Launching One Day One Juz (The Straits Times)
Dream - Gadis itu memaku mata pada ponsel. Seperti beberapa orang dalam angkutan kota itu. Tapi si gadis berkerudung ini seperti tak henti. Dia tidak sedang membaca pesan. Atau mengirim. Bukan juga memantau curahan hati para sahabat di Twitter, Path atau jejaring sosial Facebook.
Mulutnya tak henti bergerak. Sepanjang perjalanan dari Tangerang hingga Bintaro itu, suaranya seperti berbisik. Terdengar orang di sebelah. Sayup-sayup. Selalu begitu saban dalam perjalanan. Entah angkutan kota, bus, atau pada berisik kereta yang melaju kencang.
Arie Lestari, nama gadis 22 tahun itu, sudah berjanji pada dirinya sendiri membaca ayat-ayat suci Alquran dalam setiap perjalanan. Pada perjalanan pagi Jumat 5 September 2014 itu, karyawan pada sebuah perusahaan konsultan ini membaca ayat suci itu lewat aplikasi Alquran.
Dan dari Tangerang hingga Bintaro itu, Arie menuntaskan beberapa halaman Alquran juz ke-17. “ Saya lebih mengejar jadwal tilawah pada pagi hari saat berangkat kerja di angkot,” kata Arie ketika ditemui Dream.co.id di kantornya akhir pekan lalu.
Perjalanan penuh doa itu mulai dilakukan Arie beberapa bulan lalu, semenjak bergabung dengan komunitas One Day One Juz, yang sohor dengan singkatannya ODOJ. Sesuai dengan namanya itu, anggota komunitas ini membaca satu juz Alquran selama satu hari.
Dari 30 juz yang ada dalam Alquran, setiap anggota berkewajiban menuntaskan satu. Dan jangan membayangkan mereka akan berhimpun pada satu tempat. Mereka memakai metode yang lebih canggih. Perangkat aplikasi messenger di ponsel.
Komunitas ini memakai fasilitas WhatsApp demi menghimpun satu grup. Satu grup 30 orang. Satu orang jadi admin. Yang sudah kelar membaca satu juz diminta melapor kepada admin. Bagaimana kalau dalam satu hari satu juz itu tidak kelar? Ya, silahkan melapor ke si admin. Ayat-ayat yang tersisa itu akan dilelang.
Dilelang? Ya. Dilelang kepada anggota grup yang bisa menamatkan tugas sang rekan.”Kewajiban dan tanggungjawab untuk menyelesaikan satu juz itu menjadikan komunitas ODOJ ini berbeda,” ungkap Arie yang juga menjadi admin dalam grup.
Komunitas ODOJ ini diluncurkan 4 Mei 2014. Bertempat di Masjid Istiqlal, sekitar 30 ribu orang ODOJers, sebutan untuk anggota komunitas ini, tumpah di situ. Jumlah sebanyak itu memecahkan rekor. Bukan saja level Indonesia, tapi rekor dunia.
Jaya Suprana, pengagas rekor Muri, memberi plakat rekor kategori membaca Alquran secara bersama bagi kelompok ini. Jumlah yang hadir 30 ribu orang itu.
*****
Komunitas ini sebenarnya sudah bersemi semenjak 2007. Gerakan ini digagas Bhayu Subrata dan Pratama Widodo, atas kesadaran pribadi keduanya. Program dikenalkan lewat short message service atau SMS. Mereka rajin mengirim pesan, memberi nasihat tentang Alquran, agar mengaji satu juz.
Demi menyebarkan gagasan mulia ini, keduanya menerbitkan buletin. Disebarkan. Bhayu membuat buku yang berisi kumpulan doa-doa harian. Pada halaman awal buku itu, diselipkan ajakan agar saban hari tilawah satu juz. Buku itulah yang disebarkan sebagai suvenir pada pernikahan Bhayu.
Jika Bhayu menerbitkan buku, Widodo masuk ke dunia maya. Dia membuat Fanpage di jejaring social Facebook. Namanya: One Day One Juz. Dengan merangsek ke dunia maya, program ini diharapkan bisa merasuk ke seluruh Indonesia. Bahkan dunia.
Agar gampang dipahami, mereka menawarkan teknik yang mudah. Membaca Alquran dengan rumus 2x5. Membaca 2 lembar setelah salat fardhu (5 waktu), maka Insya Allah akan khatam 1 juz dalam 1 hari. “ Ajak dan motivasi teman Anda untuk melakukan hal yang sama dan buatlah komunitas One Day One Juz" kata Widodo seperti dilansir situs onedayonejuz.org.
Bergabung dengan komunitas ini juga mudah saja. Peserta bisa mendaftar secara online di www.onedayonejuz.org. Setelah mendaftar maka dia akan mendapat nomor urut. Tiap 30 nomor urut akan digabungkan menjadi satu grup atau kelompok.
Grup laki-laki dan perempuan dibuat terpisah. Baik admin maupun peserta. Setiap grup akan ada satu admin. Tugas si admin adalah mengawasi dan memeriksa ketercapaian bacaan Alquran. Tiap kelompok menyepakati pembagian juz yang akan dibaca anggota.
Adalah Ricky Arinaldi, salah satu pendiri sekaligus Ketua ODOJ, yang pertama menggagas grup messenger berisi 30 orang. Ricky mengumpulkan teman dalam kelompok pengajian rutin, yang akhirnya pada 1 November 2013 lengkap genap 30 orang.
Di situlah kelahiran grup ODOJ Ikhwan 1 dan memulai tilawah pada keesokan harinya. Dari situ kemudian tercipta ODOJ Support team yang mengembangkan sistem berbasis website dan aplikasi WhatsApp. Soft launching pun digelar pada 11 November 2013 di Masjid Baitut Tholibin, gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
" Kami merangkul anggota One Day One Juz yang sekarang ada, untuk membentuk gerakan yang terintegrasi," kata Ricky yang juga salah satu pendiri ODOJ dalam perbincangan dengan Dream.co.id.
Ricky menyebut anggota komunitas ODOJ mencapai 121.000 orang. Dan hebatnya, para peserta itu bukan hanya dari Indonesia saja, tapi juga dari manca Negara. " Sudah 20 negara yang gabung," kata Ricky. Para anggota itu antara lain dari Malaysia, Singapura, Hong Kong, Australia, Qatar, Kuwait, Arab Saudi, Kanada, Amerika Serikat dan Macedonia.
Para peserta dari manca Negara itu mengenal program ini dari media sosial. Bergabung karena mereka ingin istiqomah. “ Makanya ikut ODOJ," tutur pria yang kini menjadi Ketua ODOJ Pusat ini. Anggota sebanyak itu datang dari usia dan generasi yang berbeda.
Dari usia 8 tahun sampai 70 tahun. ODOJ kini banjir peminat. Waiting list mengular panjang saban hari. Tahun lalu saja, hanya terdapat tenaga pengelola sebanyak 22 orang. Termasuk 1.070 orang admin untuk 1.212 grup. Selebritis pun digaet menjadi duta. Untuk memperbanyak komunitas dan syiar. Teuku Wisnu dan Okie Setiana Dewi didaulat menjadi duta ODOJ.
Daftar menjadi anggota ODOJ tak dipungut biaya alias gratis. Dan selamanya akan begitu. ODOJ, kata Ricky, sama sekali tidak terkait dengan partai politik manapun. " Tidak ada kepentingan apapun, kecuali Alquran," tegas Ricky. Anak-anak muda ini hanya ingin membumikan Alquran.
Membiasakan semua umat muslim segala kalangan untuk selalu membaca Alquran. Karena kemuliaan dan keberkahannya banyak. " Kalau kita sering baca Alquran, Insya Allah akan dimudahkan jalannya," pesan Ricky. ODOJ tidak mengharapkan materi. Bayarannya, hanya berharap restu Allah SWT. " Untuk membangun rumah di surga sana."
Laporan: Kusmiyati, Ervina
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'