Rumah Makan Padang Babi (Foto: Dihimpun Dari Katasumbar.com)
Dream - Jagat maya sedang dihebohkan oleh restoran bernama Babiambo yang mengklaim sebagai Restoran Padang namun berbahan daging babi.
Restoran yang terletak di Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara itu mempunyai tagline ‘A non-halal Padang Food’. Masakan yang dijual mulai dari rendang hingga gulai yang semuanya berbahan dasar babi.
Restoran ini bahkan sampai menjualkannya melalui beberapa platform online. Namun restoran ini menuai banyak pertentangan, karena dianggap bertentangan dengan budaya minang.
Berdasarkan penelusuran Dream melalui mesin pencarian google atau search google pada Jumat, 10 Juni 2022, Babiambo telah terdaftar di platform GoFood.
Beberapa menu khas Minang yang dijual diantaranya: Nasi Babi Gulai, Nasi Babi Bakar, serta Babi Gulai dan Babi Rendang. Adapula Rames Spesial Babiambo yang berisi menu gulai serta rendang. Dengan harga variatif mulai dari Rp36 ribu hingga Rp53 ribu.
Tak hanya itu restoran ini juga ada di platform GrabFood dengan narasi promosi seperti “ Pesan makanan dan minuman favoritmu dari Babiambo Nasi Padang Babi-Kelapa Gading Timur. Pesannya gampang dan pengiriman cepat langsung ke lokasi kamu,” tulisnya.
Ada pula akun Instagram @babiambo, namun sudah tidak dapat diakses.
Hadirnya restoran ini juga mengundang perhatian dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang menanggapi bahwa seharusnya semua makanan di Restoran Padang menyediakan menu halal.
" Harusnya semua Resto Padang halal, kemudian kalau mau ada kreativitas itu boleh tapi jangan sampai melukai yang lain," kata Ariza, saat diwawancarai di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, pada Jumat, 10 Juni 2022.
" Nanti dikhawatirkan di Restoran Ladang itu orang makan enggak tahu ya haram," sambung Ariza.
Seperti yang diketahui, rendang merupakan kuliner dari Sumatera Barat yang sudah terkenal dan mendunia.
Dalam hal ini Wali Kota Bukittinggi Erman Safar juga menanggapi adanya restoran padang babi itu bertentangan dengan prinsip budaya Minangkabau yang identik dengan syariat islam.
“ Tak mungkin ada dan tak akan pernah ada sesuatu hal yang bertentangan dalam budaya minang dengan syariat islam, termasuk soal rendang babi yang viral ini,” jelasnya, dikutip dari katasumbar.com, pada Jumat, 10 Juni 2022.
“ Ini jelas menentang prinsip dan nilai utama yang hidup di tengah budaya dan masyarakat minangkabau secara luas,” sambung Erman Safar.