Sekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Lilik Kurniawan (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)
Dream - Potensi tsunami setinggi 57 meter sempat membuat heboh warga Pandeglang, Banten. Kabar itu bahkan menjadi pemberitaan di media online.
Menanggapai kabar tersebut, Sekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) Lilik Kurniawan menegaskan kabar mengenai tsunami hanya boleh dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
" Sebaiknya begitu (tidak percaya kalau bukan dari BMKG). Sumbernya BMKG menurut undang-undang," ujar Lilik di Jakarta, Rabu, 11 April 2018.
Lilik menjelaskan kabar yang beredar selama ini sebetulnya hasil dari penelitian potensi tsunami. Namun, dia mengusulkan, hasil penelitian mengenai potensi tsunami itu seharusnya disampaikan ke BMKG
" Raw material diolah oleh BMKG. Secara resmi BMKG menyampaikan kepada masyarakat," ucap dia.
Seandainya BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi tsunami, Lilik mengatakan, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah mengevakuasi diri.
Seperti diketahui media online yang memuat berita mengenai potensi tsunami di Pandeglang, Banten telah memberikan klarifikasi. Media tersebut menulis wilayah Jawa Barat memiliki potensi, bukan menjadi lokasi potensi.
© Ilustrasi
Dream - Masyarakat diimbau tidak panik dengan prediksi potensi tsunami 57 meter di pantai selatan Jawa Barat dan Selat Sunda jika terjadi gempa megathrust 8,8 hingga 9 skala Richter. Prediksi itu hendaknya tidak disikapi secara berlebihan.
Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Humas dan Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, melalui akun Twitter @sutopo_pn.
" Hingga saat ini belum ada iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, baik besaran gempa, lokasi, waktu secara pasti," cuit Sutopo, sikutip Dream pada Rabu 4 April 2018.
Sutopo menambahkan, dalam sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia, gempa dan tsunami pernah terjadi karena bergeraknya lempeng tektonik. " Wilayah Indonesia memang rawan gempa," lanjut dia.
3) Memang benar ada potensi gempa megathrust di Selatan Jawa dan Selat Sunda. Tinggi tsunami 57 meter di Pandeglang adalah modeling tsunami dengan menggunakan skenario terburuk berdasarkan teoritis, yang waktu kejadiannya tidak dapat diprediksi secara pasti.
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN)April 3, 2018
Menurut Sutopo,...
© Ilustrasi
Ada prediksi potensi gempa megathrust di selatan Pulau Jawa dan Selat Sunda. Tsunami setinggi 57 meter di Pandeglang itu merupakan modeling tsunami dengan menggunakan skenario terburuk berdasarkan teori.
" Yang waktu kejadiannya tidak dapat diprediksi secara pasti," tulis Sutopo.
Sutopo menambahkan, potensi tsunami tidak hanya terjadi di selatan Jawa. Beberapa wilayah yang masuk zona subduksi Indonesia memiliki tingkat kerawanan serupa.
Untuk itu, Sutopo meminta pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan mitigasi bencana. " Sosialisasi, penataan ruang, mitigasi, gladi, pendidikan kebencanaan perlu ditingkatkan. Yang penting kita harus siap," kata dia.
Prediksi tsunami besar tersebut sebelumnya disampaikan oleh ahli dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam prediksi itu disebut terdapat potensi megarhrust dengan kekuatan 8,8-9 sR yang bisa memicu tsunami 57 meter di selatan Jawa dan Selat Sunda.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
