5 Cerita Penyusup Pesawat yang Beruntung Bisa Selamat

Reporter : Ramdania
Rabu, 8 April 2015 16:02
5 Cerita Penyusup Pesawat yang Beruntung Bisa Selamat
Dari puluhan kasus penumpang gelap yang masuk melalui celah roda atau celah apapun dalam pesawat, kapal, dan sebagainya, hanya 24% yang terbilang sukses atau si penumpang bisa selamat.

Dream - Berita mengenai seorang anak berusia 16 tahun yang menumpang di celah roda pesawat dari California ke Hawaii selama 5 jam penerbangan sangat mengejutkan dunia.

Selain dia mampu lolos dari pemeriksaan keamanan, dia juga bisa bertahan di tempat yang sangat sempit dengan ketersediaan oksigen yang terbatas, suhu rendah mencapai -45 derajat Celcius, dan tekanan yang tinggi karena pesawat berada pada ketinggian 38 ribu kaki.

Menurut data Federal Aviation Administration's Civil Aerospace Medical Institute yang dikutip dari CNN, Rabu, 8 April 2015, dari kasus penumpang gelap yang menumpang di celah roda pesawat, hanya 24% yang berhasil. Selebihnya, berakhir dengan tragis.

Meski berhasil, tetapi si penumpang gelap ini akan menghadapi beberapa risiko, seperti kerusakan otak dan komplikasi kesehatan akibat kondisi ekstrem yang dialaminya selama dalam celah roda itu. Berikut 5 kasus penumpang gelap yang berhasil masuk pesawat dan kapal 'gratis'.

1. Benci Belanja, Pilih 'Jalan-Jalan' ke Roma

Pada tahun 2012, bocah berusia 11 tahun, Liam Cocoran, dari Manchester, Inggris melakukan hal ekstrem demi menghindari belanja bersama ibunya. Setelah sampai di pusat belanja, Corcoran justru menuju Manchester Airport. Tanpa paspor, tiket, dan boarding pass, dia berhasil melewati pemeriksaan keamanan, metal detectors, dan pejagaan di gerbang.

Dia berhasil naik pesawat jet menuju Roma. Dia hanya berhasil menikmati setengah perjalanan karena dia dikembalikan lagi ke Inggris.

2. Dari Dublin ke New York

Pada tahun 1985, dua anak laki-laki berhasil mencetak sejarah abad itu. Keith Byrne (10) dan Noel Murray (13) berhasil melarikan diri dari rumah mereka di utara Dublin, Irlandia, dengan menumpang kendaraan, perahu, bus, kereta api, dan mobil untuk sampai ke Bandara Heathrow atau hampir 600 km di London.

Namun, itu baru permulaan. Mereka berhasil lolos dari keamanan dan pemeriksaan paspor untuk naik pesawat Air India menuju New York.

Mereka tertangkap ketika polisi Bandara Internasional JFK melihat mereka tampak tersesat dan berantakan di trotoar. Akhirnya, kedua anak ini mengaku sehingga mereka dikembalikan ke Dublin.

3. Penumpang gelap pesawat pertama di dunia

Pada tahun 1928, Clarence Terhune, remaja usia 19 tahun, menjadi pusat perhatian di Jerman. Dia berhasil ikut penerbangan perdana Graf Zeppelin yang terbang dari Lakehurst, New Jersey to Friedrichshafen, Jerman.

Terhune adalah seorang caddy golf dari St. Louis, Missouri. Dia bertaruh dengan kakak iparnya bahwa dia bisa terbang dengan Zeppelin. Dia pun melakukannya.

Dia menyelinap ke dalam kapal sementara orang tengah sibuk dengan balon di hanggar. Meski akhirnya dia tertangkap, tetapi tindakannya justru mendapatkan pujian oleh rakyat Jerman, bahkan ada yang mengundang makan malam hingga menawarinya pekerjaan.

4. Menyeberang dari New Delhi ke London

Pada tahun 1996, Pardeep Saini, 23 tahun, selamat dalam 10 jam penerbangan dari New Delhi ke London dengan British Airways Boeing 747. Sementara, saudaranya, Vijay, meninggal karena tidak kuat dengan suhu -60 derajat Celsius.

Saat ditemukan di landasan Bandara Heathrow, Saini mengaku dia dan saudaranya telah melarikan diri dari India karena dituduh memiliki hubungan dengan militan Sikh.

Dia berencana masuk ke bagasi melalui celah roda pesawat. Sayangnya, tidak akses untuk masuk ke bagasi. Alhasil dia terjebak di roda pesawat dan dia pingsan. Permintaan suakanya ditolak.

5. Dari Kuba ke Paris

Pada tahun 2000, Roberto Viza Egues selamat dari 14 jam penerbangan Air France dari Havana, Kuba ke Paris. Dia masuk sebagai penumpang gelap yang bersembunyi di dalam kontainer kargo.

Dia terkena suhu beku dan tingkat oksigen yang rendah. Egues mengalami mimisan parah. Pekerja bandara menemukannya sudah berlumuran darah.

Egues melarikan diri dari Kuba karena dituduh ikut kelompok pembangkang yang bisa menyebabkan dia dan keluarganya mengalami masalah. Permintaan suakanya pun ditolak sehingga dia dikembalikan ke Kuba.

Banyaknya kasus penumpang gelap ini memberikan pertanyaan mengenai keamanan bandara.

Beri Komentar