di email. " Jika kamu memiliki sesuatu untuk dikatakan atau ingin membuat seseorang tertawa, lebih efektif memberi mereka kedekatan GIF daripada mengirim tautan dan meminta mereka menonton video, yang mungkin atau mungkin tidak mereka lakukan. [GIF] menghilangkan variabel itu tidak penting bagi pesan inti."
(Sah)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media