Binatang Mirip Kecoa Yang Termakan (Facebook/Vyna Girilawu)
Dream - Kebersihan makanan harus menjadi hal prioritas bagi sebuah restoran. Jangan sampai ada benda aneh terselip di makanan, terutama binatang menjijikkan.
Insiden kurang mengenakkan dialami oleh Vyna Girilawu pada Senin, 9 Januari 2017 lalu. Tanpa sengaja, dia memakan kecoa di menu yang dia pesan di Holycow! Steakhouse cabang Gading Serpong, Tangerang.
Vyna lalu mengunggah pengalaman buruknya itu di akun Facebook miliknya. Dalam unggahannya, Vyna mengungkapkan beberapa kejanggalan dalam pelayanan dan makanan yang diterima.
" Kami pesan Prime Rib Eye dan Beef Futeki yg mnrt kakak saya cukup juicy. Kejanggalan pertama dimulai ketika sudah sampai lebih dari 30 menit pesanan kami tdk jg kunjung dtg," tulis Vyna.
" Ketika kami menanyakan, waitres cuma bilang mmg butuh waktu 20mnt dan 25 mnt utk masing2 pesanan kami. Tapi sampai kami menanyakan 3x barulah pesanan kami sampai. Rasanya? KAYA SANDAL," tulis dia.
Vyna yang datang bersama kakaknya melayangkan protes dan mendapat jawaban menu akan diganti dalam 10 menit. Padahal, Vyna sempat diberitahu pelayan pembuatan setiap menu membutuhkan waktu sekitar 20 menit lebih.
" Disela2 itu kami dikasih compliment. Cuma french fries kok. Itupun french fries kurang layak yg adem dem dem. Sorry to say mgk sisaan? OMG," tulis Vyna.
Beberapa saat kemudian, pengganti pesanan Vyna dan kakaknya selesai. Tetapi, dia tetap kesal lantaran kualitasnya justru lebih parah.
Kekesalan Vyna memuncak saat makan bayam, dia merasa mengunyah benda asing. Dia curiga benda itu adalah kecoa.
" Kekesalan saya memuncak ketika ditengah2 saya makan bayam, KRIUK, trs bauuuu yg teramat sangat. Wah, saya feeling kynya saya makan kecoak deh. Pikir2 apa saya telen aja yah drpd saya pingsan liat kecoa dr mulut saya. Tp saya mau muntah!!! Akhrnya saya muntahin dan itu BENER KECOAK!!!! OMG, pgn sumpah serapah rasanya!!!!" tulis Vyna.
Usai mengunggah pengalamannya di Facebook, Vyna dihubungi pengelola Holycow bernama Afit dan Lucy. Kepada Vyna, Afit menawarkan kompensasi dan refund atas uang yang telah dibayarkan Vyna.
" Mas Afit pun sudah menawarkan kompensasi dan refund yg memang saya tolak karena disini saya hanya share pengalaman saya yg tdk menyenangkan," tulis Vyna.
Vyna hanya meminta pertanggungjawaban jika dia mengalami masalah kesehatan usai kejadian tersebut. Hal itu ditanggapi positif oleh Afit dengan meminta Vyna segera memeriksaan diri ke laboratorium atau rumah sakit.
" Saya pribadi saking kecewanya sampai mas Afit blg saya pasti kapok, saya spontan mengiyakan, dan mas Afit memahami itu sekali," tulis Vyna.
Saya hanya akan minta pertanggungjawaban jika ada masalah kesehatan.
Terkait insiden ini, pihak pengelola restoran Holycow! Steakhouse telah memberikan klarifikasi secara tertulis. Klarifikasi tersebut diunggah di akun Twitter resmi milik Holycow, @steakholycow.
" Setelah Tim pest control melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk memeriksa foto serangga yang dimaksud, maka kemungkinan besar serangga tersebut bukanlah kecoa seperti berita yang beredar. Tapi serangga tersebut adalah serangga terbang sejenis walang sangit yang memang banyak ditemui di daerah yang masih banyak tanah kosong & ditumbuhi alang2 liar. Di mana demikianlah kondisi lokasi #CAMPGadingSerpong berada," demikian klarifikasi tersebut.
" Pihak Holycow! Steakhouse by Chef Afit secara reguler melakukan pest control yang ketat & Standar operasi kebersihan yang ketat pula. Sampai saat ini pihak manajemen masih mengadakan pemeriksaan internal yang intensif bagaimana serangga terbang tersebut bisa ada di sayuran yang merupakan side dish di Holycow! Kami perlu waktu untuk menyelidiki apakah serangga tersebut hinggap di dining area, dapur, atau ada kemungkinan lain yang terjadi," tulis pengelola Holycow!
Klarifikasi resmi pihak Holycow! Steakhouse By Chef Afit. pic.twitter.com/YRLOlZ86DM
— Holycow! Steakhouse (@steakholycow)11 Januari 2017
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah