Gagal Jadi Mahasiswa Harvard Karena Status Iseng di Facebook

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 13 Juni 2017 06:28
Gagal Jadi Mahasiswa Harvard Karena Status Iseng di Facebook
Ternyata pihak universitas tak menganggapnya sebagai guyonan.

Dream - Pepatah Mulutmu adalah Harimaumu ada benarnya. Jika kamu sering mengumpat dengan menuliskan status di sosial media, berhati-hatilah terkena akibatnya.

Pengalaman pahit 10 orang pelamar di universitas terkenal dunia, Harvard University, bisa jadi pelajaran agar berhati-hati dalam bermain sosial media.

Mengutip laman Fortune, para pelamar ini membuat meme tentang perkosaan, anak yang meninggal serta fenomena holocaust. Mereka tak mengira jika unggahan yang dianggap lelucon itu membuat masa depan mereka suram.

Dalam unggahannya, mereka bercanda tentang seorang anak Meksiko yang digantung dengan menyebutnya Pinata Time. Dan kini, unggahan itu berakibat mereka tak bisa masuk Harvard.

Laporan Harvard Crimson, pihak universitas telah mencabut tawaran untuk penerimaan setidaknya 10 orang calon mahasiswa untuk tahun ajaran 2021.

Keputusan itu dibuat setelah merek melakukan investigasi terhadap pesan-pesan yang mereka unggah di sebuah grup tertutup Facebook.

Grup Facebook itu menjadi perhatian setelah beberapa murid pada akhir Desember lalu membuat grup khusus yang ditujukan untuk meme-meme lelucon.

Para murid kedua kelompok bertemu dalam satu grup facebook resmi yang dikelola Harvard untuk para mahasiswa baru.

Pihak universitas tak memberikan penjelasan detail tentang penolakan mereka. Alasannya lamaran calon mahasisa tidak untuk dipublikasikan.

Namun merujuk pada ketentuan sekolah, Harvard memiliki hak untuk membataskan pengajuan jika si pelamar dianggap terkait dengan perilaku terkait kejujuran, kedewasaan, dan karakter moral.

Sampai saat ini, reaksi warganet di Twitter terhadap keputusan pengelola Harvard masih cukup positif. Mereka memuji langkah Harvard dan memperlihatkan simpatik yang kecil terhadap perilaku para pelamar.

Sebagian warganet melihat insiden ini sebagai peringatan bahwa para siswa harus lebih berhati-hati dengan unggahannya di akun sosial media.

Ada pula pihak yang menilai keputusan pihak universitas berlebihan. Alasannya, meme lelucon itu sebetulnya hanya dibuat untuk gerup facebook tertutup.(Sah)

Beri Komentar